Buka Pameran Nasional Filateli di Trans Mall Makassar, Fadli Zon Bilang Begini
Pameran bertaraf nasional itu dibuka Sekjen Partai Gerindra yang juga Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Fadli Zon,
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 250 frame prangko yang dipajang pada pameran nasional filateli (Panfila) di Trans Studio Mall (TSM) Makassar, 18-21 Oktober 2019.
Pameran bertaraf nasional itu dibuka Sekjen Partai Gerindra yang juga Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Fadli Zon, Jumat (18/10/2019) pagi.
"Pameran nasional filateli di Makassar ini adalah trobosan baru karena dilakukan di mall, orang bertemu dan banyak berkunjung. Saya kira ini akan mendekatkan dunia filateli kepada publik," kata Fadli Zon seusai membuka pameran.
Menurut Fadli, pameran filateli tersebut penting. Sebab di Indonesia keberadaan filateli tidak cukup banyak dikenal publik.
"Padahal filateli di berbagai belahan dunia seperti di Amerika, di Inggris, di Eropa itu masih sangat kuat sekali. Bahkan pameran-pameran internasional setahun berlansung bisa empat-lima kali di seluruh dunia," ujarnya.
Value atau nilai dari filateli itu sendiri, lanjut Fadli sangat penting untuk pengetahuan sejarah atau sekedar mengenan sebuah peristiwa bersejarah.
"Value filateli ini tinggi sekali, karena menyimpan sejarah dan potret peristiwa. Ada tematik, ada pos card dan berbagai macam klas yang jumlahnya cukup banyak," terang Fadli.
Ajang pameran filateli 2019 di Makassar itu, kata Fadli merupakan persiapan menuju pameran filateli dan kompetisi filateli dunia di Jakarta pada 2020 mendatang.
Ketua DPD Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) Sulsel Zulfadly Samad Tahir, mengatakan, pameran dan kompetisi filateli nasional ini pertama kalinya digelar di pusat perbelanjaan modern.
Sebelumnya, pameran ini rutin diadakan di gedung tertutup, sehingga pengunjungnya hanya dari kalangan filatelis.
Dalam pameran itu kata Zulfadli dipamerkan juga beberapa prangko zaman revolusi yang sudah jarang ditemui.
"Ada prangko-prangko bekas revolusi, itu semua prangko yang sudah sangat jarang dan memiliki nilai tinggi," ujarnya.
Khsusus prangko di Indonesia, lanjut Zulfadli, prangko yang tebilang langka dan mahal saat ini adalah prangko Surakarta.
"Prangko Suraksrta itu sekarang paling banyak ada sekitar 50 biji di dunia," ungkap Zulfadli.
Namun, prangko Surakarta tersebut, kata Zulfadli belum dapat dipamerkan pada event nasional tersebut.