Rocky Gerung Bongkar Skenario Prabowo 'Masuk' Istana, Bakal Jadi Orang ke-2, Ma'ruf Amin Tersingkir?
Rocky Gerung Bongkar Skenario Prabowo 'Masuk' Istana, Bakal Jadi Orang ke-2, Ma'ruf Amin Tersingkir?
"Sekarang kan terkunci, Prabowo membuka langkah catur pertama itu.
Baca: Rocky Gerung Tertawakan Ali Ngabalin, Ngaku Sebagai Kuping Presiden tapi Dihalangi Satpam Istana
Lain kalau misalnya sebulan lalu, Pak Jokowi langsung mengatakan ini postur kabinet saya, orang gak akan ribut segini kan, dan Pak Prabowo juga nggak akan bikin semacam kalkulasi politik yang bikin orang menduga-duga kan," jelasnya.
Ia juga mengatakan, politik itu dalilnya seni tentang yang mungkin, dan orang menunggu itu siapa yang mungkin.
Sementara Prabowo Subianto menaikkan satu oktaf seninya itu, bagi dia politik adalah sesuatu yang tidak mungkin.
Baca: Prabowo Subianto Menteri di Kabinet Jokowi Maruf Amin? Kata Ali Mochtar Ngabalin, Gimana Fadli Zon?
"The end-nya adalah apa langkah bidak hitamnya, jadi orang menunggu reaksi presiden apa.
Kan presiden membaca semuanya ini, Pak Jokowi kan membaca apa artinya pertemuan dengan Airlangga, Mega segala macam, Pak Jokowi kan belum sebut apa," kata dia.
Dalam waktu menunggu itu, kata Rocky Gerung, yang kemudian ribut adalah cebong dan kampret.
Baca: Menikah Muda, Intip Foto-foto Pernikahan Ega dan Rafly Jebolan Dangdut Academy asal Samata Gowa
"Yang jelas bahwa meja makan yang disiapkan oleh cebong dapatnya oleh kampret, mereka dapat tulang makanya cebong marah ke saya.
Saya bilang marahnya ke Prabowo dong, kalian gak mampu bikin list siapa yang diundang dan gak diundang, sekarang Prabowo membuka kebekuan politik, kan itu soal yang biasa saja," ungkapnya.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa ada manuver yang dilakukan oleh Prabowo Subianto pasca kalah di Pilpres 2019 ini.
Baca: Penuh Perjuangan, Kisah Raffi Ahmad Taklukan Hati Nagita Slavina dari Masa Pedekate hingga Menikah
"Jadi poinnya adalah, dalam kebekuan politik ada langkah dibuat oleh Prabowo.
Orang mau tafsirkan ambisi berlebihan atau dia memang diminta Jokowi untuk jadi negosiator dengan kekuatannya yang lain.
Itu kita tunggu ucapan resmi Jokowi, saya nggak mungkin menduga itu," katanya.
Kemudian yang bisa ia duga yakni kecerdasan Prabowo untuk membaca situasi ini.
"Itu dalam kacamata pragmatis. Kalau dalam value, poin saya tetap Prabowo seharusnya ada di luar, itu yang disebut survival value dalam demokrasi.
Oposisi itu kalau kalah ya di luar, tapi karena orang nggak kritik itu jadi saya ambil itu," tambahnya.
Kemudian saat ditanya jika akhirnya Prabowo Subianto gabung ke kabinet, Rocky Gerung menilai Ketum Gerindra itu akan jadi menteri yang paling disorot.