BREAKING NEWS: Tiga Hari Hilang, Nelayan Pulau Sarappo Lompo Pangkep Ditemukan, Kondisinya?
Kepala Desa Mattiro Langi, Abu Bakar dikonfirmasi TribunPangkep.com membenarkan penemuan mayat korban.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TUPABIRING - Daeng Pa'di (52) nelayan Pulau Sarappo Lompo, Desa Mattiro Langi, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Pangkep, akhirnya ditemukan, Selasa (22/10/2019) sekitar pukul 17.15 Wita.
Kepala Desa Mattiro Langi, Abu Bakar, dikonfirmasi TribunPangkep.com membenarkan penemuan mayat korban.
"Iya sudah ditemukan sekitar pukul 17.15 Wita tadi di Padeppekang antara pulau Badi dan pulau Lumu-lumu Desa Mattiro Langi Pangkep," kata Abu Bakar.
Baca: LENGKAP Niat & Tata Cara Shalat Rebo Wekasan: Konon Sebagai Tolak Bala, Dikerjakan Rasulullah SAW?
Saat ditemukan, kata Abu Bakar, mayat korban dalam posisi terapung.
"Ditemukan dalam posisi terapung dan sudah meningal dunia sekitar 3 mil dari ditemukannya serpihan kapal korban. Jenazahnya sudah dibawa ke Pulau Sarappo Lompo dan dimakamkan disana," ungkapnya.
Abu Bakar mengatakan, almarhum mencari ikan pada Sabtu (19/10/2019).
Baca: Driver Ojol Tergilas Kendaraan Polda Sulsel Dijemput Polisi
Seharusnya, kata Abu Bakar, almarhum ini sudah kembali, Minggu (20/10/2019) tetapi belum juga pulang ke rumahnya.
Istri dan keluarganya cemas hingga merekapun mencari dan menemukan serpihan kapal milik almarhum di pulau Lumu-lumu dan pulau Badi Pangkep.
Baca: Bukan Cuma Jadi Camat, Bupati Luwu Juga Lantik Guru Jadi Kepala Bidang
"Hingga Minggu malam, almarhum belum juga ditemukan dan pihak keluarga melapor ke Basarnas, Polair, Jajaran Polsek Liukang Tupabiring dan pemerintah desa untuk mencari hingga Selasa (22/10/2019) sore tadi baru ditemukan," jelasnya.
Abu Bakar memperkirakan korban sudah meninggal sejam sesudah kapal kecelakaan di laut.
Baca: Mengenal Sosok Politisi PKB Ida Fauziah, Seorang Guru yang Kini Ditawari Jadi Calon Menteri Jokowi
"Kemungkinan sudah meninggal sejam pasca kapal terbalik, karena biasanya jika tidak ada pelampung 1 jam sudah meninggal," ungkapnya.
Abu Bakar jug mengaku jika kemungkinan penyebab kapal pecah karena pada malam Minggu, kemarin angin utara sangat kencang.
Sebelumnya diberitakan Tribun Timur, seorang nelayan perairan Spermonde, Selat Makassar, asal Pulau Sarappo Lompo, Desa Mattiro Langi, Kecamatan Tupabiring, Kabupaten Pangkep, Minggu (20/10/2019) dikabarkan hilang saat melaut.
Baca: Foto Cantiknya Loemongga Haoemasan Istri eks Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Bak Artis
Nelayan yang diidentifikasi bernama Daeng Pa'di, usia 52 tahun ini, dilaporkan hilang oleh kerabatnya, Nur Ani.
"Dg Pa'di pergi memancing tadi malam (Sabtu, 19/10/0"2019), belum kembali. Barang-barangnya sudah didapat, tapi orangnya belum," kata Nur Ani, melalui akun facebook Laporan Warga Pangkep, tadi malam.
Kami mengharap teman-teman dari Pulau Sarappo Caddi, Gondong Bali, Pajennekang, Pulau Karanrang, Pulau Lumu-Lumu, Pulau Balang Lompo, Balang Caddi, Lamputang, dan pulau pulau lain sekitar Tupabiring, untuk ikut mencari saudara dan bapak kami.
Dia berharap bapaknya masih terdampar di pulau tidak tenggelam.
Baca: Profil Siti Nurbaya yang Tetap Jabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Periode Kedua Jokowi
Dugaan sementara kapal pemancing bercat kuning dengan nama Asdar Jaya ini bocor dan tenggelam, dalam perjalanan memancing ikan.
Cuaca saat kejadian dilaporkan berangin, ombak sekitar 1 hingga 2 meter.
Nur Ani sendiri memposting kabar duka itu, dengan membagikan screen shoot akun Facevook Reskiyani, yang diidentifikasi masih kerabat Dg Paddi.
Baca: 7 Langkah Mudah Daftar Online sscasn.bkn.go.id, Pelajari Sebelum CPNS 2019 Dibuka November
Reskiyani meminta tolong dan mengharapkan bantuan warga sekitar pulau Sarappo dan Tupabiring.
Dia juga mengharapkan agartim SAR laut dan BNNP Pangkep, Maros dan Makassar ikut mencari nelayan ini.
Hingga pukul 01,45 Wita, thread postingan darurat ini sudah dibagi lebih 30 kali, di-UP dan dikomentari lebih 80 akun.
Baca: VIDEO: Ketua DPRD Bone Dilantik, Ini Harapan Bupati Bone
Nelayan dari Pulau Sarappo Lompo Pangkep, Dikabarkan Hilang, Keluarga Mohon Bantuan SAR
Nelayan dari Pulau Sarappo Lompo Pangkep, Dikabarkan Hilang, Keluarga Mohon Bantuan SAR
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Seorang nelayan perairan Spermonde,Selat.Makassar, asal Pulau Sarappo Lompo, Desa Mattiro Langi, Kecamatan Tupabiring, Kabupaten Pangkep, Minggu (20/10/2019) dikabarkan hilang saat melaut.
Nelayan yang diidentifikasi bernama Daeng Pa'di, usia 52 tahun ini, dilaporkan hilang oleh kerabatnya, Nur Ani.
"Dg Pa'di pergi memancing tadi malam (Sabtu, 19/10/0"2019), belum kembali. Barang-barangnya sudah didapat, tapi orangnya belum," kata Nur Ani, melalui akun facebook Laporan Warga Pangkep, tadi malam.
Baca: Viral di WhatsApp, 5 Putra Sulsel Masuk di Susunan Kabinet / Calon Menteri Era Jokowi - Maruf Amin
Baca: Arti Petuah Bugis di Pidato Jokowi di Pelantikan Presiden 2019 hingga Eselon III - IV Akan Dihapus
Baca: sscasn.bkn.go.id, CPNS 2019 Dibuka 25 Oktober, Jadwal Pendaftaran, Formasi, Syarat, Cara Daftar
Kami mengharap teman-teman dari Pulau Sarappo Caddi, Gondong Bali, Pajjdnnekang, Pulau Karanrang, Pulau Lumu-Lumu, Pulau Balang Lompo, Balang Caddi, Lamputang, dan pulau pulau lain sekitar Tupabiring, untuk ikut mencari saudara dan bapak kami.
Dia berharap bapaknya masih terdampar di pulau tidak tenggelam.
Dugaan sementara kapal pemancing bercat kuning dengan nama Asdar Jaya ini bocor dan tenggelam, dalam perjalanan memancing ikan.

Cuaca saat kejadian dilaporkan berangin, ombak sekitar 1 hingga 2 meter.
Nur Ani sendiri memposting kabar duka itu, dengan membagikan screen shoot akun Facevook Reskiyani, yang diidwntifikasi masih kerabat Dg Paddi.
Reskiyani meminta tolong dan mengharapkan bantuan warga sekitar pulau Sarappo dan Tupabiring.
Dia juga mengharapkan agartim SAR laut dan BNNP Pangkep, Maros dan Makassar ikut mencari nelayan ini.
Hingga pukul 01,45 Wita, thread postingan darurat ini sudah dibagi lebih 30 kali, di-UP dan dikomentari lebih 80 akun.
Nelayan Hilang Asal Desa Baruga Bantaeng
Seorang nelayang di Desa Baruga, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, dilaporlan hilang.
Nelayan yang diketahui bernama, Iman (20) tersebut melaut dan tak pulang hingga akhirnya keluarga melapor jika anggota keluarganya hilang.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Basarnas Bantaeng Arman Amiruddin ke awak Tribun, Sabtu (19/10/2019) siang.
Menurut pria yang akrab disapa Arman itu, nelayan yang dilaporkan hilang sudah memasuki hari kedua pencarian.
Baca: Sosok di Balik Foto Presiden dan Wapres, Darwis Triadi Ungkap Momen saat Potret Jokowi-Maruf Amin
Baca: 3 Alasan Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau, Bukan Gegara Prabowo Subianto - Jokowi
Baca: KABAR BURUK Irwansyah Bos Kue Artis Kekinian, Selebgram Medina Zein Gugat ke Polisi, Kasus Apa?
"Jadi menurut keterangan keluarganya, Iman normalnya pulang itu pukul 08.00 wita pagi, namun hingga sore Ia tak kunjung pulang sehingga mereka melapor kekita," kata Arman.
"Setelah kita menerima laporan kemarin kita langsung melakukan pencarian hingga malam, meski dalam SOP itu tak ada pencarian malam kecuali ada hal tertentu," tuturnya.

Hari pertama pencarian tim SAR gabungan tak membuahkan hasil hingga dilanjutkan hari ini yakni hari kedua pencarian.
"Kita lanjutkan hari ini pencarian, tim masih melakukan pencarian di lapangan untuk mengetahui keberadaan Iman," pungkasnya.
Iman dilapokan hilang bersama perahu yang Ia tumpangi, dan saat melaut Ia hanya pergi sendirian menggunakan perahu fiber.
Berikut SAR gabungan yang melakukan pencarian Basarnas unit siaga Bantaeng, BPBD Bantaeng, Polsek Pajukukang, SAR Unhas, SAR Antariksa dan masyarakat setempat.
Nelayan Birea, Bantaeng
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menghentikan pencarian Asri yang dilaporkan hilang saat melaut di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/8/2019) pekan lalu.
Asri merupakan warga Birea, Bantaeng.
Baca: Sempat Dilaporkan Hilang, Ternyata Ini Dialami Empat Nelayan di Pangkep
Baca: Hilang Sejak Hari Sabtu, Nelayan Bantaeng Ini Belum Ditemukan
Baca: Empat Hari Hilang di Teluk Bone, Nelayan Kajuara Belum Ditemukan
"Setelah melihat situasi dan kondisi serta hasil musyawarah dengan pihak keluarga Asri, pencarian diputuskan untuk dihentikan karena hingga hari ke lima hari ini tidak ditemukan tanda-tanda keberadaannya," ujar Koordinator Basarnas Pos Bantaeng, Arman Amiruddin, Kamis (8/8/2019).
Lanjutnya, selanjutnya akan diadakan pemantauan. Apabila ditemukan tanda keberadaan Asri, maka operasi SAR dapat dibuka kembali.
"Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian ini dikembalikan ke instansi dan organisasi masing-masing," tambah Arman.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: