Tribun Makassar
Rintis Bisnis Piscok Super dari Jual Arloji, Usaha Pemuda Makassar Ini Laris Manis
Ia menceritakan tentang upayanya mendapatkan modal untuk membangun bisnis dengan menjual arloji atau jam tangan kesayangannya.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
"Dari situ saya melihat peluang, kenapa tidak saya olah pisang ini lebih modern dengan menambahkan varian rasa yang bisa diterima semua kalangan, mulai bawah, menengah, atas, juga dapat diterima segala usia, dari anak-anak hingga dewasa," ujarnya.
Terbantu dengan GrabFood
Saat bisnisnya mulai dikenal luas, Abi mulai kewalahan melayani pesanan. Hanya mengandalkan pengantaran manual, ia mengaku sangat kerepotan meladeni chatting-an pelanggan melalui media sosial pribadinya.
Abi lalu memutuskan untuk bergabung dengan GrabFood.
Sejak saat itu, semua layanan dirasanya sangat mudah. Mulai dari daftar menu, keterangan promo hingga harga, sudah lengkap di GrabFood. Lokasi gerai Piscok Super yang berada di kompleks kecil pun, mampu ditemukan dengan mudah oleh driver Grab.
"Sangat dimudahkan dengan hadirnya GrabFood ini. Tak repot lagi membalas satu per satu chat dari pelanggan. Secara tidak langsung juga mengiklankan produk saya di fitur GrabFood juga, jadi lebih dikenal banyak orang. Dari situ juga saya selalu berinovasi agar pelanggan tak bosan untuk selalu memesan Piscok Super," tuturnya.
Kini, omzetnya mulai meningkat hingga 50 persen saat bergabung dengan GrabFood. Dia pun merasa pekerjaannya lebih efisien karena tak lagi dipusingkan dengan urusan pengantaran produk ke pelanggan.
Berjalan kurang lebih dua tahun, kini Pisang Cokelat Super milik Abi tercatat memiliki 20 gerai, bahkan telah berekspansi hingga Ibu Kota Jakarta. Khusus di Makassar, Piscok Super bisa terjual hingga 3.000 porsi setiap hari.
"Piscok Super menjadi yang pertama memadukan cita rasa tradisional dengan modern melalui puluhan varian rasanya. Inilah yang menjadi ciri khas dari Piscok Super," ungkap Abi yang lahir 22 Oktober 1997 ini