Loyalis 15 Ngopi Bareng Deng Ical, Bahas Pilwali Makassar
Dari sejumlah figur calon wali kota (cawali), katanya, Deng Ical sapaan Syamsu Rizal MI, memiliki kelebihan dari sisi karakter dan pengalaman di pemer
Penulis: Abdul Azis | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Loyalis 15, Emil menilai bakal calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI paling berpeluang memenangi pemilihan wali kota (Pilwali) 2020.
Dari sejumlah figur calon wali kota (cawali), katanya, Deng Ical sapaan Syamsu Rizal MI, memiliki kelebihan dari sisi karakter dan pengalaman di pemerintahan.
• Ini Rincian 3.532 Formasi CPNS 2019 Kemenkumham untuk SMA SMK, Cek Juga Syarat, Dokumen, Cara Daftar
• Sarwindye Kunjungi Bittuang Tana Toraja, Warga Curhat Infrastruktur Pertanian
• Tak Terima Dikatai, Pendukung Kades Lentu Jeneponto Serang Pendukung Lainnya, Dua Terluka
• VIDEO: Ekonomi Sulsel Triwulan III Tumbuh 7,21 Persen
• 5 Info Penting Pendaftaran CPNS 2019, Link sscasn.bkn.go.id, Cara Atasi Masalah NIK Via WhatsApp
"Beliau orangnya sombere, ramah, punya ilmu dan pengalaman dalam pemerintahan. Kelebihan itu yang membuatnya lebih unggul dari kandidat lain," kata Emil dalam rilis via tim Deng Ical, Rabu (6/11/2019).
Emil mengungkapkan, dari sisi popularitas, Deng Ical sudah cukup dikenal dan disukai oleh banyak orang.

"Deng Ical sangat layak memimpin kota ini. Bahkan menjadi kandidat paling berpotensi menang," jelasnya.
Emil menambahkan, Loyalis 15 telah melakukan pertemuan bersama Deng Ical belum lama ini. Pertemuan tersebut diakuinya masih sebatas silaturahmi biasa.
"Ngopi-ngopi, silaturahmi sambil diskusi-diskusi," ungkapnya.(*)
PERINGATAN DINI BMKG! Daerah Ini Diprediksi Cuaca Ekstrem, Hujan Petir dan Angin Kencang, Makassar?
Makassar sudah mulai turun hujan merata.
Namun di sejumlah wilayah di Indonesia, ancamannya adalah potensi hujan petir dan angin kencang,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini di sejumlah provinsi di Indonesia besok, Rabu (6/11/2019).
Peringatan dini tersebut disampaikan pada situs resmi BMKG, bmkg.go.id.
Rabu, (6/11/2019), terdapat empat provinsi yang berpotensi hujan petir dan angin kencang.
Secara keseluruhan, ada 13 provinsi yang mendapat peringatan dini.
Sejumlah provinsi lainnya berpotensi angin kencang, gelombang tinggi, dan kebakaran hutan atau lahan.
Berikut daftar peringatan dini BMKG besok Rabu, 6 November 2019, dilansir bmkg.go.id :
Wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang :
1. Bangka Belitung
Bangka Barat
Bangka
Pangkalpinang
2. Jambi
Tanjung Jabung Timur
Tanjung Jabung Barat
Muaro Jambi
3. Riau
Rokan Hilir
Bengkalis
4. Sulawesi Tengah
Donggala
Palu
Sigi
Parimo
Poso
Touna
Tolitoli
Buol
Morowali
Morowali Utara
Banggai
Banggai Laut
Banggai Kepulauan
Wilayah berpotensi angin kencang :
1. Banten
Cilegon
Pandeglang bagian Barat
Pandeglang bagian Selatan
Lebak bagian Selatan
2. Nusa Tenggara Timur
Perairan NTT bagian Selatan
Perairan NTT bagian Barat
3. Sulawesi Barat (kec. 40 km/jam)
Mamuju
Majene
Wilayah berpotensi gelombang tinggi :
1. Bali (2 meter atau lebih)
Perairan Selatan Bali
2. Banten
Samudera Hindia Selatan Banten
3. Nusa Tenggara Timur
Perairan NTT bagian Selatan
Perairan NTT bagian Barat
Wilayah berpotensi kebakaran hutan atau lahan :
1. Kalimantan Selatan
2. Kalimantan Tengah
3. Maluku
Maluku Barat Daya
Kepulauan Tanimbar
4. Nusa Tenggara Timur
5. Sumatera Selatan
OKI
Ogan Ilir
Banyuasin
Muara Enim
Kondisi Makassar

Hujan disertai angin kencang terpa wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (05/11/2019).
Kepala Stasiun Klimatologi Maros Hartanto mengatakan, hujan turun intesitasnya mencapai 51 mm.
"Curah hujan tadi di Makassar mencapai 51 mm. Itu termasuk kategori lebat," kata Hartanto.
Tak hanya melanda Makassar, beberapa daerah tetangga seperti Kabupaten Maros dan Gowa juga diguyur hujan. Meski durasinya tidak berlangsung lama.
Hartanto menyampaikan, munculnya hujan ini sebagai pertanda wilayah Sulsel telah memasuki musim pancaroba, atau biasa disebut peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
Musim hujan diprakirakan pada pertengahan akhir November.
Untuk saat ini, masih berpotensi hujan lokal yang disertai petir/kilat.
"Ciri ciri di musim peralihan ada jeda potensi hujan. Jadi kemungkinan ke depan masih jeda untuk 2 - 3 hari kedepan, baru kembali turun hujan," paparnya.
Meski demikian, Hartanto mengimbau kepada masyarakat waspada cuaca ekstrim di musim peralihan ini.
Pada musim peralihan berpotensi terjadinya banjir, dan pohon tumbang akibat angin kencang.
Dia juga meminta masyarakat melakukan perbaikan saluran drainase, dan pemeliharaan pohon pohon yang rawan tumbang/patah dahan.
" Waspada dampak potensi cuaca ekstrim seperti hujan lebat, angin kencang dan petir," imbauanya.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
A