Massa Bakar Rumah Warga di Gunung Perak Sinjai Barat, Penyebabnya Diduga Soal Siri'
Tetapi keluarga pihak perempuan masih belum menerima karena mereka mengaku tidak dihadirkan pada saat rapat adat sebelumnya.
TRIBUN SINJAI.COM, SINJAI - Massa membakar rumah seorang warga berinisial BHR di Dusun Tassoso, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/10/2019) kemarin petang.
Informasi warga sekitar menyampaikan bahwa aksi pembakaran tersebut dilakukan oleh massa.
Iuran BPJS Kesehatan Naik 100%, Ini Panduan Cara Turun Kelas Rawat BPJS Kesehatan PPU dan Mandiri
8 Bakal Calon Bupati Luwu Utara Berebut Dukungan PKB
BREAKING NEWS: Laga Persebaya Vs PSM Dipindahkan ke Stadion Batakan Balikpapan
Selain Keciprat Rp 11,4 M, Bawaslu Maros Juga Bakal Peroleh Ini dari Pemkab
Persebaya vs PSM, PT LIB: Opsi Stadion Harusnya Ada, Cuman Belum Disampaikan Secara Resmi
Berdasarkan keterangan warga yang dihimpun, pembakaran rumah tersebut terjadi akibat persoalan adat yang terjadi pada tahun 2018 lalu yang belum selesai sampai saat ini.
Menurut informasi dari warga bahwa BHR bersama dengan SLH diusir oleh warga setempat, namun pada pada tanggal 31 Agustus 2019 lalu. Pemangku adat Desa Gunung Perak memutuskan menerima kembali BHR, SLH.
Tetapi keluarga pihak perempuan masih belum menerima karena mereka mengaku tidak dihadirkan pada saat rapat adat sebelumnya.

BHRI dengan SLH, tetap nekat kembali ke Desa Gunung Perak walaupun belum ada keputusan dari pihak keluarga perempuan.
Atas kedatangannya di rumahnya BHR memicu emosi warga penduduk setempat dengan membakar rumah BHR sebagai terduga pelanggar adat di kampung itu.
Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi terkait aksi pembakaran rumah warga tersebut dari kepolisian di Sinjai Barat atau di Polres Sinjai.
Kronologi Pelaut Asal Sinjai Ditemukan Membusuk di Griya Telkom Makassar
Berita lain, Farid Sudding (53) ditemukan tidak bernyawa dalam kamar rumahnya di perumahan Griya Telkom, Jl Sultan Alauddin III, Makassar, Jumat (25/10/2019) siang.
Puang Ambo Dalle begitu ia disapa, ditemukan tewas dalam posisi tengkurap di atas kasurnya.
Sebagian badannya di atas tempat tidur dan kepalanya nyaris menyentuh lantai.
Baca: Nadiem Makarim Rugi Jadi Mendikbud Dibanding CEO GoJek? Bandingkan Gaji Suami Franka Franklin
Baca: Kementan Tegaskan Sertijab Syahrul Yasin Limpo dan Andi Amran Sulaiman Sudah Sesuai Jadwal
Baca: Lowongan Kerja Reporter Daerah Tribun Timur, Cek Syarat & Lokasi Penempatan, Batas Daftar
Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Tim Dokpol Polda Sulsel yang melakukan olah TKP juga menemukan simbahan darah yang sudah mengering di lantai kamar.
Kapolsek Tamalate Kompol Amir Arifuddin mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan luar atau olah TKP sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasa pada diri badan tersebut.
"Jadi hasil kordinasi tadi dengan Dokpol, untuk sementara belum ada ditemukan tanda-tanda kekerasa," kata Arif Amiruddin.
Pihaknya pun menduga, pelaut asal Kabupaten Sinjai meninggal karena sakit.
Terpisah warga sekitar rumah korban, Ani, menuturkan Puang Ambo Dalle sudah empat hari terakhir tidak keluar rumah.
"Sudah empat hari ini tidak dilihat keluar rumah, biasanya kalau subuh itu pergiji salat di masjid atau pergiji belanja di warung," ujar Ani.
Ambo Dalle diketahui meninggal dunia setelah warga sekitar mencium aroma kurang sedap.
Aroma kurang sedap itu menguat dua hari terkahir.
"Awalnya dikira bau tikus di got, sudah dua hari ada bau begitu. Tadi ada warga lihat banyak lalat di rumahnya (Ambo Dalle) disitumi kita panggil satpam lalu dicungkil jendelanya sama satpam," ujarnya.
Ani juga menyebut, selama ini Ambo Dalle hanya tinggal seorang diri di rumah." Biasa adaji juga ponakannya yang laki-laki natemani, tapi mungkin sibuki kerja juga," paparnya.
Kini jenazah Ambo Dalle dibawa Tim Dokpol Polda Sulsel ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut.
Ditemukan Membusuk di Rumah
Warga Perumahan Griya Telkom Blok C, Jl Sultan Alauddin 3, Makassar, digegerkan penemuan mayat pria di dalam kamar, Jumat (25/10/2019) siang.
Mayat pria itu oleh warga dikenal dengan sapaan puang Ambo Dalle asal Sinjai.
Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Tim Dokpol Polda Sulsel baru saja membawa jasad Ambo Dalle ke RS Bhayangkara.
Baca: Nadiem Makarim Rugi Jadi Mendikbud Dibanding CEO GoJek? Bandingkan Gaji Suami Franka Franklin
Baca: Kementan Tegaskan Sertijab Syahrul Yasin Limpo dan Andi Amran Sulaiman Sudah Sesuai Jadwal
Baca: Lowongan Kerja Reporter Daerah Tribun Timur, Cek Syarat & Lokasi Penempatan, Batas Daftar
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan, korban bernama Farid Siddiq (53) pekerjaan pelaut.
Pantauan di lokasi, mayat sudah mengeluarkan bau kurang sedap.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur