Dendam Megawati Disebut-sebut Menurun ke AHY dari SBY, Jokowi Sosok yang Disalahkan Karena Tak Mampu
Dendam Megawati Seokarnoputri Disebut-sebut Menurun dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Jokowi Sosok yang Disalahkan
"Partai Demokrat mendoakan agar Kabinet Presiden Jokowi sukses dalam mengemban tugas-tugasnya, sesuai dengan harapan rakyat dan janji-janji kampanye yang disampaikan dalam Pemilu 2019 yang lalu," ujar dia.
Soal arah politik Partai Demokrat ke depan, Hinca mengatakan, sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera menyampaikannya melalui pidato politik, dalam waktu dekat.
"Menunggu pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat berkaitan dengan posisi serta peran Partai Demokrat lima tahun ke depan, baik dalam kehidupan politik maupun pembangunan bangsa," tutur dia.
Dalam pidato itu, lanjut Hinca, SBY juga akan menyampaikan sikap dan pandangannya terkait rencana amendemen UUD 1945 untuk menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Terkait keinginan untuk menghidupkan kembali GBHN dan isu-isu politik lain yang bisa mengubah sistem politik, model demokrasi dan tatanan ketatanegaraan kita, pada saatnya Ketua Umum Partai Demokrat akan menyampaikan sikap dan pandangan partai secara resmi," lanjut dia.
Baca: Penyebab AHY Ditolak jadi Menteri Jokowi-Maruf Amin, Masih Soal Dosa SBY ke Megawati di Masa Lalu
Baca: Megawati Perang Dingin dengan Surya Paloh Karena Prabowo & Anies? Manuver Menuju Pilpres 2024?

Andi Arief Angkat Bicara
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, peluang Partai Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dari pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin sangat tipis.
Adi menilai, sudah ada upaya dari Demokrat lewat Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalin komunikasi dengan bertemu Jokowi pada Kamis 10 Oktober lalu.
Namun, menurut dia, Demokrat tetap punya ganjalan, yakni kemungkinan tidak ada restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang selama ini disinyalir punya hubungan kurang harmonis dengan SBY.
"Hubungan SBY dan Megawati tidak pernah harmonis. Kedua tokoh ini sulit untuk disatukan sehingga ini mungkin menjadi ganjalan bagi Demokrat untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi, Selasa (22/10/2019).
Konflik di antara Megawati dan SBY berawal dari niat SBY maju Pilpres 2004. Saat itu, Megawati menjabat sebagai presiden.

Sementara itu, SBY menjabat Menko Polhukam.
Singkat cerita, SBY pun mundur sebagai menteri kemudian mendeklarasikan Partai Demokrat.
SBY kemudian maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla lalu memenangi Pilpres 2004.
Saat itu, pasangan SBY-JK mengalahkan Megawati sebagai petahana yang berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.