Gowa Tertinggi Keempat Stunting di Sulsel, PKK Serukan Hidup Bersih

Gowa Tertinggi Keempat Stunting, PKK Serukan Hidup Bersih

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan menyerukan pola hidup bersih sebagai upaya pencegahan stunting.

Priska mengungkapkan angka stunting Kabupaten Gowa menempati urutan keempat tertinggi di Sulawesi Selatan.

Oleh karena itu, ia mengajak ibu-ibu menjaga kesehatan, imunisasi, dan gizi bagi anak-anaknya.

"Kabupaten Gowa menjadi daerah keempat tertinggi stunting. Sehingga saya berharap untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi," katanya, Kamis (17/10/2019).

Baca: Mata Najwa tadi malam, Najwa Shihab Tanya Jusuf Kalla Prabowo Cocok Menteri Pertahanan atau Menko?

Baca: Bigmatch MU vs Liverpool - Duhhh, Kiper De Gea Cedera dan Salah Meragukan. Kabar Baiknya?

Baca: Pelatih Arema: PSM Pantas Menang, Darije Senang Duet Baru Ferdinand-Ezra Walian

Istri Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan ini menyebut, jumlah penduduk di Gowa mencapai 700 ribu jiwa. Sedangkan jumlah balita di Gowa sebanyak 552 balita.

Menurutnya, penderita stunting sebesar 44 persen berada di Kecamatan Palangga, untuk itu perlu dilakukan pencegahan.

"Salah satunya penanggulangan diare adalah cara tepat untuk menangani stunting," beber Priska.

Sebelumnya, Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa telah melakukan penyuluhan stunting kepada PKK Kecamatan Pallangga.

Priska membuka secara resmi sekaligus memberikan materi tentang sosialisasi penanganan dan pencegahan stunting di Hotel Santika, Makassar, Selasa (15/10/2019) kemarin.

Dihadapan para Kader PKK Desa/Kelurahan Se-Kecamatan Pallangga, Priska Adnan mengingatkan betapa pentingnya menjaga lingkungan yang bersih.

Hal itu disebut merupakan upaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting serta sangat menekankan jangan hanya sosialisasi tetapi harus dilakukan implementasi.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga, Hj Rismawaty Kadir Nyampa dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bukan hanya sekedar seremoni semata, sebab stunting berbahaya.

Rismawaty menuturkan, PKK Palangga membuat inovasi pencegahan stunting dengan sayur kelor.

Tim Penggerak PKK Palangga menginstruksikan setiap kader wajib menanam pohon kelor minimal dua pohon per desa.