Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kuliner

Kuliner Halal di Kawasan Pecinan Makassar, Mie Kering Paling Favorit

Mulai dari makanan dengan bahan dasar mie, daging ayam, dan daging sapi. Ada juga makanan ringan yang rasanya sungguh lezat dan dapat dinikmati

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Muh. Irham
handover
Bakpao 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jalan-jalan ke kawasan Pecinan, Makassar, Anda akan menemukan aneka kuliner yang mungkin masih asing di lidah para pelancong. Jangan khawatir, jika Anda khawatir mengenai kehalalan kuliner di kawasan ini, ada beberapa kuliner yang dijamin halal dan dijual bebas.

Kawasan Pecinan Makassar dikenal sebagai lokasi berdiamnya warga keturunan Tionghoa. Kawasan ini berdampingan dengan Kampung Melayu dan Kampung Arab tempat Pemerintah Hindia Belanda dulunya, menempatkan warga Melayu dan warga Arab.

Jika Anda jalan-jalan ke kawasan ini, Anda akan menemukan banyak kuliner khas Tionghoa yang dijajakan.

Mulai dari makanan dengan bahan dasar mie, daging ayam, dan daging sapi. Ada juga makanan ringan yang rasanya sungguh lezat dan dapat dinikmati oleh siapa saja.

Nah, di kawasan Pecinan ini, Anda juga akan menemukan kuliner-kuliner halal.

Berikut lima kuliner halal yang banyak dijajakan di kawasan Pecinan Makassar.

1. Pangsit Mie

Pangsit

Untuk mengkonsumsi pangsit mie di daerah Pecinan, Anda yang bergama Muslim, harus berhati-hati. Karena beberapa warung di kawasan ini menyediakan pangsit mie dengan menambahkan pork (daging babi) di dalamnya.

Namun, ada satu warung pangsit mie yang dijamin halal di kawasan ini. Namanya Pangsit Mie Sulawesi.

Rumah makan ini berlokasi di sudut antara Jl Sulawesi dan Jl Lembeh Kota Makassar. Warung ini awalnya adalah warung kopi dengan nama Warkop Fat Heng dan berdiri sejak tahun 1950-an.

Warung ini berubah menjadi warung Pangsit Mie sejak tahun 1978. Awalnya, yang dijual adalah pangsit mie non halal. Namun karena banyaknya pengunjung yang meminta agar pemilik warung menjual pangsit mie yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, akhirnya pemilik warung menghilangkan daging babi di menu mie pangsitnya.

Kini, warung ini terkenal dengan satu-satunya warung pangsit mie di kawasan pecinan yang dijamin kehalalannya.

Pengelola warung menyediakan porsi pangsit mie yang beragam, mulai yang berukuran kecil, besar, hingga porsi jumbo.

Isian pangsit mie di warung ini beragam. Mulai dari kombinasi antara ayam kukus putih dan Char Siu panggang. Char Siu panggang bukan dari pork, tapi dari daging ayam.

2. Cakwe

Cakwe

Cakwe merupakan salah satu kue tradisional etnis Tionghoa yang biasanya ditemui pada upacara keagamaan ataupun saat perayaaam Imlek.

Kue berupa roti gandum berbentuk oval panjang ini ini banyak dicari warga keturunan Tionghoa. Maklum, kue ini tergolong langka karena biasanya ada saat upacara keagamaan atau tahun baru China saja.

Cakwe bisa dinikmati dengan aneka topping dengan rasa manis atau asin, seperti coklat, gula, kacang, keju, maupun saus.

Kuliner ini bisa didapatkan di Jl Bali.

3. Bakpao Ayam dan Sapi

Bakpao

Bakpao merupakan penganan asli dari Tiongkok. Penganan yang satu ini sangat populer tidak hanya di kalangan warga Tionghoa, tapi juga di semua kalangan.

Roti berstektur lembut dan berwarna putih bersih dengan ukuran yang lumayan besar ini, banyak dijajakan kala musim hujan.

Di Kota Makassar, isian bakpao beragam mulai dari daging ayam dan daging sapi. Ada juga isian berupa kacang hijau, keju, dan coklat.

4. Mie Kering

Mie Kering
Mie Kering (handover)

Sajian yang satu ini asngat populer bagi warga Makassar yang hobi mengkonsumsi mie.

Mie kering ini bermula dari resep buatan Ang Kho Tjao, yang merupakan warga keturunan Tionghoa yang bermukim di Kota Makassar pada tahun 1970-an.

Resep tersebut kemudian diwariskan kepada ketiga anaknya setelah Ang Kho Tjo meninggal, yakni Titi, Hengky, dan Awa.

Anto yang merupakan saudara ipar Ang Kho Tjao turut mewarisi resep hidangan mie kering tersebut. Keempat pewaris resep mie kering itu, masing-masing telah membuka brand, yaitu Mie Titi, Mie Hengky, Mie Anto, dan Mie Awa. Mereka semua sukses membuat brand yang dikenal dimana-mana.(*/tribun-timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved