Sekretaris Lakpesdam PWNU Sulsel: NU Sulsel Membela Warga
Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Sulsel, Abdul Karim kepada Tribun, Minggu (27/1
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan menggelar rapat pleno di Gedung PWNU Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Minggu (27/10/2019).
Materi dalam rapat pleno kali ini adalah mengkonsolidasikan rencana-rencana gerakan NU di masa datang di Sulsel.
Polisi Bilang Digrebek Berzina di Kamar, Pihak Hotel Sebut Artis PA Diciduk di Parkiran, Mana Benar?
HDC 2019 Series Makassar Berlangsung Sengit, Ini Jawara di 4 Kelas
Rumah Guru Pensiunan dan Gedung Sekolah Terbakar di Letta Bantaeng
VIDEO; Menteri Pertanian SYL Ngopi dan Bincang Bareng di Kantor DPW NasDem
VIDEO: Pembukaan Legal Expo 2019 Kanwil Kemenkumham Sulbar di Matos Mamuju
Rapat pleno ini bukan sekadar membicarakan agenda gerakan, tetapi juga membicarakan strategi dan teknis pelaksanaan agenda gerakan NU di Sulsel.
Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Sulsel, Abdul Karim kepada Tribun, Minggu (27/10/2019).
" Hingga kini, NU masih fokus pada perjuangan membela kepentingan jamaah dan publik. Karena itu kedepan, NU Sulsel tetap akan fokus pada pembelaan kepentingan dan hak-hak warga/jamaah dan publik secara umum," katanya.
Apalagi, lanjut Karim, hingga saat ini, nyaris tak ada lagi pihak memihak serius pada warga.
" Kedekatan pihak-pihak tertentu dengan warga selama ini ditunaikan lantaran dorongan politik praktis," katanya.
Untuk menjalankan itu, NU Sulsel akan memacu beberapa hal pokok, yakni: Ideologisasi, pendidikan dan kaderisasi, dan penguatan layanan pada jamaah atau warga.
",Ideologisasi ini adalah meletakkan Aswajah sebagai spirit teologis dalam membela warga. Dan nilai-nilai pancasila akan dijadikan sebagai basis croscek untuk melihat realitas jamaah apakah nilai pancasila sudah terfaktakan dlm perikehidupan jamaah atau tidak," katanya.
Misalnya, sila ke lima pancasila, apakah nilai-nilai keadilan sosial sudah dirasakan jamaah/warga atau belum?
" Kalau belum, apa sebabnya? Bisa jadi sebabnya misalnya karena korupsi di tingkat lokal yang menghalangi keadilan sosial itu tak terealisasi. Dalam konteks ini, NU Sulsel akan berjihad melawan korupsi," katanya.
Selain itu, pendidikan dan kaderisasi, esensinya adalah memanusiakan manusia.

" Baik pendidikan formal, maupun informal dengan basis-basis komunitas warga dibawah. Agenda inipun merupakan salah satu wujud pada pembelaan warga. NU Sulsel akan mendorong pula proses ini dimasa datang," katanya.
Pelayanan jamaah, mencakup bagaimana NU mengurus jamaah dan publik.
" Bagaimana mengupayakan pemecahan masalah-masalah masyarakat. Ketika masyarakat dizalimi atau diabaikan oleh para pengambil kebijakan, maka NU akan hadir disitu untuk membela warga. Atau ketika petani gagal panen atau harga hasil produksinya rendah, NU disitu akan hadir untuk membela petani," katanya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur