Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kerap Dilanda Banjir, Desa Bababinanga dan Salipolo Pinrang Malah Jadi Lokasi Tambang PT ASR

Kerap Dilanda Banjir, Desa Bababinanga dan Salipolo Pinrang Malah Jadi Lokasi Tambang PT ASR

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/HERY SYAHRULLAH
Ratusan demonstran mengepung Kantor DPRD Pinrang di Jl Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2019). 

Kerap Dilanda Banjir, Desa Bababinanga dan Salipolo Pinrang Malah Jadi Lokasi Tambang PT ASR

TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Ratusan demonstran mengepung Kantor DPRD di Jl Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2019).

Aksi itu membawa isu penolakan terhadap aktivitas tambang di Desa Salipolo, Kecamatan Cempa dan Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

Salah seorang orator, Affandi mengemukakan alasan penolakan itu diteriakkan oleh masyarakat, dengan merujuk pada rekam peristiwa yang pernah terjadi.

Baca: Daftar Kehebatan Idham Azis Calon Tunggal Kapolri Pengganti Tito Karnavian, Pemburu Tommy Soeharto

Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Spurs Cetak Gol Cepat ke Gawang Liverpool, Manchester United Menang!

Baca: Niat Tulus Jokowi Sehingga Memilih Prabowo Sebagai Menteri Pertahanan

Di antaranya, banjir besar pernah melanda Salipolo dan Bababinanga akibat meluapnya air Sungai Saddang pada tahun 2010 sialm.

Akibatnya, masyarakat pun tidak bisa beraktifitas di rumah mereka sebagaimana seharusnya. Hingga pada akhirnya, ada 215 rumah warga direlokasi.

"Beberapa rumah warga dibongkar paksa akibat takut terkikis sungai, bahkan ada rumah warga yang terjatuh di sungai," kata Afandi.

Berdasarkan rekam peristiwa tersebut, ucapnya, kehadiran aktifitas tambang justru akan semakin memperpanjang penderitaan masyarakat di desa tersebut.

"Lalu, kenapa pemerintah mengeluarkan IUP untuk perusahaan ASR, dengan segala kondisi tidak memungkinkan yang ada," jelas Affandi.

Ia menegaskan, izin yang dikantongi PT Alam Sumber Rejeki (ASR) jelas cacat adminstrasi lantaran tidak pernah melakukan kajian bersama masyarakat setempat terkait pertambangan tersebut.

"Tak ada alasan untuk tidak menolak pertambangan ini," pungkas Affandi.

(TribunPinrang.com)

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, @herysyahrullah

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved