Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perjuangan Kapus Liukang Tangayya Pangkep Tangani Ibu Hamil yang Melahirkan di Kapal Perintis

Kepala Puskesmas Liukang Tangayya, Hj Surianti kepada Tribun Timur mengatakan rencana awalnya Murniati akan dirujuk ke Makassar karena hipertensi.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Ansar
munjiyah/tribunpangkep.com
Kurniati (30) warga Pulau Balo-baloang, Desa Balo-baloang Kecamatan Liukang Tangayya, Pangkep melahirkan bayinya di kapal perintis KM Amukti Palapa, Senin (28/10/2019) pukul 09.00 Wita. 

TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TANGAYYA -- KURNIATI (30) warga Pulau Balo-baloang, Desa Balo-baloang Kecamatan Liukang Tangayya, Pangkep melahirkan bayinya di kapal perintis KM Amukti Palapa, Senin (28/10/2019) pukul 09.00 Wita.

Putri dari Hengki (35) itu lahir dalam kondisi normal dengan berat 4,2 kg.

Kepala Puskesmas Liukang Tangayya, Hj Surianti kepada Tribun Timur mengatakan rencana awalnya Kurniati akan dirujuk ke Makassar karena hipertensi.

Diapun menceritakan kronologis hingga Kurniati melahirkan bayinya dengan selamat.

Ikuti Wawancara di Golkar Sulsel, Ilham Nadjamuddin Pede Bertarung di Pilkada Maros

VIDEO: Foto SBY Masih Terpajang di Ruang Kelas, Guru di Toraja Ditegur Victor

Partai Hanura Tak Ingin Ulang Kekalahan di Pilkada Luwu Utara

Pekan lalu, Kapus Tangayya turun ke desa-desa mengecek ibu hamil yang ada di Pulau Balo-baloang. Disana ibu hamil ada 5 orang dan yang hamil tua adalah Kurniati.

Kurniati dideteksi dini mengalami hipertensi dan kemungkinan anaknya agak besar hingga rencana bersalin ke Makassar.

Tetapi, saat itu tidak ada kapal, maka Kurniati pun mengatakan keinginannya untuk ikut ke Kapal Perintis

"Setelah saya konsultasi dengan keluarganya, mereka bersedia dan menunggu saya dulu karena ada keperluan ke  Pulau Matalaang, Sapuka hingga saya menjemput Kurniati di Pulau Balo-baloang," ungkapnya.

Kemudian, merekapun berangkat dari Pulau Balo-baloang, Desa Balo-baloang menuju Makassar.

Kemarin, Minggu (27/10/2019) merekapun berangkat ke Makassar dan bersama-sama berada di dalam kapal perintis.

Di dalam kapal, tepat pukul 00.00 Wita ada lendir darah keluar dan itu menunjukkan Kurniati akan melahirkan bayinya.

Ikuti Wawancara di Golkar Sulsel, Ilham Nadjamuddin Pede Bertarung di Pilkada Maros

VIDEO: Foto SBY Masih Terpajang di Ruang Kelas, Guru di Toraja Ditegur Victor

Partai Hanura Tak Ingin Ulang Kekalahan di Pilkada Luwu Utara

"Perut Kurniati mulai sakit, keluar lendir darah hingga saat itu dia sudah mengalami kontraksi dengan sakit yang tak tertahankan," ujar Surianti.

Pada saat itu, Kepala Puskesmas Tangayya, empat bidan dan tiga perawat serta satu dokter umum segera siap-siap membimbing Kurniati untuk melahirkan.

"Kami berdoa, semoga ibu Kurniati selamat, dia sudah pembukaan karena sudah nyeri terus, hingga pukul 03.00 Wita ketuban pecah dan kamipun siap siaga," ungkapnya.

Suasana dalam kapal kemudian berubah, Kapus Tangayya dan tim konsentrasi untuk menyelamatkan Kurniati dan bayinya.

"Pembukaan kian dekat, Kurniati kian dekat melahirkan. Pukul 07.00 Wita saya menelpon tim agar mengantarkan cairan ketika sudah dekat dari Makassar," jelasnya.

Ketika peralatan sudah siap, impus sudah terpasang proses melahirkan pun sementara berjalan saat itu.

"Kita konsentrasi betul, dan saya cuma satuji doaku disitu semoga ini ibu dan bayinya selamat. Hingga pukul 09.00 Wita tadi pagi alhamdulillah Kurniati melahirkan normal saat sampai di perairan Makassar," ungkapnya terharu.

Usai melahirkan bayinya yang normal, Kurniati kemudian langsung dirawat di rumah tunggu Puskesmas Liukang Tangayya di Makassar.

"Alhamdulillah ibu dan bayinya selamat, makanya saya tidak rujuk ke rumah sakit. Mereka berdua sekarang sedang rehat dan semua berjalan baik untuk penyelamatan pasien melahirkan hari ini," jelasnya.

Hj Surianti menghela nafas panjang, dia senang karena kedua pasien selamat.

Ikuti Wawancara di Golkar Sulsel, Ilham Nadjamuddin Pede Bertarung di Pilkada Maros

VIDEO: Foto SBY Masih Terpajang di Ruang Kelas, Guru di Toraja Ditegur Victor

Partai Hanura Tak Ingin Ulang Kekalahan di Pilkada Luwu Utara

Kepada Tribun Timur dia menitipkan harapan ke Gubernur dan Presiden Jokowi.

Harapannya, agar kapal ambulance laut diparkir di wilayah kepulauan agar saat ada pasien, bisa digunakan.

"Moment seperti inilah kami butuh ambulance, tapi alhamdulillah saya punya kendaraan pribadi dan bida nyetir sendiri," katanya.

Dia juga berharap dan meminta kepada Gubernur dan Presiden agar petugas di kepulauan Pangkep diperhatikan.

"Pembangunan rumah sakit agar diselesaikan cepat, insentif petugas kesehatan harus ada, jangan hanya guru yang ada.

Kami juga di kesehatan agar diperhatikan karena memiliki beban kerja yang tinggi," tambahnya.

Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved