Begini Kronologi Kapolsek Cempa Pinrang yang Viral Gegara Lerai Perkelahian di Salipolo Pinrang
Dia terekam kamera warga saat tengah meredam amarah massa yang datang dengan membawa senjata tajam.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNPINRANG.COM, CEMPA - Video yang menayangkan aksi heroik seorang polisi menjadi viral di media sosial.
Polisi tersebut yakni Iptu Akbar yang merupakan Kaplosek Cempa di Kabupaten Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
• Basah-basahan, Serunya Main Air di Waterbom PIK, dari Seluncuran Setinggi 21 M Sampai Kolam Ombak
• Big Match Persib vs Arema FC Tanpa 15 Pilar, Daftar Pemain Absen Mulai Ezechiel hingga Hamka Hamzah
Dia terekam kamera warga saat tengah meredam amarah massa yang datang dengan membawa senjata tajam.
Saat itu, massa menggelar aksi menolak tambang di Desa Saliopolo, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Akbar pun menceritakan kronologi sebelum peristiwa berdarah itu terjadi.
• Hari Kesehatan Nasional, PMI Bone Gelar Donor Darah di Hotel Novena
• Lions Club dan Tribun Timur Gelar Baksos Donor Darah di Pipo Mal
" Saat itu saya ditelpon Kapolres Pinrang untuk mengecek kondisi di Desa Salipolo, yang telah dikabarkan bakal ada aksi penolakan," katanya kepada TribunPinrang.com, Selasa (12/11/2019).
Sesampainya di lokasi, Akbar dan sejumlah personel lainnya pun meminta pihak penambang untuk segera meninggalkan lokasi sebelum massa berdatangan.
Namun, pihak penambang tetap bersikeras enggan meninggalkan lokasi.
"Selang beberapa saat massa pun datang dengan jumlah bekisar 250 orang," kisahnya.

Saat itu, amarah warga tersulut lantaran melihat ada eskavator yang beroperasi di lokasi tambang.
• Kembalikan Formulir, Chaidir Syam Bertemu Suhartina Bohari di PPP Maros
" Bahkan massa sempat hendak merusak eskavator. Namun, pihak kepolisian berhasil meredam," papar Akbar.
Di tengah upaya mediasi, lanjutnya, ternyata di area yang tak jauh dari tambang terjadi percekcokan dan perkelahian.
Pihaknya pun bergegas menuju TKP dan menyaksikan ada korban yang tengah terkapar tak berdaya.
" Saat itu pula kami menahan massa agar tak melanjutkan aksi anarkisnya," pungkas Akbar.
Hingga pada akhirnya, suasana pun kembali kondusif.
(TribunPinrang.com)
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, @herysyahrullah
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur