Meutya Hafid
Inilah Daftar Kehebatan & Profil Meutya Hafid Anggota DPR Pimpin Rapat saat Prabowo Hujan Interupsi
Inilah Daftar Kehebatan dan profil Meutya Hafid Anggota DPR RI Pimpin Rapat saat Prabowo Hujan Interupsi
Pada 9 Februari 2012, Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan, karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional.
Meutya menjadi satu-satunya perempuan yang duduk di antara tokoh pers inspiratif tersebut, dan juga yang termuda meraih penghargaan tersebut.
Dia terpilih bersama Tirto Adhi Soerjo.
Tirto Adhi Soerjo, perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui “Medan Prijaji” pada 1 Januari 1907 di Bandung.
Karier politik

Pada 2010, Meutya berpasangan dengan H. Dhani Setiawan Isma S.Sos sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Binjai periode 2010-2015, diusung Partai Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, Patriot, P3I, PDS serta 16 partai non-fraksi DPRD Binjai.
Deklarasi pasangan Dhani-Meutya didukung Partai Golkar sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota dilaksanakan di Gedung Patar Hall, Jalan Tengku Imam Bonjol, Binjai Kota, pada 17 Februari 2010. Acara deklarasi tersebut dihadiri ribuan massa dengan pengawalan ketat petugas kepolisian kota Binjai.
Sayangnya, Meutya kalah. Saat itu, diduga ada kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat, Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan dan Binjai Kota.
Suara Dhani-Meutya juga diduga berkurang 200, dari seharusnya 22.287 menjadi 22.087 suara.
Perolehan suara Dhani-Meutya juga banyak yang dibatalkan karena kertas suara dicoblos hingga bagian belakang secara simetris, dan banyaknya dan kertas suara yang robek di bagian tengah sehingga menguntungkan calon pasangan tertentu.
Meutya berupaya mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta penghitungan kembali kotak suara sekaligus mencari kebenaran pelaksanaan Pilkada di Kota Binjai karena diduga ada kesalahan penghitungan suara di beberapa TPS, Kecamatan Binjai Barat berdasarkan temuan-temuan saksi di tiap-tiap TPS.
Sayangnya, MK memutuskan menolak permohonan Meutya dengan alasan tidak cukup bukti.
Pada bulan Agustus 2010, ia dilantik menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia.
Ketika organisasi massa yang didirikan Surya Paloh, yakni Nasional Demokrat, berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011, Meutya yang dekat dengan Surya Paloh (atasannya ketika berkarya di Metro TV) termasuk di antara kader Golkar yang mundur dari Nasdem.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar memilih mundur dari Nasional Demokrat.
Pengunduran diri kader Golkar itu diumumkan pada Kamis, 11 Agustus 2011 yang merupakan tenggat bagi kader Golkar untuk memilih bertahan di partai berlambang beringin tersebut, atau pindah ke Nasdem.
Selain Meutya, kader Golkar lain yang sempat bergabung di Nasdem adalah Jeffrie Geovani dan Ferry Mursyidan Baldan.
Pada hari itu, Meutya Hafid menyatakan di akun Twitternya dengan tegas mengatakan, "sangatlah tak mungkin jika saya menjadi anggota parpol lain."
Teror dari Penggemar Fanatik
Ketenaran Meutya Hafid ini sempat berujung pada teror dari seseorang bernama Bobby Meidianto.
Pria yang dikabarkan depresi sejak 2000 itu mengaku menjadi suami Meutya, dan menyebarkan kabar bohong itu di dunia maya.
Bobby adalah warga RT. 1/ RW. VII Kalurahan Panularan, Solo, yang tidak lagi mengurusi istri dan kedua anaknya, yaitu Panji (18 tahun) dan Pramudya (8 tahun).
Bobby disebutkan tinggal berpindah-pindah karena mengalami gangguan kejiwaan.
Menurut cerita Ny Harsono, mertua Bobby, menantunya ini memang sejak awal menikah terlihat berpotensi mengalami gangguan jiwa.
Puncak depresinya terjadi ketika salah seorang adik tirinya datang menanyakan apa benar dirinya meninggal.
Menurut Meutya, pernah ada pria berpakaian compang-camping yang menungguinya di depan pagar rumahnya selama 3 hari.
Bobby mengaku sebagai Letkol Purnawirawan dan menjadi anggota detasemen khusus di kepolisian Republik Indonesia.
Data Diri:

Nama: Meutya Hafid
Nama Lahir: Meutya Viada Hafid
Instagram: @meutya_hafid
Lahir: 3 Mei 1978
Tempat Lahir: Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Partai politik: Partai Golkar
Pasangan: Avian Eddy Putra Tumengkol (cerai)
Orang tua: Anwar Hafid dan Metty Hafid
Situs web: www.meutyahafid.net
Pendidikan
SD Menteng 02 Jakarta (1983-1989)
SMPN 1 Jakarta (1992)
SMAN 8 Jakarta (1995)
Crescent Girl School Singapore
School of Manufacturing Engineering UNSW Sydney Australia.
Karier
Public relations officer and announcer at Eastside Radio in Sydney
Jurnalis, Metro TV
Anggota DPR, 2010-2014, 2014-2019
Wakil Ketua Komisi I, DPR RI
Penghargaan
Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari Pemerintah Australia
(*)