Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Telan APBD Hampir Rp 1 M, Dinas PU Maros Kembali Kucurkan Anggaran Jembatan Rusak Maros Baru

Jembatan tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo, Kelurahan Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru.

Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
amiruddin/tribun-maros.com
Kondisi terkini jembatan gantung, di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

TRIBUN-MAROS.COM, MAROS BARU - Salah satu jembatan gantung di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, saat ini ditutup sementara.

Jembatan tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo, Kelurahan Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maros, Muetazim Mansyur.

Dianggap Bikin Bingung, Terungkap Lirik Samar-samar Lagu Mulan Jameela Makhluk Tuhan Paling Seksi

SADIS Baru Nikah 35 Hari Suami Tega Bakar Hidup-hidup Istri, Mertua Ada di Situ & Terdengar Cekcok

Frustasi Tak Bisa Bunuh Ayahnya, Pelajar SMP Ini Pilih Gantung Diri

"Saya sudah sampaikan ke Camat Maros Baru dan pemerintah setempat, agar jembatan tersebut ditutup sementara," kata Muetazim Mansyur, kepada tribun-maros.com, Selasa (15/10/2019).

Muetazim menambahkan, penutupan sengaja dilakukan karena jembatan tersebut memasuki tahap rehabilitasi.

Khususnya lantai dasar jembatan yang berbahan dasar besi pelat, kini terlihat mulai terbuka.

Kondisi tersebut membahayakan pengguna jalan, khususnya pelajar yang tiap hari melintas.

"Kita upayakan segera rampung proses rehabilitasi jembatan gantung di Maros Baru. Yang jelas tahun ini kita upayakan rampung, agar segera digunakan," ujarnya.

Jembatan gantung di Maros Baru tersebut, dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.

Dianggap Bikin Bingung, Terungkap Lirik Samar-samar Lagu Mulan Jameela Makhluk Tuhan Paling Seksi

SADIS Baru Nikah 35 Hari Suami Tega Bakar Hidup-hidup Istri, Mertua Ada di Situ & Terdengar Cekcok

Frustasi Tak Bisa Bunuh Ayahnya, Pelajar SMP Ini Pilih Gantung Diri

Jembatan yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 150 meter tersebut, dikerjakan oleh CV Daya Guna.

Sementara itu, penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE), rehabilitasi jembatan yang membentang di atas sungai Maros itu, menelan anggaran sekitar Rp 285 juta.

Anggaran rehabilitasi bersumber dari APBDP Maros 2019.

Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Dandi Putra.

ACC Desak Kejari Usut

Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, prihatin dengan kondisi terkini jembatan gantung, di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jembatan tersebut terlihat rusak parah daan mengancam nyawa warga.

Peneliti ACC, Hamka mempertanyakan, fungsi pengawasan dan penegakan hukum oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros.

Jembatan yang hampir menghabiskan anggaran Rp 1 Miliar tersebut, dibiarkan rusak dan tanpa ada tindak lanjut.

"Kami meminta kepada Kejaksaan Negeri Maros untuk memantau kondisi jembatan tersebut," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Muslim (UMI) tersebut.

Bahkan seharusnya Kejari bisa melakukan penyelidikan terkait pembangunan jembatan yang tidak memiliki azas manfaat tersebut.

Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan

Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya

ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala

Mengingat pembangunan jembatan tersebutkan masih kategori baru.

Lantai dasar jembatan yang berbahan besi pelat, terlihat mulai terbuka.

Jembatan tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo, di Kelurahan Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data, Kecamatan Pallantikang, Maros Baru.

"Kami berharap aparat penegak hukum lebih responsif, jangan menunggu ada laporan baru melakukan penyelidikan," kata dia.

Sekadar diketahui, Jembatan yang membentang di atas Sungai Maros itu, merupakan akses bagi warga kedua lingkungan tersebut.

Utamanya pelajar yang setiap hari menggunakan jembatan gantung tersebut.

Kondisi jembatan gantung di Maros Baru, Sabtu (12/10/2019).
Kondisi jembatan gantung di Maros Baru, Sabtu (12/10/2019). (TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN)

"Sudah hampir seminggu jembatannya rusak. Makanya kami ke sekolah naik perahu," kata seorang pelajar yang ditemui tribun-maros.com, Farid (14), Sabtu (12/11/2019).

Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang

Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?

Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana

Untuk menggunakan perahu, Farid harus merogoh koceknya seribu hingga dua ribu rupiah perhari.

Penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Maros, proyek pembuatan jembatan gantung itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 950 juta.

Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.

Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Maros, Dhevid Setiawan dikonfirmasi, belum merespon.

Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan

Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya

ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala

Warga Minta Kejari Usut Jembatan Gantung Maros Baru

Kondisi jembatan gantung penghubung Lingkungan Data, Kelurahan Pallatikang-Pakkasalo, Kelurahan Baju Bodoa, Maros Baru, Kabupaten Maros, dikeluhkan pengendara, Jumat (22/3/2019) lalu.

Pasalnya, jembatan yang telah menelan angaran Rp 1 Miliar tahun 2018 tersebut, sudah rusak parah.

Beberapa bagian lantai patah.

 Seorang pengendara, Ahmad menilai anggaran sebesar Rp 1 Miliar tersebut, terlalu banyak untuk jembatan seperti di Maros Baru. Jembatan hanya mengancam keselamatan.

"Anggaran Rp 1 Miliar, tapi hasilnya tidak memuaskan. Pelat lantai sudah patah. Bagian bawah jembatan juga patah. Harus segera diperbaiki," kata Ahmad.

Warga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros, untuk segera memperbaiki jembatan, sebelum menelan korban jiwa.

Pasalnya, selama ini sudah tiga warga yang kecelakaan di jembatan.

Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang

Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?

Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana

Beruntung, korban masih selamat.

"Saya yakin, orang-orang PU juga takut melintas di jembatan itu. Apalagi, warga seperti kami. Kalau saya melintas, lebih baik mendorong motor. Jembatan sangat goyang," kata Ahmad.

Kondisi jembatan juga menyebabkan suara bising. Warga sekitar terganggu dan tidak bisa beristrahat dengan tenang.

Warga meminta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, untuk segera ke lapangan memantau jembatan. Warga curiga, terjadi penyalahgunaan anggaran saat pembangunan jembatan.

"Jembatan ini cocoknya untuk pejalan kaki. Kalau motor, tidak cocok. Motor terlalu berat, makanya sudah ada kecelakaan," katanya.

Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan

Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya

ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala

Jembatan Gantung Rusak, Siswa di Maros Baru Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah

Jembatan gantung di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat ini dalam kondisi rusak.

Jembatan gantung tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo di Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data yang ada di Kelurahan Pallantikang, Maros Baru.

Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 150 meter.

Lokasinya membentang di atas Sungai Maros.

Pantauan tribun-maros.com, Sabtu (12/10/2019) siang, lantai jembatan yang terbuat dari besi plat itu, terlihat mulai terbuka.

Lantai yang terbuka, bukan hanya yang berada di Pakkasalo.

Tetapi juga bagian jembatan yang berada di Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang.

Seorang murid SMP yang tiap hari melewati jembatan itu, Farid (14), mengatakan sudah hampir seminggu jembatan tersebut rusak.

Akibatnya, ia terpaksa menggunakan perahu, agar bisa menyeberang menuju sekolahnya.

"Biasanya lewat jembatan kalau ke sekolah. Tetapi jembatan rusak, makanya kami naik perahu," ujarnya, saat ditemui tribun-maros.com.

Farid dan teman-temanya yang berasal dari Lingkungan Data, memilih menggunakan perahu, karena jaraknya lebih dekat.

"Jalan lainnya, harus ke kota dahulu. Itu jaraknya lebih jauh," ujarnya.

Perahu yang hampir sepekan menjadi langganan Farid, tidak lah gratis.
Pemilik perahu, Upe (40) mengaku menarik biaya seribu hingga dua ribu rupiah per orang.

"Kalau anak sekolah yang tidak punya uang, biasa saya gratiskan. Kasihan juga, mereka harus cepat ke sekolah, agar tidak terlambat," ujar Upe.

Penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Maros, proyek pembuatan jembatan gantung itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 950 juta.

Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.

Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.

BPBD Bersihkan Sampah di Sungai Maro

Puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros membersihkan aliran Sungai Maros, Jumat (11/10/2019).

Tepatnya di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Maros, Frans Johan, mengatakan aksi bersih-bersih sungai tersebut, dilaksanakan untuk memperingati bulan pengurangan resiko bencana (PRB).

Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan

Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya

ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala

"Sengaja kita memilih Sungai Maros, karena kerap kali kita temui sampah yang mengapung. Padahal aliran sungai ini tepat berada di Kota Maros," kata Frans Johan.

Frans menambahkan, dalam aksi bersih-bersih tersebut, pihaknya menemukan aneka jenis sampah.

Utamanya sampah plastik seperti botol kemasan, kantong kresek, air gelas serta aneka jenis sampah lainnya.

Pengurus KONI Toraja Utara Dilantik, Dihadiri Mantan Kiper PSM Makassar Joni Kamban

Kisah Cut Nyak Dien Jadi Guru Ngaji Demi Sembunyikan identitas, Gini Saat-saat Terakhir Kehidupannya

 VIDEO Tampak Depan Wiranto Ditusuk Viral Sutradara Ernest Prakasa: Agak Sadis Bilang Rekayasa

"Sampah yang kami bersihkan sekitar empat kubik. Kami menggunakan perahu karet, menyusuri pinggir atau bantaran Sungai Maros," ujarnya.

Frans berharap, warga Maros turut membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan aliran sungai Maros.

Khususnya warga yang bermukim di bantaran Sungai Maros. (*).

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved