Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Mamuju

Badan POM Mamuju Workshop Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi PJAS

Badan POM Mamuju Workshop Monitoring dan Evaluasi Program Intervensi PJAS

Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/NURHADI
Workshop monitoring dan evaluasi program intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Badan POM Mamuju di Hotel Matos Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kamis (21/11/2019). Nurhadi/Tribun Timur 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Balai POM) Mamuju, Sulawesi Barat, gelar workshop monitoring dan evaluasi program intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Hotel Matos Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kamis (21/11/2019).

Workshop yang dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Barat Hj Enny Angraeny Anwar dihadiri Kepala Subdit Pemberdayaan Usaha Direktorat PMPU Badan POM Dyah Sulistyorini, Kepala BPOM Mamuju Netty Nurmuliawaty dan puluhan kepada sekolah peserta workshop.

Kepala Badan POM Mamuju Netty mengatakan, workshop PJAS tersebut dalam rangka meningkatkan kemitraan dalam menjaga keberlangsungan program PJAS di daerah.

Dikatakan program ini adalah program prioritas nasional yang pencapaian targetnya dilaporkan setiap bulan ke kantor kepresidenan dan dimonitorong dan evaluasi secara berkala oleh BPKP Provinsi Sulbar.

"Tahun pertama ini sebanyak 284 sekolah kami intervensi yang tersebar di empat kabupaten Majene, Polman, Mamuju dan Pasangkayu. Jadi program ini bertahap, kita akan lanjut tahun depan mengintervensi dua kabupaten yakni Mamuju Tengah dan Mamasa,"kata Netty kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).

Netty menjelaskan, kegiatan program PJAS ini terintegrasi dengan lintas sektor dengan program-program yang dilaksanakan. Misalnya Kementerian Lingkungan Hidup, Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

"Ini untuk menudukung penutasan program stunting di daerah. Kita awali dengan advokasi lintas sektor, dilanjutkan dengan bimtek keamanan PJAS kemudian samplin dan pengujian pangan jajanan anak sekolah dengan memberdayakan laboratorium daerah dan pelatihan bintang kemanan pangan kanting sekolah,"ujarunya.

Kemudian kata Netty, dilanjutkan dengan audit piagam bintang keamanan pangan. Hari ini akan dilakukan penyerahan piagam bintang kemanan pangan kepada 28 sekolah.

Netty menilai program intervensi PJAS yang merupakan program prioritas nasional sangat penting untuk melahirkan generasi masa depan.

Kasubdit Pemberdayaan Usaha Direktorat PMPU Badan POM Dyah Sulistyorini mengatakan program ini terus dikoordinasi baik pusat maupun daerah untuk pencapainnya, dengan harapan lahir gaya masyarakat hidup sehat.

"Kita juga kerjasama dengan ormas berbasis komunitas, utamanya komunitas perempuan. Kita sudah kerjasama PP Aisyah dan beberapa ormas lainnya, dalam waktu dekat ini kita juga akan MoU dengan Muslimat NU,"katanya.

Ia menuturkan, program ini sudah memasuki tahun ketiga sejak 2017 dan terus dilakukan evaluasi pencapaian dan dilaporkan ke kantor kepresidenan.

Dyah mengapresiasi kerja keras BPOM Mamuju dalam rangka menuntaskan program PJAS.

"Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua, karena menjaga generasi dari pangan berbahaya. Karena mereka adalah potensi masa depan calon pemimpin bangsa,"tuturnya.

Sementara Wakil Gubernur Sulbar Hj Enny Angraeny Anwar menilai evaluasi secara keseluruhan PJAS yang bebas dari bahan berbahaya sangat penting dalam pemenuhan asupan energi anak.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved