Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Soal Konflik di Penajam Paser Utara, Ini Kata Gubernur dan Wagub Sulsel

Soal Konflik di Penajam Paser Utara, Ini Kata Gubernur dan Wagub Sulsel

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Saldy Irawan/Tribun Timur
Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah sedang memberikan keterangan kepada wartawan 

Soal Konflik di Penajam Paser Utara, Ini Kata Gubernur dan Wagub Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM - Terjadi kerusuhan di calon ibu kota baru Indonesia, Penajam Paser Utara atau PPU, Kalimantan Timur.

Peristiwa kerusuhan atau bentrok ini merupakan buntut dari penikaman yang menyebabkan korban tewas.

Alhasil, Kasus penikaman di Pantai Nipah-nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ), Kalimantan Timur, berbuntut panjang.

Baca: Mata Najwa tadi malam, Najwa Shihab Tanya Jusuf Kalla Prabowo Cocok Menteri Pertahanan atau Menko?

Baca: Bigmatch MU vs Liverpool - Duhhh, Kiper De Gea Cedera dan Salah Meragukan. Kabar Baiknya?

Baca: Pelatih Arema: PSM Pantas Menang, Darije Senang Duet Baru Ferdinand-Ezra Walian

Keluarga korban mendatangi lokasi tempat tinggal pelaku di Gang Buaya kilometer 1 Pelabuhan Feri Penajam dengan membawa senjata tajam.

Dikutip dari Tribunnews.com, mereka mencari pelaku hingga membakar sejumlah bangunan kayu di kawasan pelabuhan tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pun angkat bicara.

Ia berharap agar semua pihak khususnya Pemda setempat bisa meredam konflik ini.

"Kita berharap pemda-nya bisa tangani dengan baik semoga tidak melebar," kata Nurdin, Kamis (17/10/2019).

Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah
Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah (saldy/tribuntimur.com)

Terpisah, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga mengatakan hal yang sama. Ia berharap agar pemerintah setempat bisa meredam kondisi di PPU.

Menurut dia, agar hal tersebut tidak melubar, ia meminta kepada para tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat, agar kondisi sesegera mungkin bisa pulih.

"Jangan juga percaya dengan kabar atu informasi yang belum diketahui keabsahannya. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi konflik tersebut demi kepentingan kelompok," katanya.

Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. (TRIBUN TIMUR/SALDY)

Sementara itu, seorang warga PPU yang enggan disebutkan namanya di lokasi kejadian, menceritakan, hingga malam ini, pukul 19.00 Wita, kondisi di pelabuhan feri masih mencekam.

Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dihadang massa menggunakan senjata tajam saat hendak memadamkan api yang membakar sejumlah bangunan di daerah calon ibu kota negara tersebut.

"Malah makin ribut karena pemadam dihadang massa pakai mandau (senjata tajam khas Kalimantan). Apinya makin nyebar," kata dia melalui pesan singkat dari lokasi kejadian pukul 19.00 Wita.

Ia mengatakan, sebagian warga mengungsi untuk mencari lokasi aman.

Aliran listrik menuju kawasan sekitar juga dipadamkan.

Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com sudah berusaha menghubungi Kapolres PPU, bupati PPU dan Polda Kaltim atas kejadian itu, namun belum ada respons.

Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.

Dua warga ditikam berinisial RN (18) dan CD (19) pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita.

RN mengalami luka berat, sementara CD meninggal dunia.

Keduanya terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda lain yang berujung penikaman.

Pemicu awal diduga dari bunyi knalpot motor.

Sekelompok pemuda merasa terganggu dan mengajak berduel hingga berujung penikaman.

"Iya benar terjadi penikaman di Pantai Nipah-nipah, tapi sudah kita tangani," ungkap dia.

Saat ini aparat penegak hukum sedang berupaya memediasi pihak yang terlibat dan mengajak tokoh masyarakat Paser untuk meredam massa. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved