Ratusan Hektare Tanaman Jagung di Luwu Utara Terserang Hama Ulat Grayak
Ratusan Hektare Tanaman Jagung di Luwu Utara Terserang Hama Ulat Grayak
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Ratusan Hektare Tanaman Jagung di Luwu Utara Terserang Hama Ulat Grayak
TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE - Hama ulat grayak atau ulat tentara mulai menyerang tanaman jagung di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Dilaporkan, ratusan hektare tanaman jagung yang tersebar di beberapa kecamatan terserang Hama yang mempunyai nama latin spodoptera frugiperda.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Luwu Utara Alauddin Sukri mengatakan, ulat grayak menyerang tanaman jagung petani di Kecamatan Malangke, Malangke Barat hingga Baebunta.
• LOGIN sscasn.bkn.go.id Panduan dari BKN, Registrasi Pendaftaran Akun CPNS 2019
• Sukses Loloskan Indonesia ke Uzbekistan, Fakhri Husaini Pamit dari Timnas U-19. Ada Pelatih Baru?
• TATA CARA Pendaftaran CPNS 2019 di sscasn.bkn.go.id, Siapkan Dokumen Ini
Khusus di Kecamatan Malangke, 250 hektare tanaman jagung terserang dari luas tanaman yang mencapai 3.000 hektare.
"Tanaman yang diserang hama ulat grayak rata-rata yang usia 10-45 HST (Hari Setelah Tanam)," ujar Alauddin, Selasa (12/11/2019).
Serangan hama ini mengharuskan petani melakukan penaganan intensif kalau tidak ingin gagal panen.
"Hama ini dapat mengkerdilkan tanaman dan berpengaruh bersar terhadap turunnya produksi," kata Alauddin.

"Petani dapat mengatasi serangan ulat grayak dengan melakukan penyomprotan kimia atau nabati pada malam hari. Jangan lupa minta bantuan penyuluh di wilayah masing-masing," tutur dia.
Ulat grayak merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman jagung.
Ulat ini tidak berbulu dan kerap juga disebut ulat tentara, karena menyerang dengan populasi tinggi.
Siklus hidup ulat grayak dapat berlangsung dari 32-46 hari.
Fase telur selama 2-3 hari dengan jumlah mencapai 1.046 telur.
Fase larva selama 14-19 hari. Fase pupa selama 9-12 hari dan fase imago selama 7-12 hari.
Ulat ini memiliki daya migrasi tinggi, di mana imago mampu terbang 100 kilometer per malam dan 500 kilometer sebelum meletakkan telurnya.
Ulat grayak umumnya menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di bawah tanaman, mulsa atau dalam tanah.
Gejala tanaman yang terserang ulat grayak adalah daun rusak terkoyak, berlubang tidak beraturan, terdapat kotoran seperti serbuk gergaji dan pada serangan berat daun menjadi gundul.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: