Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banua To Ciung Bareng Petani Basmi Hama Ulat Grayak di Pengkajoang Luwu Utara

Founder Banua To Ciung, Bahtiar Manadjeng mengatakan, aksi ini sebagai bentuk pengendalian terhadap hama yang tengah mewabah.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Syamsul Bahri
chalik/tribunlutra.com
Banua To Ciung bersama petani melakukan penyemprotan hama ulat grayak pada tanaman jagung di Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2019). 

TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE BARAT - Banua To Ciung bersama petani melakukan penyemprotan hama ulat grayak pada tanaman jagung di Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2019).

Penyemprotan menggunakan pestisida dilakukan di kebun tanaman jagung seluas satu hektare yang terserang hama ulat grayak.

Sejumlah Rumah Rusak Diamuk Angin Puting Beliung di Pulau Sembilan Sinjai

Usai Jalani Outopsi, Jenazah Mahasiswa UMI Korban Penyerangan OTK Diberangkatkan ke Bone

Founder Banua To Ciung, Bahtiar Manadjeng mengatakan, aksi ini sebagai bentuk pengendalian terhadap hama yang tengah mewabah.

Menurut alumnus Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar hama ulat grayak sangat berbahaya dan bisa berakibat gagal panen.

"Kita tidak boleh menunggu, serangan hama ini sangat cepat dan menghabiskan tanaman dalam waktu beberapa hari," kata Bahtiar.

Bahtiar bersama tim Banua To Ciung hadir guna memberikan informasi dan spirit terkait cara penanganan hama ulat grayak.

"Walau dengan keterbatasan, kami tetap berupaya memberikan informasi secepatnya, menyadarakan petani, dan memberikan solusi," kata dia.

Ulat grayak tengah menjadi wabah serius bagi petani di negara-negara penghasil jagung.

Hama ini tergolong baru dengan specias spodoptera frugiperda atau fall armyworm (FAW) telah menyebar di kurang lebih 44 negara di dunia.

New Honda CRF150L Alami Penyegaran Warna, Abu-abu dan Hitam, Lihat Tampilannya

VIDEO: Begini Cara Beli Truk Bisa Dapat Mobil atau Liburan ke Malaysia

Di Indonesia, hama ini ditemukan pertama kali awal tahun 2019.

Dilaporkan telah menyerang tanaman jagung di hampir seluruh wilayah Nusantara.

Penyebarannya sangat cepat sehingga semua pihak perlu waspada.

Di Luwu Utara hama ini sudah ditemukan musim ini dengan intensitas serangan cukup tinggi.

Seperti di Kecamatan Malangke, 250 hektare tanaman jagung terserang hama ulat grayak.

Bahtiar menambahkan, tanaman jagung berumur di bawah 40 hari setelah tanam (HST) sangat rentan tehadap serangan ulat grayak.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved