Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya

tiga anggota puteri Mapala 09 FT Unhas melakukan pendakian Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Provinsi Jambi, awal Oktober 2019 lalu.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Arif Fuddin Usman
3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya - tim-operasi-puteri-mapala-09-smft-unhas-telah-mendaki-ke-gunung-kerinci.jpg
Sumber foto: Mapala 09 FT Unhas
Tim Operasi Puteri Mahasiswa Pecinta Alam atau Mapala 09 SMFT Unhas telah mendaki ke Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Provinsi Jambi. Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl.
3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya - tim-operasi-puteri-mahasiswa-pecinta-alam-atau-mapala-09-smft-unhas-daki-gunung-kerinci.jpg
Sumber foto: Mapala 09 FT Unhas
Tim Operasi Puteri Mahasiswa Pecinta Alam atau Mapala 09 SMFT Unhas saat di puncak Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Provinsi Jambi. Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl.
3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya - tim-operasi-puteri-mahasiswa-pecinta-alam-atau-mapala-09-ft-unhas-di-puncak-gunung-kerinci.jpg
Sumber foto: Mapala 09 FT Unhas
Tim Operasi Puteri Mahasiswa Pecinta Alam atau Mapala 09 SMFT Unhas saat di puncak Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Provinsi Jambi. Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl.

Gemuruh dan dinginnya angin menemani tiap gerak tim dalam mempersiapkan camp.

Setelah makan malam dan briefing, lanjut istirahat untuk persiapan summit attack untuk keesokan harinya.

Hingga, Rabu (16/10/2019), tim memulai dengan sarapan dan menuju puncak Indrapura di hari yang masih gelap.

Baca: Surga Karang Laut di TN Togean, Penyelaman Tim Diving Mapala 09 FT Unhas. Lihat Foto-foto Indahnya

Baca: Menelusur Perut Bumi Pacitan, Aksi Menantang Tim Ekspedisi Nusantara Mapala 09 FT Unhas

Sepoi angin cukup menghambat langkah tim yang harus tetap bertahan pada medan berpasir itu.

Vivi mengaku semakin ke atas, asap belerang dari kawah puncak gunung berapi tertinggi di Indonesia itu semakin menghambat pandangan dan cukup mengganggu pernapasan para pendaki.

“Mendaki sekitar dua jam, tim akhirnya tiba di ketinggian 3805 mdpl yang merupakan atap pulau Sumatera," kisah Suarna.

Puncak yang kadang tertutup kabut dan kadang juga terang membuat tim selalu penasaran dengan pemandangan sekitar puncak Gunung Kerinci.

Setelah dirasakan cukup menikmati puncak tertinggi di Sumatera, Tim Siput 2019 lalu kembali ke camp untuk makan siang dan istirahat.

Tim Siput Turun

Pada, Kamis (17/10/2019), perjalanan Tim Siput dilanjutkan dengan turun menuju pos penjagaan R.10 ditemani tetesan hujan.

Angelie Paskalia menjelaskan waktu yang dibutuhkan tim untuk turun lebih singkat. Berbeda saat mendaki, hanya saat turun tantangannya wajib hati-hati.

Setelah pendakian, tim mengisi beberapa hari di Jambi dengan lebih mengakrabkan diri dengan teman sesama Mapala lainnya.

“Kami juga menyempatkan mengunjungi destinasi-destinasi wisata di kota Jambi tersebut,” katanya.

Tak kurang selama sepekan, tim menikmati perjalanan wisata di Jambi, Provinsi yang dikenal sebagai lokasi kerajaan Melayu.

Tim akhirnya benar-benar meninggalkan Jambi pada Kamis, (24/10/2019). Tim berangkat dari Bandara Sultan Thaha Jambi menuju Bandara Soekarno Hatta.

"Setelah sekitar dua pekan, kami pulang untuk kembali bercengkerama dengan senior-senior serta mengunjungi beberapa tempat di Jakarta," kata Angelia.

Setelah beberapa hari di Jakarta, pada Senin, (28/10/2019) tim menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan kembali ke Sekretariat Mapala 09 FT Unhas dengan selamat. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved