TRIBUN WIKI
Mengenal Sosok Mohammad Yamin dalam Kongres Pemuda II, Jadi Tokoh Pendorong Bahasa Indonesia
Mengenal Sosok Mohammad Yamin dalam Kongres Pemuda II, Jadi Tokoh Pendorong Bahasa Indonesia
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
M. Yamin membicarakan tentang kemungkinan bahasa dan kesusasteraan Indonesia dikemudian hari.
Gagasan mengenai bahasa persatuan berlanjut hingga Kongres Pemuda II, yaitu lanjutan dari Kongres Pemuda I yang dirasa belum dapat menyatukan pandangan dan masih memprioritaskan kepentingan suku.
M. Yamin sangat menentang adanya fusi atau menyatukan organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan.
Menurut M. Yamin, Indonesia terdiri dari beberapa suku bangsa sehingga dibutuhkannya kemauan untuk bersatu tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahannya.
M. Yamin tak ingin Kongres Pemuda II berakhir tanpa hasil.
Ditengah - tengah kongres, M. Yamin menuliskan gagasan Sumpah Pemuda di selembar kertas, yang kemudian diserahkan kepada Ketua Kongres Pemuda II, Soegondo.
Gagasan yang dirumus Yamin ini berbunyi:
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Akhirnya kongres menyepakati adanya penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Kesusastraan
Dilansir dari wikipedia, Mohammad Yamin memulai karier sebagai seorang penulis pada dekade 1920-an semasa dunia sastra Indonesia mengalami perkembangan.
Karya-karya pertamanya ditulis menggunakan bahasa Melayu dalam jurnal Jong Sumatra, sebuah jurnal berbahasa Belanda pada tahun 1920.
Karya-karya terawalnya masih terikat kepada bentuk-bentuk bahasa Melayu Klasik.