Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nelayan Asal Pelokang Pangkep yang Meninggal di Jawa Timur Diduga Punya Riwayat Asma

Sekretaris Camat Tangaya, Muhammad Saleh mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan kepolisian Polsek Liukang Tangaya.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
munjiyah/tribunpangkep.com
Nelayan asal Pulau Pelokang, Desa Balo-baloang Kecamatan Liukang Tangayya Kabupaten Pangkep, Sulsel ditemukan meninggal dunia di atas jolloro, Jumat (1/11/2019). 

TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TANGAYYA - Nelayan asal Pulau Pelokang, Desa Balo-baloang Kecamatan Liukang Tangayya Kabupaten Pangkep, Sulsel yang meninggal di atas jolloro nya diduga punya penyakit asma.

Informasi yang diterima TribunPangkep.com, Jumat (1/11/2019) penemuan mayat tersebut diperkirakan sore hari dan informasi yang diterima dari pulau sekitar pukul 19.43 Wita.

Dari identitas yang ditemukan di atas kapal, mayat tersebut bernama Syamsuddin (40) dan ditemukan sudah meninggal dunia di Pulau Petarungan, Jawa Timur.

Baca: 3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya

Sekretaris Camat Tangaya, Muhammad Saleh mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan kepolisian Polsek Liukang Tangaya.

"Kita sudah koordinasi dengan pihak keluarga dan kepolisian," ujarnya.

Saleh menambahkan, sesuai keterangan keluarga, Syamsuddin sudah 10 hari dicari keluarganya tetapi belum juga ditemukan.

Baca: Semarak Hari Listrik Nasional ke-74, PLN Gelar Sunatan Massal

Nelayan pencari ikan di perairan Pulau Sabalana Tangayya Pangkep itu tidak kunjung pulang selama 10 hari.

"Keluarganya memutuskan mencari hingga mendapatkan informasi sore tadi terkait adanya kapal yang di dalamnya ada mayat," ungkapnya.

Jenazah nelayan pencari ikan tersebut sudah dibawa ke kampung halamannya, untuk dimakamkan di Pulau Pelokang, Desa Balo-baloang Kecamatan Liukang Tangayya Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Baca: Raffi Ahmad suami Nagita Slavina Tebar Ancaman, Kata-kata dari Mulut Ayah Rafthar Malik Ahmad

Aniaya Anak di Bawah Umur, Dua Nelayan di Palopo Diringkus Polisi

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Dua orang nelayan berinisial RA (21) dan RN (28), diringkus Polres Palopo, Rabu (30/10/2019) malam.

Keduanya terlapor menganiaya anak dibawah umur berinisial MI pada beberapa waktu yang lalu.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf mengatakan, pelaku sempat buron selama sepekan. Lari bersembunyi.

Baca: LINK Live Streaming TV Online Mola TV Liverpool vs Arsenal Piala Liga Inggris, Akses di Sini via HP

Namun, setelah melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi keberadaan pelaku berhasil diketahui.

"Setelah menerima laporan team melakukan serangkaian penyelidikan dan penangkapan kedua pelaku di rumahnya," katanya.

Saat diringkus, pelaku hendak melarikan diri. Polisi yang telah mengepung membuat warga Pontap ini tak berdaya.

"Sempat mau lari tapi lokasi sudah kami kepung," jelasnya.

Baca: University Utara Malaysia Jajaki Kerjasama dengan Unismuh Makassar

Kepada polisi keduanya mengaku menganiaya korban karena persoalan dendam lama. Pelaku tersinggung dengan ucapan korban.

"Motifnya pelaku pernah tersinggung. Baru kali ini balas dendam," imbuhnya.

Saat ini keduanya berada di Mapolres Palopo guna pemeriksaan lebih lanjut.

Baca: Bocah EAB yang 3 Hari Bersama Mayat Ibunya Alami Demam, Kapolda Sulsel Bawakan Boneka

Tim Polsek Makassar Selidiki Dugaan Kepala Sekolah Aniaya Siswa Pakai Gunting

Polsek Makassar sementara menyelidiki dugaan penganiayaan seorang siswa SMP Budi Kasih Makassar, Rabu (30/10/2019).

Dikabarkan, seorang siswa SMP Budi Kasih  diduga mengalami penganiayaan  oleh seorang oknum guru.

Salah satu petugas di ruang SPKT Polsek Makassar menyebutkan, saat ini penyidik sementara di lokasi di SMP Budi Kasih.

Penghargaan Kabupaten Layak Pemuda 2019 Wajo Juga Disoal DPRD Wajo, Ada Apa?

Terkait Kisruh Pengkaderan HMI Cabang Majene, Ini Penjelasan Tiga Komisariat

Sepekan Operasi Zebra di Pangkep, Segini Pengendara Ditindak

"Iya, sementara petugas kami ada disana," ujar petugas SPKT yang enggan menyebut identitasnya kepada tribun di SPKT, siang.

Kata petugas itu, siang ini sekitar pukul 14.00 Wita orangtua siswa akan melakukan pelaporan di SPKT Mapolsek Makassar.

"Katanya siang ini orangtua korban mau datang lapor disini, kalau terkait kasusnya itu saya tidak tahu pak," ungkapnya lagi.

Dikabarkan, seseorang siswa SMP Budi Kasih di Jl Gunung Salahutu 2 Makassar, mengalami penganiayaan oknum guru.

Pasalnya, oknum guru yang juga berstatus kepala sekolah menganiaya siswanya memakai alat tajam, gunting.

Gunting tersebut diduga dipakai kepala sekolah melukai wajah bagian mulutnya korban, kejadian, Sabtu (26/10/2019).

Pantauan tribun, di Polsek Makassar Jl Kerung-kerung terlihat wartawan sudah mulai ramai berada di teras Polsek. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved