Usai Ricuh di Stadion GBT, Begini Penjelasan Media Officer Persebaya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persebaya Surabaga terancam mendapat sanksi berupa laga usiran pasca terjadinya kericuhan di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019).

Kericuhan terjadi setelah Persebaya Surabaya kalah 3-2 dari PS Sleman.

Pascakalah, sejumlah oknum suporter Persebaya langsung turun ke lapangan memperlihatkan kekecewaan mereka.

Trending No.1 YouTube Setelah Dicover Doyoung dan Haechan, Lirik dan Chord Cinta Luar Biasa Andmesh

VIDEO: Iuran Naik 100 % Begini Suasana Kantor BPJS Kesehatan di Jeneponto

Iuran BPJS Kesehatan Naik 100 Persen, Begini Reaksi Warga Maros

Dilansir bolasport, mereka merusak beberapa fasilitas yang ada di lapangan seperti papan iklan, bench pemain, dan lain sebagainya.

Melihat hal tersebut, kepolisian langsung bertindak dengan mengevakuasi para pemain dan tim pelatih Persebaya menggunakan kendaraan taktis (rantis).

Media Officer Persebaya, Nanang Priyatno sadar akan ada sanksi berat yang menanti timnya.

Salah satunya laga usiran tanpa penonton.

Nmaun melihat sejarah, sejatinya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum pernah memberikan hukuman laga usiran bagi tim yang pertandingannya ricuh.

Mengenal Sosok Angbeen Rishi yang Bakal Jadi Istri Adly Fairuz Cucu Wakil Presiden Maruf Amin

Siapkan Penampungan, Besok Empat Jam Air Tak Mengalir di Jl Borong Raya

Cara Merawat Behel yang Benar Hingga Bahayanya Jika Dipakai Hanya untuk Fashion

Komdis PSSI pernah memberikan hukuman laga larangan bermain di kandang bagi Persib akibat tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla, pada 2018.

Namun Panpel Persebaya masih menunggu hasil rapat Komdis PSSI.