Petani di Sulsel Berkurang, Beralih Jadi Driver Online?
Dari jumlah pekerja tersebut, yang terserap di sektor pertanian sebanyak 1.377.408 orang atau sebesar 35,96 persen dari total pekerja.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat penduduk yang bekerja di Sulsel pada Agustus 2019 sebanyak 3.830.096 orang, bertambah 55.172 orang sejak Agustus 2018.
Dari jumlah pekerja tersebut, yang terserap di sektor pertanian sebanyak 1.377.408 orang atau sebesar 35,96 persen dari total pekerja.
Sedangkan sektor perdagangan menyerap tenaga kerja sebanyak 699.686 orang atau 18,27 persen.
• VIDEO: Iqbal Suhaeb Menjawab Peluang Maju Pilwali Kota Makassar 2020?
• VIDEO: Iqbal Suhaeb: Pekerjaan Menantang Bikin Masyarakat tak Melanggar
• VIDEO Kaesang Pangarep Main Bareng (Mabar) PUBG dengan Paspamres dan Youtuber BangPen, Hasilnya?
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, meskipun jumlah penduduk yang bekerja naik, namun ada fenomena menarik yang terjadi di Sulsel, yakni menurunnya jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian.
“Ini ada fenomena menarik di triwulan III, terjadi penurunan 0,49 persen orang yang bekerja di sektor pertanian,” ungkap Yos dalam rilis di kantornya, Selasa (5/11/2019).
Yos menyebut, kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan lalu memicu masyarakat beralih pekerjaan.
Belum lagi adanya pergeseran lapangan usaha, dan juga penerimaan CPNS disebut Yos ikut berkontribusi terhadap menurunnya pekerja pada ,sektor pertanian.
• VIDEO: Iqbal Suhaeb Menjawab Peluang Maju Pilwali Kota Makassar 2020?
• VIDEO: Iqbal Suhaeb: Pekerjaan Menantang Bikin Masyarakat tak Melanggar
• VIDEO Kaesang Pangarep Main Bareng (Mabar) PUBG dengan Paspamres dan Youtuber BangPen, Hasilnya?
“Mungkin salah satunya karena kemarau, namun masyarakat tetap mencoba mendapat penghasilan, terihat pergeseran berapa lapangan usaha.
Seperti administrasi pemerintahan dan transportasi naik. Tambahan PNS dan ojek online bisa jadi salah satu pergeserannya,” beber Yos.
Sektor administrasi pemerintahan pada triwulan III memang tercatat meningkat 0,31 persen, transportasi dan pergudangan naik 0,19 persen, dan jasa pendidikan naik 0,23 persen.
Sementara sektor yang turun yakni pertanian 0,49 persen, perdagangan 0,21 persen, konstruksi 0,04 persen, dan jasa keuangan dan asuransi 0,05 persen. (tribun-timur.com)
Laporan wartawan tribun-timur.com @fahrizal_syam
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur