Kembali Dipercayakan Jadi Menteri Keuangan, Ini 5 Kehebatan Sri Mulyani di Kancah Asia hingga Dunia
Kembali Dipercayakan Jadi Menteri Keuangan, Ini 5 Prestasi Sri Mulyani di Kancah Asia hingga Dunia
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kembali Dipercayakan Jadi Menteri Keuangan, Ini 5 Prestasi Sri Mulyani di Kancah Asia hingga Dunia
TRIBUN-TIMUR.COM- Keberhasilan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam banyak hal di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla membuat dirinya sangat layak dipertahankan di pemerintahan kedua Presiden Jokowi.
Bahkan, perempuan yang akrab disapa Ani ini dalam mengelola keuangan negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Untuk itu, Sri Mulyani pantas naik posisi sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Suropati Syndicate M Shujari, menanggapi kinerja para anggota Kabinet Indonesia Kerja jilid pertama yang masa tugasnya akan segera berakhir.
"Kualitas Sri Mulyani sudah ditunjukkan ketika beliau menjadi Menkeu dengan kemampuan menjaga defisit APBN di bawah 2 persen PDB. Oleh sebab itu, dirinya harus dipertahankan, bahkan sangat pantas menjadi Menko Perekonomian," kata M Shujari kepada wartawan, Rabu (16/10/2019).
Dalam kapasitas sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani memang tidak perlu diragukan.

Meski tidak termasuk jajaran menteri perdana di kabinet Jokowi-JK, karena menggantikan Bambang Brodjonegoro pada Juli 2016, namun sepak terjang dalam mengelola keuangan negara diakui internasional.
Tak heran jika di tahun 2018, Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan terbaik di dunia.
"Hal itu menjadi bukti bahwa pengelolaan ekonomi Indonesia dalam jalur yang tepat dan efektif. Artinya, dari sisi visi, Sri Mulyani punya kapasitas untuk mengelola ekonomi makro fiskal dengan baik dan efektif. Dengan menjadi Menko Perekonomian, maka dirinya akan menjadi komandan yang sangat berpengalaman dan tahu kondisi ekonomi Indonesia," ucapnya.
M Shujari juga menilai, sosok Sri Mulyani jika dipercaya sebagai Menko Perekonomian tak lain pada kemampuan manajerial dan juga visi ke depan dalam mengamati pasar serta dunia usaha.
Sebab, banyak kalangan pelaku pasar berharap kabinet baru pemerintahan Jokowi di periode kedua bisa lebih baik, terutama menjaga iklim dunia usaha yang lebih kondusif.
"Sosok Sri Mulyani yang punya track record bagus dan integritas tinggi cocok sebagai koordinator kementerian-kementerian strategis di bidang ekonomi yang penting dalam mendukung dunia usaha. Terutama bagaimana menjaga agar regulasi-regulasi di dunia usaha tidak saling tumpang tindih dan menjadi hambatan," ungkapnya.
1. Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award)

Menteri Keuangan Sri Mulyani baru saja dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di dunia (Best Minister in the World Award) di World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Arab Emirates.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum, Minggu (11/2/2018).
Lalu bagaimana tanggapan Sri Mulyani atas penghargaan tersebut?
Melalui akun instagramnya, Sri Mulyani mengutarakan semuanya.
Hari ini saya berada di Dubai, Uni Emirat Arab untuk menghadiri acara World Government Summit.
Dalam kesempatan ini pula, saya menerima Penghargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) yang diserahkan oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum.
Penghargaan ini saya dedikasikan kepada pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dan 257 juta rakyat Indonesia serta 78.164 jajaran Kementerian Keuangan yang telah bekerja keras untuk mengelola keuangan negara dengan integritas dan komitmen tinggi untuk menuju bangsa Infonesia yang bermartabat, adil dan makmur.
Berbagai upaya reformasi kebijakan telah dicanangkan di Kementerian Keuangan, bertujuan untuk mendorong kebijakan fiskal menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Reformasi birokasi di Kementerian Keuangan juga sudah membuahkan banyak hasil.
Penghargaan Menteri Terbaik ini merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu orang menteri dari semua negara di dunia setiap tahunnya dan mulai diberikan pada tahun 2016.
Proses seleksi dan penentuan pemenangnya dilakukan oleh lembaga independen Ernst & Young dan diselenggarakan oleh World Government Summit.
World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan di Dubai, UAE, dan melibatkan segenap pemimpin pemerintahan dari seluruh dunia dalam suatu forum dialog global tentang proses pemerintahan dan kebijakan publik serta kaitannya dengan teknologi, inovasi, dan topik lain.
Forum ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pejabat pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta untuk melihat tren masa depan dan implikasinya bagi kemanusiaan.
World Government Summit dihadiri lebih dari oleh lebih dari 4000 peserta dan 90 pembicara dari 150 negara dan lembaga internasional. (KONTAN.co.id)
2. Singapore Institute of International Affair (SIIA)

Dilansir dari Kompas.com rilis tahun 2008, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima penghargaan sebagai salah seorang pemimpin yang mempengaruhi perkembangan Asia (Leaders in Rising Asia) dari Singapore Institute of International Affair (SIIA), hari ini di Singapura, Senin (10/3).
Penghargaan diberikan atas kontribusi luar biasa yang dihasilkan dalam bidang ekonomi, kebijakan publik, dan penatakelolaan pemerintahan yang baik, khususnya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, baik di lingkup nasional, regional, maupun internasional.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Syamsuar Said dalam siaran pers yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (10/3) siang.
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di Hotel Grand Copthorne, Waterfront, Singapura, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Pada kesempatan itu, Menkeu menyampaikan presentasi yang berjudul Leadership and Public Governance in Asia.
Isi dari presentasi tersebut di antaranya menjelaskan dampak dari kombinasi regulasi yang tidak konsisten dan kelemahan penatakelolaan organisasi dengan kerapuhan sistem politik pada beberapa negara menjadi kontribusi utama terjadinya krisis ekonomi Asia pada tahun 1997-1998.
Setelah terjadi krisis, antara lain telah dilakukan reformasi di dalam institusi termasuk reformasi birokrasi, upaya penguatan sektor keuangan dan juga dibentuk Forum Stabilitas Sistem Keuangan dalam rangka memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia khususnya terhadap goncangan dari luar.
3. Finance Minister of The Year 2018 for Asia Pacific

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Tahun 2018 di Asia Pasifik Timur.
Penghargaan ini diberikan di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/10/2018) malam.
Anugerah Finance Minister of the Year East Asia Pacific ini diberikan atas kiprah Sri Mulyani mempertahankan reputasi keuangan Indonesia di tengah kondisi yang lebih menantang saat kembali menjabat Menkeu kedua kalinya.
Kebijakan Sri Mulyani dianggap kredibel dan efektif.
Penghargaan ini diberikan oleh majalah Global Markets adalah majalah berita terkemuka di bidang pasar ekonomi internasional yang 30 tahun terakhir telah menjadi salah satu acuan bagi para pelaku dan institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional.
4. Menkeu Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan asal Hong Kong, FinanceAsia

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik, versi majalah keuangan FinanceAsia.
Sebelumnya, FinanceAsia telah menobatkan Sri Mulyani sebagai Menkeu terbaik se-Asia Pasifik pada 2017 dan 2018.
"Menkeu Sri Mulyani berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018 (1,76 persen dari Produk Domestik Bruto)," kata FinanceAsia dalam keterangan resmi Kemenkeu, Kamis (4/4/2019).
Melalui program Amnesti Pajak yang diluncurkan pada tahun 2016-2017, lanjut FinanceAsia, Sri Mulyani juga berhasil meningkatkan kepatuhan pajak (tax compliance), yang pada akhirnya berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan.
Melalui Global Green Sukuk, Sri Mulyani dinilai dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjual green bonds, surat utang yang digunakan secara spesifik untuk membiayai proyek-proyek untuk iklim dan lingkungan, yang terjual hingga 1,25 miliar dolar AS.
"Selain itu, di tengah pelemahan nilai tukar seiring perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Pemerintah bersama Bank Indonesia juga dinilai berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.
FinanceAsia mengeluarkan penilaian kinerja Menteri Keuangan di kawasan Asia Pasifik.
Media ini melakukan penilaian dengan melihat bagaimana para Menteri Keuangan tersebut mengelola keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik global.
Selain menobatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2019, FinanceAsia juga merilis peringkat untuk para Menteri Keuangan lain di kawasan ini.
Peringkat dua diberikan kepada Carlos Dominguez dari Filipina; peringkat tiga Heng Swee Keat dari Singapura; peringkat empat Josh Frydenberg dari Australia; peringkat lima Paul Chan dari Hong Kong.
Peringkat enam Piyush Goyal dari India; peringkat tujuh Liu Kun dari Tiongkok; peringkat delapan Hong Nam-Ki dari Korea Selatan; peringkat Sembilan Lim Guan Eng dari Malaysia.
Peringkat sepuluh Apisak Tantivorawong dari Thailand; peringkat sebelas Su Jain-Rong dari Taiwan; dan terakhir Taro Aso dari Jepang.
5. 100 Wanita paling Berpengaruh versi Forbes

Sri Mulyani Indrawati, kembali masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes.
Dalam daftar yang dikeluarkan Forbes pada Rabu (22/8/2012), Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menempati posisi ke-72.
Catatan ini menjadi yang keempat bagi Sri Mulyani sejak ia pertama kali masuk daftar 100 besar dunia versi Forbes pada 2008.
Empat tahun lalu, Sri berada di posisi ke-23.
Pada 2009, Doktor lulusan University of Illinois, AS, tersebut juga meraih prestasi yang sama dengan menempati urutan ke-71.
Namanya tak tercantum pada daftar 100 besar periode 2010.
Namun, peraih penghargaan Menteri Keuangan terbaik Asia 2006 itu kembali masuk 100 besar dengan menempati posisi ke-65.
Urutan pertama dalam daftar 100 besar tahun ini ditempati oleh Kanselir Jerman Angela Merkel.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton berada di urutan kedua.(*)
Datang ke Istana Negara Pakai Kemeja Putih, Mantan Gubernur Sulsel SYL Jadi Menteri Jokowi?
Sering Jadi Perhatian saat Bersama Presiden Jokowi, Ini 5 Tingkah Lucu Jan Ethes yang Bikin Gemas
TERUNGKAP Maksud Tetty Paruntu Datang ke Istana Negara, Ternyata Bukan Diundang Presiden Jokowi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: