Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Alasan Sulpiah Tantang Suami di Pilkades Batu Ke'de Enrekang 2019

Ini Alasan Sulpiah Tantang Suami di Pilkades Batu Ke'de Enrekang 2019. Sang suami bernama Supardi Pida merupakan incumbent

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR
Sulpiah, calon kepala desa di Pilkades Batu Ke'de 2019. Pada Pilkades ini, ia menantang suaminya Supardi Pida 

Ini Alasan Sulpiah Tantang Suami di Pilkades Batu Ke'de Enrekang 2019

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Desa Batu Ke'de, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang kini menjadi perhatian publik.

Hal itu lantaran dalam Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2019, terjadi pertarungan head to head antara pasangan suami istri dalam bursa perebutan kursi kepala desa.

Sang suami bernama Supardi Pida merupakan incumbent dalam Pilkades Batu Kede 2019 nomor urut satu.

Pria lulusan SMA tersebut telah menjabat sebagai Kepala desa Batu Ke'de sejak 2013-2019.

Baca: Gadis Lulusan S2 Dinikahi Sopir Truk, tapi Reaksi Orang Sekampung dan Kerabat Sungguh Tak Pantas

Baca: Jelang Bigmatch MU vs Liverpool, Ada kabar Bagus untuk Solskjaer. Laga Panas Dipimpin Wasit Termahal

Baca: Tanpa 5 Pilar, Arema Tetap Yakin Kalahkan PSM. Singo Edan Punya 2 Senjata Andalan!

Sementara satu-satunya penantangnya dalam Pilkades Batu Ke'de 2019 adalah istrinya sendiri yakni Sulpiah nomor urut dua.

Lantas mengapa Sulpiah nekat maju dan menantang suaminya dalam Pilkades Batu Ke'de 2019?

Sulpiah, calon kepala desa di Pilkades Batu Ke'de 2019. Pada Pilkades ini, ia menantang suaminya Supardi Pida
Sulpiah, calon kepala desa di Pilkades Batu Ke'de 2019. Pada Pilkades ini, ia menantang suaminya Supardi Pida (TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR)

Menurut Sulpiah, dirinya memutuskan maju dan bertarung menghadapi suaminya dalam Pilkades, lantaran tak adanya calon lain yang akan dihadapi suaminya.

"Saya putuskan maju karena tidak adanya calon lain selain suami saya," kata Sulpiah kepada TribunEnrekang.com, Rabu (16/10/2019).

Menurutnya, dirinya bertarung bukan hanya sekedar memeriahkan pentas demokrasi enam tahunan tingkat desa tersebut.

Ia bertarung untuk memberikan contoh iklim demokrasi positif bagi masyarakat.

"Kita berdua ingin kemajuan Desa Batu Ke'de. Suami saya tak melarang dan keberatan, justru mendukung saya untuk bertarung dengannya di Pilkades ini," ujarnya.

Pasangan suami istri yang bakal bertarung dalam Pilkades Batu Ke'de 2019, Supardi Pida dan Sulpiah.
Pasangan suami istri yang bakal bertarung dalam Pilkades Batu Ke'de 2019, Supardi Pida dan Sulpiah. (TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR)

Sementara sang suami yang juga petahana, Supardi Pida, mengatakan dirinya dan istrinya terpaksa harus saling berhadapan lantaran tidak ada calon penantang.

Terlebih, Ia dan istrinya memiliki niatan yang sama positifnya yakni ingin membangun dan memajukan desanya.

"Ya ini terjadi karena tak ada penantang, yang jelas tujuan kami sama yakni terwujudnya masyarakat desa yang mandiri, aman dan religius," tuturnya.

Dalam Pilkades serentak 2019 di Kabupaten Enrekang, ada 28 Desa dari 11 Kecamatan di Kabupaten Enrekang melangsungkan Pilkades 2019.

Total ada 90 Calon Kades (Cakades) yang akan bertarung dalam pesta demokrasi di tingkat desa tersebut.

Hanya 2 Kandidat

 Sebanyak 28 Desa dari 11 Kecamatan di Kabupaten Enrekang bakal melangsungkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 21 Oktober 2019 mendatang.

Total ada 90 Calon Kades (Cakades) yang akan bertarung dalam pesta demokrasi di tingkat desa tersebut.

Namun dari 28 desa yang bakal melaksanakan Pilkades. Ada satu desa yang menarik perhatian, yakni Desa Batu Kede, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang.

Baca: BREAKING NEWS: Jenazah Deri, Korban Penikaman di Wamena Papua Tiba di Toraja Utara

Baca: BREAKING NEWS: Subuh-Subuh, Warga Jawi-jawie Bone Ini Parangi Kakak Kandung Hingga Tewas

Baca: Tantang PSM Makassar, Arema FC Bawa 18 Pemain, Termasuk Arthur Cunha da Rocha, Makan Konate

Pasalnya, di desa tersebut hanya terdapat dua kandidat yang bakal bertarung dan menariknya keduanya merupakan pasangan suami istri.

Sang suami bernama Supardi Pida merupakan incumbent dalam Pilkades Batu Ke'de 2019 nomor urut satu.

Pria lulusan SMA tersebut telah menjabat sebagai Kepala desa Batu Ke'de sejak 2013-2019.

Sementara penantangnya dalam Pilkades 2019 adalah istrinya sendiri yakni Sulpiah.

Ia menjadi satu-satunya kandidat penantang dengan nomor urut dua.

Kabid Pemdes DPMD Enrekang, Nana Muliana membenarkan informasi tersebut.

Menurutnya, di desa tersebut memang hanya ada dua kandidat dan keduanya merupakan pasangan suami istri.

"Iya betul, Pilkades di Batu Ke'de hanya dua kandidat, dan keduanya suami istri. Dan itu tak masalah," kata Nana Muliana.

Camat Masalle, Saparuddin, juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya kondisi tersebut adalah hal yang wajar.

Apalagi, memang tak ada aturan yang melarang pasangan suami istri bertarung di Pilkades.

"Iya betul, dan saya pikir itu sah-sah saja, karena memang dalam Pilkades itu tidak boleh kotak kosong makanya harus cari pendamping atau penantang," ujar Saparuddin, Selasa (15/10/2019).

"Hal itu tentu demi mewujudkan pelaksanaan Pilkades yang demokratis, karena kapan tidak ada penantang, maka bisa ditunda Pilkadesnya," tuturnya.

Meski yang bertarung adalah pasangan suami istri, Saparuddin, berharap kompetesi tetap berjalan secaea sehat sesuai aturan.

Imbauan Kapolres Enrekang

Sebanyak 28 desa dari 11 kecamatan di Kabupaten Enrekang bakal melangsungkan Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades serentak 21 Oktober 2019.

Total ada 90 Calon Kades (Cakades) yang akan bertarung dalam pesta demokrasi tingkat pedesaan itu.

Untuk itu Kapolres Enrekang, AKBP Ibrahim Aji, mengimbau kepada seluruh kandidat agar mengedepankan persatuan dan kesatuan di desa.

Baca: Gadis Lulusan S2 Dinikahi Sopir Truk, tapi Reaksi Orang Sekampung dan Kerabat Sungguh Tak Pantas

Baca: Jelang Bigmatch MU vs Liverpool, Ada kabar Bagus untuk Solskjaer. Laga Panas Dipimpin Wasit Termahal

Baca: Tanpa 5 Pilar, Arema Tetap Yakin Kalahkan PSM. Singo Edan Punya 2 Senjata Andalan!

Menurutnya, para kandidat harus menciptakan iklim demokrasi yang sehat dan sejuk, tanpa menghujat.

"Yang menang nanti jangan terlalu percaya diri dan berlebih harus rangkul yang kalah dan bersama bangun desanya, yang kalah harus bantu yang menang dan dukung programnya," kata Ibrahim Aji, Rabu (16/10/2019).

Ibrahim Aji menjelaskan, saat ini kita sudah memasuki era indutri 4.0 yang ditandai dengan Medsos atau internet.

Kapolres Enrekang, AKBP Ibrahim Aji
Kapolres Enrekang, AKBP Ibrahim Aji (Muh Asiz Albar)

Dimana informasi sangat mudah didapatkan di era Medsos, sehingga para Cakades bisa mengkampanyekan diri di Medsos.

Namun, jangan sampai jelekkan calon lain atau blak campaign di Media sosial. Silahkan tampilkan program yang digagas tapi jangan singgung calon lain.

"Tetap jaga silarurahmi dan bekerja sama jaga jaga Kamtibmas di Enrekang selama Pilkades, jangan justru ciptakan iklim demokrasi yang buruk," ujarnya.

Ia menambahkan, personel kepolisian dan TNI bekerjasama dentan Pemda serta masyarakat siap amankan Pilkades 2019 agar berjalan lancar.

Ini Kriteria Kades Bagi Kejari Enrekang

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Enrekang, Emanuel Achmad, menghadiri penandatanganan fakta integritas siap kalah siap menang para Cakades di Kantor Bupati Enrekang, Senin (14/10/2019).

Dalam kesempatan itu Emanuel Achmad, mengatakan para Kepala desa (Kades) harus jadi ujung tombak pembangunan.

Untuk itu, Kades harus memiliki kemampuan mengelolah pemerintahan dengan baik untuk kemajuan desanya.

LINK Live Streaming TV Onlin Mola TV Prancis vs Turki Big Match Kualifikasi Euro 2020, Akses di Sini

 Foto Sepupu Perempuan Tersebar di Facebook, Dewa Pimpin Penyerangan Jukir Liar di Makassar

Suami Hamili Selingkuhan yang Tinggal 10 Meter dari Rumah, Istri Baru Tahu Setelah 4 Tahun Ditinggal

"Bagaimana desa mau dibina jika Kadesnya tidak ngerti mengelolah pemerintahan, makanya harapan saya para Cakades ini bisa paham hal itu," kata Emanuel.

Ia pun mengingatkan, para Cakades agar memperbaiki niatnya untuk manu bertarung dalam Pilkades 2019.

Sebab, ketika ilmu apapun dasarnya adalah nawaitu untuk ibadah. Jadi para Cakades ini harus maju bertarung niatnya untuk ibadah.

"Sehingga apapun yang dilakukan nanti harus niatnya adalah ibadah demi untuk membangun desanya," ujarnya.

LINK Live Streaming TV Onlin Mola TV Prancis vs Turki Big Match Kualifikasi Euro 2020, Akses di Sini

 Foto Sepupu Perempuan Tersebar di Facebook, Dewa Pimpin Penyerangan Jukir Liar di Makassar

Suami Hamili Selingkuhan yang Tinggal 10 Meter dari Rumah, Istri Baru Tahu Setelah 4 Tahun Ditinggal

Ia menambahkan, Cakades harus berintegritas dan harus jujur, apalagi di era kemajuan teknologi.

Yang apapun yang terjadi di desanya atau di Enrekang beberapa menit langsung ketahuan dengan cepat oleh seluruh dunia.

(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved