Ini Isi Pesan WhatsApp (WA) Istri yang Bikin Dede Handi Pilih Bunuh Diri di Tempat Kerja
Ini Isi Pesan WhatsApp (WA) Istri yang Bikin Dede Handi Pilih Bunuh Diri di Tempat Kerja
Ini Isi Pesan WhatsApp (WA) Istri yang Bikin Dede Handi Pilih bunuh diri di Tempat Kerja
TRIBUN-TIMUR.COM - Jerit tangis Yuyun (38) pecah sesaat setelah melihat tubuh Dede Handi (41), suaminya, terbujur kaku di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) Rabu (16/10/2019).
Sebelumnya Dede ditemukan tewas di dealer mobil tempatnya bekerja.
Dede yang sehari-hari sebagai petugas cleaning service diduga mengakhiri hidupnya sendiri.
Sebelum ditemukan tewas, Yuyun mengirim pesan lewat WhatsApp (WA) menanyakan suaminya sedang apa.
Baca: Ashanty Nangis Saat Curhat Soal Penyakitnya: Aku Nggak Takut Mati, Tapi Anak-anak Masih Kecil
Yuyun kemudian menulis ia sedang melamun, perut lapar, uang tidak punya, dan anak-anak hanya makan dengan kerupuk.
Pada saat ditemukan oleh petugas Satpam, tubuh Dede tergantung dengan leher terjerat tambang plastik biru.
Baca: Suami di Tambang, Informan KPK Digrebek Berzina dengan Perwira Polisi Beristri Dokter, Kronologi
Beberapa saat sebelumnya Dede sempat menyapa sejumlah rekan kerjanya.
"Kenapa Bapak berbuat seperti itu. Kenapa Bapak," kata Yuyun sambil menutupi mukanya.
Sejumlah kerabat serta rekan kerja korban berupaya menenangkan Yuyun.
Baca: Rina Ngaku Janda Padahal Suami Datang, Pemberkatan Pernikahan di Gereja Pun Ribut, Kronologi
Baca: Pengantin Baru, Suami Bakar Istri di Dekat Mertua, Kronologi Kejadian Miris Itu
Baca: 5 Fakta Video Viral WhatsApp Mirip Pramugari Berseragam Hijau Berzina di Toilet, Maskapai?
Sementara jasad Dede tengah dipulasara petugas kamar mayat.
Kapolsek Tawang, Iptu Engkos Kosasih, mengungkapkan, jasad korban yang tergantung di ruangan lantai dua ditemukan pertama kali oleh Agus, petugas satpam.
Dia pagi itu hendak ke toilet, tapi terkejut melihat tubuh Dede menggantung.
Karyawan lain yang diberitahu segera menuju lokasi.
Mereka kemudian berupaya menurunkan tubuh Dede dengan harapan masih bernyawa.
Beberapa saat sebelumnya ia masih sempat berbicara dengan rekan kerjanya.
"Begitu mendapat laporan, kami segera ke lokasi bersama Tim Inafis Polres.
Setelah diidentifikasi, jenazah dibawa ke RSU untuk diautopsi.
Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya," kata Engkos.
Namun dugaan sementara bunuh diri akibat masalah ekonomi.
Siswa SMP di Kupang Bunuh Diri karena Tak Bisa Bunuh Ayahnya
Kasus bunuh diri menghebohkan sebelumnya terjadi di Kota Kupang, NTT.
Aparat Kepolisian Sektor Oebobo akhirnya berhasil mengungkap penyebab YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas gantung diri.
"Diduga korban melakukan bunuh diri karena tidak dapat membunuh ayah kandungnya Antonius Sinaga," ungkap Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba, kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019) pagi.
Menurut Saba, YSS selama ini menyimpan dendam terhadap ayahnya Antonius Sinaga karena membunuh ibunya pada 2012.
Setelah kasus pembunuhan itu, kata Saba, Antonius Sinaga pun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Penfui Kupang.
Menulis wasiat
Sebelum gantung diri, YSS sempat menulis surat wasiat di sebuah buku tulis.
Dalam surat itu, YSS menulis dua tujuan hidup yang gagal dilakukannya, yaitu bersekolah hingga tamat SMA dan membunuh Antonius Sinaga.
"Surat tersebut juga ditinggalkan YSS dengan tujuan agar dapat dibaca oleh Antonius Sinaga," ungkap Saba.
YSS, kata Saba, juga meminta agar tidak dibuatkan syukuran atau acara apa pun.
"YSS juga meminta agar mayatnya tidak usah dimasukan ke dalam peti, tetapi langsung saja dimasukkan ke dalam lubang kubur saja," ungkap Saba.
Setelah ditemukan tewas, jenazah YSS kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.
Ditemukan di rumah keluarga
Sebelumnya diberitakan, YSS (14), pelajar salah satu SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas gantung diri, Senin (14/10/2019).
Kapolsek Oebobo Kompol Ketut Saba mengatakan, jenazah YSS ditemukan di dalam rumahnya di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Ia ditemukan pertama kali oleh seorang tetangganya bernama Kristofel Key (57).
Saat itu, Kristofel sedang memberi makan kambingnya yang diikat di depan rumah milik YSS.
"Pada saat itu, saksi (Kristofel) mencium aroma busuk dan melihat banyak lalat di balik kaca rumah," kata Saba.
"Saksi lalu mengintip dari kaca jendela dan melihat orang dalam posisi tergantung di dalam rumah." Kristofel kemudian langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuak Daun Merah yang tinggal dekat lokasi kejadian.
Pada saat ditemukan, jenazah YSS dalam posisi tergantung menggunakan tali nilon warna biru, menggunakan pakaian kaus warna coklat dan celana jins hitam.
Polisi kemudian mengevakuasi jenasah YSS ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
Ibu dibunuh ayah
YSS selama ini tinggal bersama tiga saudara di rumah paman mereka di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo.
Ia tinggal bersama paman karena ibunya telah meninggal akibat dibunuh sang ayah pada 2012.
Ayahnya mendekam di penjara hingga saat ini.
Rumah tempat YSS gantung diri merupakan tempat tinggal mereka saat masih bersama kedua orangtua mereka.
"Saat ini rumah mereka (tempat YSS gantung diri) tidak dihuni dan kosong," kata Saba.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Baca Pesan WhatsApp (WA) Istri Kelaparan, Suami di Tasikmalaya Pilih Bunuh Diri di Tempat Kerja, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/16/baca-pesan-whatsapp-wa-istri-kelaparan-suami-di-tasikmalaya-pilih-bunuh-diri-di-tempat-kerja?page=all.