Pembunuh Ponakan di Desa Subur Luwu Utara Diduga Depresi
Pembunuh Ponakan di Desa Subur Luwu Utara Diduga Depresi. Malam sebelum kejadian pelaku sudah memperlihatkan kelakuan aneh.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Pembunuh Ponakan di Desa Subur Luwu Utara Diduga Depresi
TRIBUNLUTRA.COM, SUKAMAJU SELATAN - Pelaku pembunuhan ponakan di Desa Subur, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Wayan Tangsi (65) diduga depresi.
"Pelaku sepertinya depresi," kata Kapolsek Sukamaju Ipda Kawaru, Kamis (7/11/2019).
Kawaru menuturkan, malam sebelum kejadian pelaku sudah memperlihatkan kelakuan aneh.
"Info dari keluarga, pada malam hari sebelum kejadian pelaku memang bersikap aneh, malam-malam dia panjat kelapa," katanya.
• VIDEO: Narkoba Senilai Rp 1,3 Milyar Gagal Beredar di Makassar
• Alasan Maurizio Sarri Ganti Ronaldo di Liga Champions, Cedera?
• BREAKING NEWS: Berawal Cekcok Saat Minum Ballo, Jufri Tewas Ditikam Keluarganya Sendiri di Jeneponto
Waktu itu keluarga memanggil paranormal menenangkan Wayan.
"Kelaurga pelaku dan korban juga heran, kenapa dia melakukan perbuatan ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga asal Desa Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara, bernama Sayu Kade Sukariani (42) tewas dengan sejumlah luka tebasan parang.
Sayu tewas setelah ditebas Wayan yang tak lain adalah pamannya sendiri di Desa Subur, Kecamatan Sukamaju Selatan, Rabu (6/11/2019).
Kapolsek Sukamaju, Ipda Kawaru mengatakan, pemarangan terjadi Rabu pagi sekitar pukul 07.45 Wita.
Kejadian berawal ketika Sayu datang ke rumah pelaku karena akan mengadakan pesta perkawinan.
Saat korban membersihkan lombok, tiba-tiba pelaku mengambil parang dan langsung memarangi korban hingga beberapa kali.
"Mengenai kepala, tangan, dan jari-jari korban hingga putus," ujar Kawaru.
Korban lalu dilarikan ke Puskesmas Wonokerto.
Karena pihak puskesmas tidak mampu menangani, korban dilarikan ke RSUD Andi Djemma Masamba.
Korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.30 Wita.
Kawaru menambahkan, korban dan pelaku masih keluarga dekat.
"Korban adalah ponakan pelaku, infonya ada kata-kata dari korban yang tidak diterima pelaku," katanya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur