Zikir dan Doa Bersama Sambut HUT ke 350 Sulsel, Ini Harapan Gubernur Sulsel
Gubernur Sulsel, M Nurdin Abdullah mengatakan doa dan zikir ini diselenggarakan dalam menyambut hari jadi Sulawesi Selatan ke 350 tahun.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyelenggarakan dzikir dan doa bersama menyambut Dirgahayu Sulawesi Selatan ke 350 tahun yang jatuh setiap 19 Oktober.
Marawis Polwan Polda Sulsel memulai acara ini dengan melantunkan marawis sholawat nabi.
Pascamelamar di Gerindra dan PKB, Selanjutnya Muttamar Incar Demokrat dan PBB
Jelang Pelantikan Presiden, Begini Himbauan Kapolda Sulbar di Masjid Agung Syuhada Polewali
Luar Biasa Petani Sragen Panen Padi Empat Kali Setahun
Pembalasan Seorang Suami ke Pemerkosa Istrinya, Dokter Bungkam Apa Alat Vitalnya Bisa Disambung Lagi
Daihatsu Day Siapkan Promo Spesial, ini Showroom Bisa Didatangi
Setelah memainkan marawis, dilanjutkan shalat magrib berjamaah, sambutan Gubernur Sulsel dan tausiyah.
Gubernur Sulsel, M Nurdin Abdullah mengatakan doa dan zikir ini diselenggarakan dalam menyambut hari jadi Sulawesi Selatan ke 350 tahun.
Apa yang berlangsung ini, diharapkan dapat diberi keberkahan dan kedamaian untuk Sulawesi Selatan.
"Dengan niat dan do'a kita berharap kedamaian untuk negeri ini khususnya Sulawesi Selatan," kata Nurdin, dalam sambutannya.
Lanjut Nurdin, perayaan HUT Sulsel digelar melalui sidang paripurna dilakukan di kantor DPRD.
Di tahun 2019 Pemprov sudah mengalokasikan bantuan keuangan daerah sekitar Rp300 miliar.
Gubernur menyebutkan Ini sebuah wujud perhatian provinsi terhadap kabupaten/kota. Di tahun 2020 akan naik lagi sebesar Rp200 miliar.
Olehnya, ia mendorong bupati dan walikota agar mampu melihat hal-hal yang bisa didorong bersama sehingga masyarakat bisa sejahtera.
"Seperti akses ke kawasan wisata. Pemprov hadir di situ. Penataan kawasan wisata, layanan kesehatan, rumah sakit kita dorong agar tidak bertumpu di Makassar. Saya ingin mengajak seluruh Pemerintah daerah untuk melangkah bersama menuju Sulsel yang semakin maju," ujar Nurdin.
Sulsel menjadi daerah mandiri benih juga menjadi harapannya. Mulai dari jagung, padi dan holtikultura. Sulsel menjadi sumber benih unggul kawasan Indonesia timur.

Sulsel menjadi lumbung daging nasional juga menjadi harapannya. Untuk mewujudkan ini, Seko di Luwu Utara menjadi perhatiannya.
Sulsel juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi penyangga utama Ibu Kota Baru Negara di Kalimantan Timur.
"Sulsel yang paling besar tanggung jawabnya, sejarah mencatat Sulsel sebagai penyangga utama pangan ke Kalimantan. Kita harus persiapkan ini, mulai dari alat berat dan konsultan. Seperti material semen dan bahan bangunan lainnya," tambahnya.(sal)
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)