Pemuda Luwu Ini Rangkul Penyandang Disabilitas Buat Produk Ramah Lingkungan
Menurutnya, penggunaan sampah plastik yang massif menimbulkan permasalahan pada lingkungan kita.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Pemuda Luwu, Ahmadi Abbas, merangkul penyandang disabilitas dalam hal lingkungan.
Dia memproduksi produk ramah lingkungan yang aman digunakan sebagai wadah makanan.
Sebagai Founder Ilontara Foundation, Ahmadi Abbas membuat terobosan.
• Gugat Ayah Kandungnya Gara-gara SPBU, Ini Sejarah Ibrahim Merintis Usaha di Parepare
Terobosan ini mengurangi penggunaan piring atau wadah tempat minuman berbahan plastik.
"Sebagai upaya kita dalam menjaga kelestarian lingkungan, sebab sekarang penggunaan plastik sudah cukup masif," ujarnya, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya, penggunaan sampah plastik yang massif menimbulkan permasalahan pada lingkungan kita.
• Alasan Sriwijaya Air Cerai dengan Garuda Indonesia Group: Penumpang Terlantar, Konter Dijaga TNI AU
Dimana Indonesia saat ini, menduduki urutan kedua di dunia, sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak.
"Daun pisang cukup banyak di lingkungan kita, nah ini yang coba kita manfaatkan untuk mengurangi sampah plastik," katanya.
Penyandang disabilitas di Luwu, kata Ahmadi, terus dibimbing untuk berkarya dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki.
• Keluarga Korban Pembunuhan Ngamuk di Mangepong Jeneponto, Rumah dan Perabot Pelaku Dirusak
Selain piring dari daun pisang, Madi sapaan akrabnya juga memproduksi gelas dari batok kelapa, dan lainnya.
Tempat produksi ramah lingkungan ini juga berada di kediaman pribadi milik Madi di Jawaro, Keluraha Senga, Kecamatan Belopa, Luwu.
Jika ingin mengintip produk ramah lingkungan bisa dilihat melalui akun instagram @ahmadi_ilontara.
• Buah-buahan dan Mi Instan Turun Harga di Lotte Mart Panakkukang
Peduli Hak Warganya yang Disabilitas, Desa Kambuno di Bulukumba Jadi Desa Inklusi
Asrul Sani
Pegawai BRSPDF Wirajaya Makassar
Melaporkan dari Kabupaten Bulukumba
Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar bekerjasama dengan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Perdik) Sulawesi Selatan menggelar Temu Stakeholder Menuju Penguatan Desa Inklusi.
Berlangsung selama dua hari, 23-24 Oktober 2019.
Bertempat di Aula Kantor Desa Kambuno, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Temu Stakeholder ini bagian dari beberapa tahapan yang dipersiapkan untuk mewujudkan Program Desa Inklusi.
Kepala BRSPDF Wirajaya Syaiful Samad memaparkan, dipilihnya Kambuno sebagai lokus Desa Inklusi tentu tidak terlepas dari beberapa pertimbangan.
Di antaranya Syaiful melihat adanya keseriusan dan perhatian dari pemerintah desa setempat yang sangat peduli dalam memperjuangkan hak-hak dasar warganya yang mengalami disabilitas.
Kajati Sulbar Lantik Wakajati dan 13 Pejabat Asisten dan Koordinator
Pasca Lepas Jabatan Menpan RB, Komjen Pol Purn Syafruddin Rencana Begini
"Bentuk kepedulian Pak Desa Kambuno mesti direspon dan di-support agar apa yang menjadi impiannya dalam memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas bisa terwujud," kata Syaiful dalam sambutannya.
Syaiful juga menyampaikan bahwa mewujudkan Desa Inklusi tentu hal ini merupakan bentuk perhatian guna memberikan layanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan di luar balai, baik pada aspek pemberian terapi hingga family support.
Bahkan termasuk didalamnya adalah pemberian layanan dukungan teknis berupa penyusunan regulasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dari kader-kader desa yang ada.
Kesemua komponen tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan Program Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas (Progres PD) yang dicetuskan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.
Revans Atas Madura United, Darije: Pemain Bermain Disiplin
Anggaran Pilkada Pangkep Tak Cukup, Jenderal dari Jakarta Turun Tangan
Kegiatan Temu Stakeholder yang dilaksanakan ini merupakan tahapan lanjut, baik itu pendataan dan pemetaan terkait variabel pendukung yang dapat menunjang terwujudnya Desa Inklusi di Kambuno.
Kepala Desa Kambuno Syahrullah menyambut baik kegiatan ini.
Di hadapan Kepala Bidang Rehsos Dinas Sosial Kabupaten Bulukumba Andi Sudirman dan beberapa perangkat desa serta masyarakat penyandang disabilitas yang hadir pada kesempatan tersebut, Syahrullah memberi apresiasii.
Bahkan ia juga siap men-support terwujudnya desa inklusi di wilayah kerjanya. (*)