TRIBUN WIKI
Pernah Tangkap Tommy Soeharto Kini Jadi Mendagri Jokowi, Simak Sepak Terjang Jenderal Tito Karnavian
Sosok Tito Karnivian kini melepas jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kapolri
Polri dikritik karena lambatnya pengungkapan kasus penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Walaupun polisi telah memeriksa 59 saksi, Tito menyebut pengungkapan kasus penyerangan Novel lebih sulit dibandingkan kasus Bom Bali dan Kampung Melayu.
Novel menduga serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang ia tangani.
Tidak tuntasnya pengusutan kasus 100 hari pasca-kejadian membuat publik mempertanyakan kinerja kepolisian dan mendesak Polri untuk mengusut kasus serupa, yakni pembacokan pakar teknologi informasi Hermansyah.
Pencopotan Kapolres Solok
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kepala Polres (Kapolres) Solok AKBP Susmelawati Rosya karena dianggap kurang tegas menangani persekusi yang diduga dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap seorang dokter, Fiera Lovita (FL).
Keputusan itu didasarkan atas keterangan FL yang merasa tertekan setelah mengalami persekusi berupa teror dan intimidasi oleh sekelompok orang dari ormas tertentu.
Kisah Tito Karnavian saat Mencari Tommy Soeharto
Tito Karnavian memang memiliki pengalaman matang selama mengabdi di Korps Bhayangkara.
Salah satu kasus yang membuat namanya dikenal publik adalah saat memburu putra bungsu presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra. atau Tommy Soeharto.
Saat itu Tito Karnavian masih menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Umum Polda Metro Jaya dengan pangkat Komisaris Polisi.
Dilansir dari arsip Harian Kompas pada 4 Desember 2001, Tito Karnavian memimpin Tim Kobra dengan mengandalkan sejumlah penyidik spesialis, terutama dari unit Harta Benda.
Para penyidik yang menjadi anak buah Tito Karnavian merupakan para profesional yang telah menempuh pendidikan kejuruan reserse.
Setelah itu, mereka pun mendapat pendidikan bintara lanjutan hingga pendidikan perwira lanjutan yang mengarah pada spesialisasi khusus.