Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selama di Rutan Kelas II B Pangkep, Lima Narapidana Perempuan Pangkep Ini Sudah Pintar Mengaji Loh

Selama di Rutan Kelas II B Pangkep, Lima Narapidana Perempuan Pangkep Ini Sudah Pintar Mengaji Loh

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUNJIYAH DIRGA GHAZALI
Lima narapidana perempuan di Rutan Kelas II B Pangkep sudah pintar mengaji selama di dalam penjara dan ikut program Rutan Kelas II B Pangkep, Dirosa Alquran kerjasama Wahdah Islamiyah Pangkep, Selasa (15/10/2019). (Foto Munji). 

Pantauan TribunPangkep.com dengan cekatan para napi Narkoba itu membuat kerajinan tangan yang bernilai jual.

Baca: Operator Eskavator Tertimbun di Lokasi Tambang Desa Mangilu Pangkep, 4 Jam Baru Ditemukan

Baca: Puluhan Warga Pangkep Berebutan Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Pangkalan

Baca: Napi Joget India Bareng Bupati Pangkep di HUT ke-74 RI, Lihat Penampilannya

Salah seorang narapidana narkoba yang mahir membuat kerajinan tangan unik dan bernilai jual itu adalah Jony.

Jony mengajari teman-temannya membuat kerajinan tangan tersebut.

Kemahirannya membuat kerajinan ini dia dapatkan ketika menjalani masa tahanan di Polmas beberapa tahun lalu.

Hasil kerajinan tangan para narapidana narkoba di Rutan Kelas II B Pangkep, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, Sulsel, Selasa (20/8/2019).
Hasil kerajinan tangan para narapidana narkoba di Rutan Kelas II B Pangkep, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep, Sulsel, Selasa (20/8/2019). (TRIBUN TIMUR/MUNJIYAH DIRGA GHAZALI)

"Saya juga pernah ditahan di Polmas, jadi sewaktu ditahan kita diajari bikin kerajinan ini. Terus sekarang saya ditahan lagi di Pangkep, jadi aktivitasnya mengajari teman-teman narkoba lainnya," ungkapnya.

Jony mengaku persiapan membuat satu kerajinan tangan tersebut dimulai dari satu jam hingga dua hari bisa rampung perbuahnya.

Semuanya, kata Jony tergantung dari tingkat kesulitan pembuatannya.

Persiapan awalnya, kata Jony sapu lidi yang benar-benar kering tersebut dijahit bersama bilah bambu dan beberapa tali.

Sediakan jarum dan pisau cutter untuk membuat rangka awalnya.

Jony mengaku, kerajinan ini sudah dibuatkan sejak Januari 2018 lalu bersama teman-teman napi narkoba lainnya.

Kepala Rutan Kelas II B Pangkep, Ashari menambahkan, kegiatan para narapidana ini memang diarahkan ke yang positif selama ditahan.

"Ini untuk bekal mereka, setelah keluar dari sini mereka bisa lakukan hal-hal positif. Tidak lagi mencoba narkoba, karena dengan membuat kerajinan tangan seperti ini kemudian menjualnya,  itu bisa membantu perekonomian mereka," jelasnya.

Beragam kerajinan tangan yang mereka buat dan jual dengan harga sesuai kualitas tentunya.

Penutup nasi Rp 135 ribu, penutup bosara Rp 65 ribu, keranjang pakaian Rp 135 ribu, sapu lidi halaman rumah Rp 25 ribu, sapu lidi kamar Rp 15 ribu dan tempat buah Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu.

Ada juga lemari yang dibuat dari triplek mulai dari Rp 1 juta.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved