39 Mayat Membeku di Dalam Truk Kontainer di Inggris Diidentifikasi Warga RRT, Ini Wajah Pembunuhnya
39 mayat membeku di Dalam truk kontainer di Inggris Diidentifikasi Warga Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Ini Wajah Pembunuhnya
39 mayat membeku di Dalam truk kontainer di Inggris Diidentifikasi Warga Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Ini Wajah Pembunuhnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Dunia dihebohkan dengan penemuan 39 mayat manusia didalam sebuah mobil truk kontainer
Truk kontainer itu tiba di Essex, Inggris pada Selasa (22/10/2019) malam.
Dikutip dari BBC News Indonesia, Kepolisian Essex mengatakan kendaraan ini melakukan perjalanan dari Bulgaria dan masuk ke Inggris melalui Holyhead, Anglesey, hari Sabtu (19/10)
Polisi awalnya dipanggil oleh layanan ambulans sesaat sekitar pukul 01.40 dini hari waktu setempat sesudah penemuan di Waterglade Industrial Park di Eastern Avenue, Grays.
Yang kemudian diketahui truk itu dikemudikan oleh pria Irlandia Utara berumur 25 tahun, Mo Robinson.
Mo Robinson mengambil truk dari pelabuhan Purfleet di Essex sekitar setengah jam sebelum ditemukan di kawasan industri di Grays terdekat pada pagi hari tanggal 23 Oktober, 2019.
Informasi terkini jika pelaku telah ditahan dengan tuduhan pembunuhan massal
Tragis memang, sebab setelah dihentikan truk itu rupanya berisikan pendingin dengan suhu -25 celsius.
Yang otomatis dengan kondisi seperti itu, truk berisi pendingin tersebut tentu akan membunuh siapapun didalamnya dengan cepat
Dugaan awal kepolisian menyatakan jenazah itu adalah 38 orang dewasa dan seorang remaja.
Inspektur kepala Andrew Mariner mengatakan petugas sedang mengindentifikasi para korban, tapi pihaknya memperkirakan "proses akan berlangsung lama".
"Kami telah menahan supir truk yang terkait dengan peristiwa ini, yang kini masih dalam tahanan polisi terkait penyelidikan kami," katanya.
Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan ia "sangat terkejut oleh peristiwa tragis ini".
Ia mengatakan, "Saya menerima informasi terbaru secara rutin, dan kementrian dalam negeri bekerjasama dengan kepolisian Essex untuk mendalami apa sesungguhnya yang terjadi. Perasaan saya bersama dengan para korban dan orang-orang yang mereka kasihi."

