Hari Kesehatan Nasional, Muzayyin Arif Minta Pemerintah Serius Tangani Penderita Stunting
Upacara dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Selasa (12/11/2019).
Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Muzayyin Arif, menghadiri upacara peringatatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 54.
Upacara dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Selasa (12/11/2019).
Muzayyin mengatakan, hari kesehatan ini merupakan momentum Sulsel untuk membenahi pelayanan kesehatan pada masyarakat.
• Jerry Bersama Warga Palopo Antusias Nobar Ainun Indonesian Idol
• Kronologi 20 Orang Bertopeng Bawa Parang & Badik Serang Mahasiswa UMI, Satu Tewas, Identitas?
• Maju Lagi di Pilkada Gowa, Ini Pesaing Adnan Purichta Ichsan di PKB
Terutama masyarakat miskin yang seringkali kesulitan mendapatkan pelayanan.
"Rumah sakit pemerintah harus punya standar pelayanan maksimal, sehingga pasien merasakan ketenangan, kenyamanan, dan yakin bahwa pilihannya ke rumah sakit sudah tepat.
"Apalagi masyarakat kurang mampu, saatnya pemerintah hadir memberikan pelayanan yang terbaik untuk warganya," kata Muzayyin dalam rilisnya.
Pada kesempatan itu, politisi PKS ini menyoroti kasus Stunting, karena dari data WHO menyebut Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita penderita stunting.
"Khusus di Sulsel, nampaknya kita harus lebih serius menangani persoalan ini. Gizi buruk kronis karena kurangnya asupan gizi mengakibatkan anak-anak lebih pendek dari standar usianya," ujarnya.
Dampak yang ditimbulkan kata dia berupa sumber daya manusia yang rendah. Jika ini dibiarkan akan berdampak lebih besar.
• Jerry Bersama Warga Palopo Antusias Nobar Ainun Indonesian Idol
• Kronologi 20 Orang Bertopeng Bawa Parang & Badik Serang Mahasiswa UMI, Satu Tewas, Identitas?
• Maju Lagi di Pilkada Gowa, Ini Pesaing Adnan Purichta Ichsan di PKB
Dampaknya tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, kecerdasan anak tapi juga dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan.
"Catatan kementrian kesehatan Sulsel termasuk provinsi ke empat terbesar di Indonesia," lanjutnya.
Lanjut Muzayyin, bahwa penderita stunting di Sulsel terdapat di sebelas daerah. Bone dan Enrekang termasuk daerah paling tinggi.
Di Enrekang terdapat 3771 jiwa anak yang menderita stunting atau 42 persen, dan Bone 33 persen.
"Saya berharap pemerintah provinsi lebih serius menangani persoalan ini. Penanganan gizi buruk kronis harus jadi prioritas pemerintah. Kebijakan pemenuhan pangan dan gizi keluarga. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat harus lebih aktif," tuturnya.
Banyak hal kata dia yang harus kita benahi bersama. Peran dan kepedulian merupakan tanda cinta pada daerah ini. Sebab masa depan SDM di Sulsel harus disiapkan dari sekarang.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: