ASNP Sulbar Tolak Reklamasi dan Tuntut Perbaikan Jalan Ulumanda
Koordinasi lapangan (Korlap) aksi, Sadikin mengatakan, reklamasi dapat merusak terumbu karang. Juga merenggut lokasi tambatan perahu nelayan
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Aliansi Selamatkan Nelayan dan Pesisir (ASNP) Sulbar berunjuk rasa di bundaran pusat pertokoan Majene, Selasa sore (29/10/2019).
Demonstran menyuarakan tiga tuntutan. Diantaranya penolakan reklamasi, perbaikan jalan Ulumanda serta penolakan Perda Sulbar tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).
Baca: LPPM Unhas Latih Warga Desa Pasempe di Bone tentang Pengelolaan Konflik Sosial
Koordinasi lapangan (Korlap) aksi, Sadikin mengatakan, reklamasi dapat merusak terumbu karang. Juga merenggut lokasi tambatan perahu nelayan. Olehnya, Sadikin meminta reklamasi di Kabupaten Majene, Sulbar dihentikan.
"Reklamasi itu akan berpengaruh terhadap terumbu karang dan kemudian ketika laut ditimbun otomatis massa air menjadi naik. Kemudian perahu nelayan itu, tidak ada tambatan perahunya," ujar Sadikin.
Baca: Ferdinand Perkecil Kedudukan, Skor 3-2 untuk Tuan Rumah Bhayangkara FC
Sementara itu, RZWP3K juga ikut ditolak lantaran menghalangi aktivitas penghidupan nelayan.
Lahirnya RZWP3K ini telah menyempitkan ruang kerja nelayan. Sebab wilayah penangkapan ikan dipetakan dan dibatasi.
Baca: Istrinya Dibunuh di Barombong, Hasan Minta Keadilan
Demonstran juga menyuarakan perbaikan jalan Ulumanda. Akses jalan di daerah ini rusak parah dan hingga kini belum dapat diselesaikan.
Sadikin menilai, kondisi itu membuat perekonomian di daerah Ulumanda terhambat. Lantaran hasil alam sulit dipasarkan.
Baca: Sudah 3 Hari Meninggal & Nyaris Dikremasi, Wanita Hidup Lagi Seusai Disentuh Suaminya, Kok Bisa?
Akses jalan terjal dan rusak berat juga membuat pelayanan pendidikan dan kesehatan terhambat.
"Jalan yang tidak bagus seperti saat ini, banyak guru-guru menyerah untuk masuk mengajar. Begitupun di sektor kesehatan," pungkasnya.
Baca: FOTO: Karebosi Condotel Promo Berenang Berdua Gratis Pizza
Ingin Selamatkan 6 Siswa SMP Terseret Arus Tallu Banua, Handri Mahasiswa KKN UNM di Majene Tewas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Peristiwa meninggalnya mahasiswa KKN Universitas Negeri Makassar (UNM), Handri di Majene, Sulawesi Barat menyisakan duka mendalam.
Tak hanya keluarga korban, tapi juga seluruh mahasiswa UNM yang mengikuti KKN-PPL di Majene.
Sifat Asli Dokter Terawan Menteri Kesehatan Jokowi Diungkap Kepala Sekolah SMA, Dulu Viral Cuci Otak
SEDANG BERLANGSUNG LINK LIVE STREAMING TV Online Indosiar PSS Sleman vs Persija, Akses di Sini
Jajaki Hanura, Seriuska Albertus Patarru Maju Pilkada Tator ?
Yuk Nginap di Aryaduta, Ada Disiapkan 500 Voucher Gratis Nonton Cinemaxx
Ada Apa? Krisdayanti Belum Sebulan Dilantik Anggota DPR, Raul Lemos Curhat Soal Perselingkuhan
Handri merupakan mahasiswa jurusan ilmu keolahragaan angkatan 2016. Ia berasal dari Desa Sampale, Kecamatan Rantebulahan Timur, Mamasa, Sulbar.
Pemuda kelahiran 13 Oktober 1996 ini tenggelam di perairan Palla-pallang, Desa Tallu Banua Utara.
Saat itu, Handri sedang membawa siswa SMPN 2 Sendana untuk praktikum renang di laut, Kamis pagi (24/10/2019). Mereka berenang 10 meter dari bibir pantai.
Kondisi ombak cenderung tenang. Namun arus laut cukup deras. Hingga enam siswanya terseret arus.
Handri yang mencoba menolong siswanya, malah ia tenggelam. Sejam kemudian ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Majene, Iskandar turut berduka atas meninggalnya mahasiswa KKN tersebut.

Ketika kabar itu, Iskandar langsung bergegas meninggalkan rapat di kantornya. Lalu meluncur ke lokasi kejadian.
" Sebelum saya ke lokasi saya koordinasi dulu dengan pihak rumah sakit untuk menyiapkan mobil jenazah, Alhamdulillah langsung terpenuhi," ujarnya.
Ia menilai, kejadian nahas ini harus menjadi pelajaran bagi 300 an mahasiswa UNM yang sedang mengikuti KKN di Majene.
Iskandar meminta mahasiswa untuk lebih berhati-hati. Serta mengidentifikasi dan mengenali lebih dulu area setempat sebelum melaksanakan kegiatan.
" Identifikasi ndulu lokasi-lokasi, area sekitar pemukimannya, dimana titik-titik yang rawan," imbuhnya.
Kata Iskandar, lokasi tenggelamnya Handri ini dikenal menyimpan cerita mistis. Apalagi sering terjadi hal diluar nalar.

" Menurut informasi yang saya dengar memang di lokasi itu biasa terjadi hal hal di luar dugaan, di luar jangkauan akal sehat. Jadi kami imbau ke teman-teman satuan pendidikan tempat KKN ini untuk lebih hati -hati," pintanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Tallu Banua, Saharang. Pantai Palla-pallang hingga Passarang, lokasi tenggelamnya korban memang dikenal menyimpan cerita mistis.
" Memang kalau cerita cerita orang tua dulu ada mistisnya disitu. Apalagi ada disitu gunung batu yang menjorok ke laut itu, namanya taraujung di Parrassangan itu memang ada mistisnya disitu," terangnya. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur