Posting Video Potongan Ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS), Ferdinand Hutahaean: Ngeri Kali Puang!
Posting Video Potongan Ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS), Ferdinand Hutahaean: Ngeri Kali Puang!
Karena itu, Ustadz Abdul Somad kembali menegaskan perbedaan beda bom bunuh diri dengan gerakan syahid.
"Ini banyak wartawan-wartawan yang tidak Islami memakai istilah-istilah kafir tanpa dia sadari. 'Gerakan bunuh diri', padahal 'gerakan mati syahid', 'bencana alam', padahal adzab dari Allah, dia malah katakan bencana alam," jelas Ustadz Abdul Somad.
"Alam membuat bencana sendiri, kalau pun mau katakan 'bencana alam', rubah, pakai 'bencana Allah'. Jangan bencana alam!," tegasnya setengah berteriak.
Terkait pernyataan Ustadz Abdul Somad, Ferdinand tidak banyak berkomentar.
Politisi partai Demokrat itu hanya menuliskan kengeriannya usai menyaksikan potongan ceramah Ustadz Abdul Somad mengenai beda bom bunuh diri dengan gerakan syahid.
"Ngeri kali puang..!! (tuan) Dihhhh..!!," tulis Ferdinand.
Postingan tersebut pun segera dikeluhkan sejumlah warganet.
Mereka menyebut Ferdinand hanya menyajikan potongan video, sehingga tausiah yang disampaikan Ustadz Abdul Somad tidak lengkap.
"Jangan nonton video UAS kalau km gak punya paket kuota internet takutnya sepotong2 nontonnya," tulis Diranlewat akun @dirsry.
"Hindari klo mau komen video yg beginian bro.. videonya ga utuh.. klopun mmng betul.. 100% saya yakin umat Islam ga setuju bom bunuh diri termasuk saya. Mari ciptakan masyarakat yg damai bro," tambah Ridwan Djafar lewat akun @ridwan_djafar.
Sementara itu, Dalam sejumlah literatur, seperti VOA Islam, Amaliyah Istisyhadiyah disebut sebagai operasi syahid.
Sebab, bom bunuh diri adalah aksi bunuh diri untuk kepentingan diri pribadi.
Sedangkan Amaliyah Istisyhadiyah adalah berkorban nyawa untuk agama dan mencari ridha Allah SWT.
Terpapar Dari Medsos
Dikutip dari Kompas.com, Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto mengatakan, ada kemungkinan pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019) terpapar paham terorisme dari media sosial.