Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TERUNGKAP Pembunuh Surono Mayat Dicor Dibawah Musalah, Anak Istri Bersekongkol Demi Harta Warisan

anak Istri Bersekongkol Bunuh Surono, mayat nya Dicor Dibawah musalah, warisan Jadi Motif Pembunuhan

Editor: Waode Nurmin
Kolase TribunJatim.com
TERUNGKAP Pembunuh Surono Mayat Dicor Dibawah Musalah, Anak Istri Bersekongkol Demi Harta Warisan 

anak Istri Bersekongkol Bunuh Surono, mayat nya Dicor Dibawah musalah, warisan Jadi Motif Pembunuhan

TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Jember di Dusun Juroju Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, dibuat geger dengan penemuan mayat salah satu warga yang Dicor dibawah musalah rumahnya.

Surono awalnya dinyatakan menghilang sejal 7 bulan lalu. Dan mayatnya ditemukan 7 bulan kemudian.

Saat ditemukan warga kaget. Surono dibunuh secara sadis namun masih jadi misteri siapa pelakunya.

Hingga akhirnya terungkap siapa pelakunya.

Siapa sangka anak Istri bersekongkol melakukan Pembunuhan itu pada Mei lalu

Polisi pun menetapkan anak dan istri Surono sebagai tersangka atas meninggalnya warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember.

Hal ini disampaikan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal dalam rilis di Mapolres Jember, Kamis (7/11/2019).

Pelaku pembunuhan adalah Bahar Mario (25), anak kedua Surono dan Busani.

Sedangkan istri Surono, Busani (47) mengetahui pembunuhan itu, dan membantunya.

"Anak korban S (Surono) yang bernama Bhr (Bahar) yang membunuh S. Dia memukul memakai linggis saat korban tidur. Sedangkan saudari B (Busani) membantu dengan mematikan lampu depan rumah," ujar Alfian.

Melalui penyelidikan mendalam selama tiga hari, polisi berhasil mengungkap misteri kematian Surono.

Polisi memeriksa delapan orang saksi, memeriksa alat bukti, serta melakukan olah TKP lanjutan, juga melakukan reka ulang di rumah Surono bersama Busani.

Dari pemeriksaan itulah, polisi kemudian menetapkan dua orang tersangka itu.

Seperti diberitakan, Surono (51) warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember ditemukan terkubur di musala rumahnya.

Jasadnya dicor, diuruk, kemudian dikeramik. Tempat penguburan Surono kemudian menjadi musalah.

Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal sebelumnya sudah mengungkapkan dugaan Motif yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut.

"Dari pemeriksaan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, kami duga Motif warisan atau dendam yang menyebabkan korban Surono dibunuh oleh pelaku," katanya di Mapolres Jember, Jatim, Selasa (5/11/2019).

Polisi Heran Istri Korban Tak Sedih Malah Pacaran

Polisi memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus jasad pria Jember di bawah musala yang bernama Surono (51) warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Jember, hingga Selasa (5/11/2019).

Dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com, ketujuh orang itu terdiri atas, antara lain, istri Surono Bu, anak Surono Bh, suami siri Bu berinisial J, dua orang perempuan yakni H, dan I, juga seorang tukang berinisial L.

Tiga orang pertama yakni Bu, Bh, dan J sudah dimintai keterangan sejak jasad Surono ditemukan terkubur di tempat itu, Senin (4/11/2019). Jasad Surono ditemukan setelah polisi menggali kubur dalam tanah tersebut.

Sedangkan dua orang saksi lagi yakni H, dan I memiliki hubungan dengan Surono, dan Bu (istri Surono. H adalah teman Bu, sedangkan I adalah perempuan yang disebutkan memiliki hubungan asmara dengan Surono. Hal ini disebutkan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal di sela-sela pemeriksaan saksi di Mapolsek Ledokombo, Selasa (5/11/2019).

"Hari ini ada tambahan saksi lagi yakni saudari H, dan I. H ini berkaitan dengan istri korban karena berteman dekat. Sedangkan I berkaitan dengan korban S (Surono), yang dikabarkan pernah memiliki hubungan asmara. Semua masih kami dalami, terutama berkaitan dengan motif. Jika motif ini sudah bisa dipastikan, maka orang yang saat ini masih dugaan pelaku, bisa kami tetapkan sebagai tersangka," ujar Alfian.

Sedangkan L diperiksa di Mapolsek Ledokombo mulai Selasa (5/11/2019) sore. L ini disebut sebagai tukang yang mengecor tanah di atas urukan jasad Surono.

Selain meminta keterangan dari ketujuh orang saksi, polisi juga akan mendatangkan psikiater dari Polda Jatim. Psikiater itu dibutuhkan untuk memeriksa kejiwaan Bu, serta memeriksa keterangannya. Sebab, Bu memberikan keterangan yang berubah-ubah dalam beberapa kali pemeriksaan oleh penyidik.

"Saksi sekaligus istri korban ini beberapa kali pemeriksaan memberikan keterangan yang berubah-ubah. Berkelit-kelit juga. Sedangkan anak korban memberikan keterangan yang cenderung tetap. Karenanya, kami akan datangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa istri korban ini," lanjut Alfian.

Dari pemantauan di Mapolsek Ledokombo, penyidik secara intensif memeriksa sejumlah saksi antara lain Bu, dan suami siri Bu, J. Polisi juga menjemput saksi L, kemudian memeriksanya di kantor Polsek itu. Sedangkan H, dan I diperiksa di tempat masing-masing.

Pemeriksaan saksi ini untuk mengerucutkan motif yang dicurigai oleh polisi. Polisi menemukan, sedikitnya dua motif dalam pembunuhan Surono. Pertama, dendam karena asmara, dan kedua rebutan warisan. Para saksi tersebut diharapkan membantu mengurai misteri terkuburnya Surono selama tujuh bulan di bawah musala di dapur rumahnya.

Dari pemeriksaan sementara, keterangan Bu menyebutkan kalau anaknya, Bh yang membunuh sang suami, Surono. Pembunuhan dilakukan di rumah tersebut pada Mei 2019 lalu. Lokasi penguburan jenazah Surono kemudian dijadikan musala, dan ruang di sekitarnya adalah dapur.

Sedangkan Bh mengaku kalau yang membunuh ayahnya adalah ibunya. Bh mengaku kalau dirinya baru pulang dari Bali pada 2 November setelah mendapatkan kabar kalau ayahnya meninggal dunia. Bh ditemani perangkat dusun setempat kemudian melapor ke Mapolsek Ledokombo.

"Atas semua keterangan itu sudah kami cocokkan, dan telusuri. Apakah memang benar, atau hanya alibi masing-masing," tegas Alfian.

Dalam wawancara, Alfian mengaku heran dengan keluarga itu, terutama istri Surono. Jika mendengar suaminya meninggal, setidaknya dari sisi perasaan, perempuan itu akan sedih.

'Nah ini, katanya suaminya meninggal tapi kok nggak sedih. Terus malah pacaran sama lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya (J). Bahkan keduanya juga kumpul sejak Mei lalu sampai Oktober kemarin," lanjut Alfian.

Sementara itu, Sejak Selasa (5/11/2019) dini hari, Bu dibawa ke Mapolres Jember sebagai lokasi perlindungan.

Sedangkan J tidur di Mapolsek Ledokombo. Anak Surono, Bh juga diinapkan di Mapolres Jember. Ketiga orang ini sejak awal meminta perlindungan kepada polisi. Status ketiganya adalah saksi.

Seperti diberitakan, jasad Surono dicor, diuruk, juga kemudian dikeramik di lokasi yang menjadi tempat shalat di dalam rumah tersebut. Tempat shalat atau musala kecil itu menjadi sebuah tempat shalat, satu bulan setelah Surono diketahui hilang sejak Mei 2019. Musala itu menyatu dalam dapur di belakang rumah itu. Dapur itu berdiri sekitar enam bulan lalu, atau sebulan setelah Surono 'hilang'.

Polisi mendapatkan laporan dugaan Surono dikubur di rumah itu pada Minggu (3/11/2019) malam. Akhirnya lokasi penguburan Surono dibongkar pada Senin (4/11/2019) pagi.

Dikelabuhi Cerita dengan Kepergiaannya ke Bali

Sekitar tujuh bulan lamanya Surono (51), petani asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember terkubur di dalam rumahnya sendiri.

Selama tujuh bulan lamanya pula, saudara Surono dan tetangga tidak tahu keberadaannya.

Bukan berarti tetangga, dan saudara (selain keluarga inti - istri dan anak) tidak mencarinya. Lalu kenapa tetangga dan saudara tidak curiga dengan 'hilangnya' Surono?.

"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei. Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono). Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali. Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujar Misli, Kepala Dusun Juroju Desa Sumbersalak kepada Surya, Rabu (6/11/2019).

Misli juga bertanya kepada Bs (Busani), istri Surono tentang keberadaan sang suami. Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.

"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli kepada Tribunjatim.com.

Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja. Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.

Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya. Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.

Sedangkan Suroto, adik Surono yang tinggal di Kecamatan Ambulu, juga pernah bertanya mengenai keberadaan sang kakak. Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri 2019, Suroto juga berkunjung ke rumah itu.

"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah. Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok. Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto kepada Tribunjatim.com.

Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus. Pun musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.

'Hilangnya' Surono terbongkar dari penuturan anaknya Bh. Kepada Kasun Juroju, Misli, Bh bercerita jika dia bermimpi ayahnya. Dia pun menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya. Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.

Dia pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya. Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jm. Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.

Tetapi Bs memiliki cerita lain saat diperiksa polisi. Bs menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak, Bh. Bh memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu. Polisi memang menemukan sebuah linggis di bawah jasad Surono.

Kini misteri siapa pembunuh Surono masih didalami polisi. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kasus Jasad di Musala, Istri & Anak Surono Jadi Tersangka, Kejahatan Dimulai Saat Lampu Dimatikan, https://jatim.tribunnews.com/2019/11/07/kasus-jasad-di-musala-istri-anak-surono-jadi-tersangka-kejahatan-dimulai-saat-lampu-dimatikan?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved