Rocky Gerung
Prabowo Subianto Sudah Mesra dengan Jokowi Kenapa Rocky Gerung Bintang ILC TV One Masih Kritik RI-1?
Prabowo Subianto Sudah Mesra dengan Jokowi Kenapa Rocky Gerung Bintang ILC TV One Masih Kritik RI-1?
TRIBUN-TIMUR.COM - Prabowo Subianto dan Jokowi sudah mesra. Meskipun keduanya terlibat rivalitas sengit menjelang Pilpres 2019.
Prabowo dan Jokowi sudah menunjukkan ekspresi bisa tersenyum bersama di hadapan kamera.
Lalu kenapa akademisi Rocky Gerung yang dikenal pendukung Prabowo masih kritis ke Presiden Jokowi?
Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Misteri Penusukan Wiranto, Netizen: Kok Misteri? Rocky G Hadir?
Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Cari Karyawan Baru, Lulusan S1, Cek Syarat & Daftar Online di Sini!
Curhat Ina Yuniarti soal Perlakuan Buruk dari Sesama Pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Bahkan Rocky Gerung Bintang ILC TV One Nyatakan Oposisi dari Prabowo dan Presiden Jokowi, Ilham Bintang?
Kabar terbaru datang dari bintang ILC TV One Rocky Gerung.
Kepada Raja Entertaiment Ilham Bintang, Rocky Gerung mengatakan dirinya akan memilih oposisi terhadap Prabowo dan Jokowi.
Berikut Catatan Ilham Bintang.
Rocky Gerung berpaling.
Rocky Gerung oposisi terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
Saat berkunjung ke Markas C&R kemarin, kemudian dilanjutkan dengan santap siang di rumah, kami terlibat diskusi panjang tentang kondisi bangsa pasca Pilpres.
Selesai bersantap gulai kepala ikan kakap “Medan Baru” yang disiapkan isteri, Ades Tamin, Roger membuat deklarasi.
Hari itu ia nyatakan beroposisi kepada Prabowo.
Rocky Gerung akan “road show” berkeliling Tanah Air untuk mengajak kampret beroposisi pada Ketua Umum Gerindra itu.
Alasannya, “ karena Prabowo sudah bergabung dalam kubu pemerintah!”
Rocky Gerung (Roger) mengingatkan komitmennya dulu, dua belas menit setelah pelantikan Presiden baru — siapa pun yang terpilih— maka saat itu dia akan beroposisi.
“Sekarang, Prabowo sudah bergabung dengan Jokowi sebelum pelantikan. Makanya, saya majukan deklarasi saya beroposisi, menjadi mulai hari ini, “ sambungnya.
Rocky Gerung juga akan roadshow ke kubu Cebong supaya mengusir Prabowo dari kubu mereka.
“ Nggak butuh tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri aja,” tandasnya.
Serius.
Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Misteri Penusukan Wiranto, Netizen: Kok Misteri? Rocky G Hadir?
Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Cari Karyawan Baru, Lulusan S1, Cek Syarat & Daftar Online di Sini!
Curhat Ina Yuniarti soal Perlakuan Buruk dari Sesama Pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Rocky Gerung berada di Graha C&R sejak Sabtu (12/10) pagi hingga petang.
Menyusul kemudian “Manusia Merdeka” Said Didu.
Pagi itu ada taping program talkshow politik “ Sarita: Sarinya Berita” untuk RealitaTV di channel youtube.
Mereka berdua tampil dalam acara itu. Host program ini Rahma Sarita, mantan presenter TVOne.
* Inilah Bahayanya Jika Prabowo Subianto & SBY Tergiur Jatah Menteri dan Masuk Kabinet Jokowi-Maruf
Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto dan Partai Demokrat besutan Susilo Bambang Yudhoyono dua parpol besar yang diharapkan bisa menjadi penyeimbang pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Tapi bagaimana jika elite parpol ini tergiur jatah menteri dari kekuasaan?
Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua umum DPP Demokrat SBY menggelar pertemuan terpisah dengan Presiden Jokowi.
Ada Diperiksa Polisi, Ada yang Nangis Nasib Terkini 2 Istri Tentara Akibat Nyinyir Musibah Wiranto
Gerindra dan Demokrat Fiks Dapat Jatah Menteri Usai Prabowo dan SBY Bertemu Jokowi? Ini Sinyalnya
Reaksi Tak Terduga Istri Dandim Kendari Saat Dampingi Suami Kolonel Hendi Suhendi Dicopot, Cuitan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai, Partai Gerindra seharusnya tetap menjaga kepercayaan pemilih dengan menjadi oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Jika Gerindra masuk dalam pusaran kekuasaan, menurut dia, ini akan mengecewakan pemilihnya.
Menurut Ujang, Prabowo harusnya menyadari bahwa pada Pilpres 2019, ada 68 juta pemilih yang berharap mantan Danjen Kopassus itu menjadi presiden.
"Harusnya Gerindra jadi oposisi saja. Karena pendukungnya banyak yang menginginkan Gerindra berada di luar kekuasaan. Menjadi oposisi sama-sama terhormatnya dengan berkuasa," kata Ujang saat dihubungi wartawan, Sabtu (12/10/2019).
"Bahkan, menjadi oposisi lebih terhormat karena bisa mengingatkan pemerintah ketika pemerintah salah jalan dan salah arah," ucap dosen politik di Universitas Al Azhar ini.
Oleh karena itu, Ujang menilai, langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang bertemu Presiden Jokowi kemarin kurang etis jika membicarakan peluang koalisi.
Namun, menurut dia, dalam politik, manuver Prabowo tersebut merupakan hal yang wajar.
"Jadi masuknya Gerindra ke koalisi Jokowi sebagai bagian dari ingin merapat atau mendapat bagian kekuasaan. Itulah politik, sifatnya cair, dinamis, dan kompromistis. Dulu lawan, sekarang kawan," kata Ujang.
"Begitu juga sebaliknya. Karena koalisi yang dibangun bukan berbasis dan berdasar ideologi, maka koalisi akan mudah pecah," ucap dia.
Ujang mengatakan, idealnya negara membutuhkan oposisi yang kuat dan tangguh dalam mengawasi pemerintah.
Hal yang mengkhawatirkan apabila Gerindra dan Demokrat masuk dalam koalisi pemerintah, kontrol terhadap Jokowi-Ma'ruf berkurang sehingga kewenangan cenderung disalahgunakan.
"Kata Lord Acton, power tends to corrupt. Kekuasaan itu akan cenderung korup atau disalahgunakan. But absolute power, corrupt absolutely. Dan kekuasaan yang absolut kecenderungan penyalahgunaannya pun akan mutlak," kata dia.
Pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka.
Jokowi mengakui, ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi dengan Jokowi.
Namun, pembicaraan itu belum final.
Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Misteri Penusukan Wiranto, Netizen: Kok Misteri? Rocky G Hadir?
Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Cari Karyawan Baru, Lulusan S1, Cek Syarat & Daftar Online di Sini!
Curhat Ina Yuniarti soal Perlakuan Buruk dari Sesama Pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
"Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi.
Sementara itu, Prabowo menegaskan bahwa ia siap membantu pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin apabila diperlukan.
Prabowo menekankan bahwa Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang. "Saya sampaikan ke beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.
Nasdem Tetap Curiga
Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo apakah bersedia menerima Partai Gerindra bergabung dengan pemerintah.
Namun, Irma juga mengingatkan bahwa harus ada pihak oposisi yang memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin nanti.
Irma Suryani Chaniago politisi vokal Nasdem juga Jubir Jokowi-Maruf Amin (tribunnews.com)
"Enggak boleh partai pemerintah dibiarkan begitu saja karena itu menjerumuskan. Kami enggak mau Presiden terjerumus," kata Irma dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/1019).
Irma mengatakan, meskipun mayoritas partai di DPR sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf, namun harus ada pihak yang menjadi kontrol atas jalannya pemerintahan.
Menurut dia, Partai Nasdem sendiri akan menjadi kontrol dari dalam koalisi.
"Kami akan tetap jadi kontrol internal namanya, yaitu menjadi mitra pemerintah yang kritis, lakukan kritik yang solutif dan elegan, kalau enggak maka sama saja menjerumuskan pemerintah dong," kata dia.
Irma mengingatkan, jika Jokowi dan seluruh parpol di DPR justru saling bersekongkol untuk melakukan keburukan, maka efeknya bisa fatal.
Bahkan hal itu bisa menimbulkan parlemen jalanan.
"Kalau seluruh parpol masuk dalam pemerintah, yang jadi check and balance siapa? Maka yang jadi check and balance dilakukan rakyat, seperti yang dilakukan mahasiswa kemarin. Nanti mahasiswa dan masyarakat jadi oposisi bagi pemrtintah, itu berbahaya," ucapnya.
Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2019) sore kemarin, Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka. Jokowi mengakui ia dan Prabowo membicarakan masalah koalisi dengan Jokowi.
Namun pembicaraan itu belum final. "Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi.
Sementara Prabowo menegaskan siap membantu pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin apabila diperlukan.
Prabowo menekankan bahwa Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara. Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang. "Saya sampaikan ke beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo.
Agus Harimurti SBY Menteri Apa?
Susunan kabinet atau Menteri Jokowi - Maruf Amin rampung, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY putra masuk?
Siapa yang bakal mengisi kabinet atau duduk sebagai Menteri di pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, kini sudah ada di tangan Presiden.
Presiden Joko Widodo menyebut susunan kabinet jilid II saat ini sudah rampung.
Susunan kabinet akan diumumkan segera setelah ia dan Maruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode tahun 2019 - 2024.
Acara pelantikan akan digelar di Gedung MPR pada Minggu (20/10/2019) pukul 14.00 WIB.
"Nanti mungkin bisa hari yang sama, mungkin sehari setelah pelantikan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Kendati kabinet sudah selesai disusun, menurut Jokowi, tidak tertutup kemungkinan akan ada beberapa perubahan sampai hari pengumuman nanti.
"Mungkin ada beberapa pertimbangan masih bisa," kata dia.
Jokowi mengakui bahwa susunan kabinet itu bisa berubah tergantung dinamika politik terakhir, termasuk saat ia bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Apakah perubahan itu juga setelah pertemuan dengan SBY kemarin, Pak?" tanya wartawan.
"Ya," jawab Jokowi singkat.
Seusai bertemu SBY kemarin, Jokowi mengakui turut membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinet di periode kedua bersama Maruf Amin.
Namun, belum ada keputusan yang diambil.
"Kita bicara itu ( peluang Partai Demokrat masuk kabinet ), tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, belum ada nama-nama menteri yang diusulkan SBY, termasuk saat ditanya apakah SBY mengajukan putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono, Jokowi juga menjawab belum.
"Enggak sampai ke sana, belum sampai ke sana," kata Jokowi.
Jokowi pun meminta wartawan bertanya kepada SBY apakah bersedia membawa partainya bergabung ke pemerintahan atau tidak.
"Ditanyakan ke Pak SBY langsung," kata dia. Sayangnya, SBY tak ikut saat Jokowi memberi keterangan ke awak media.
Prabowo Subianto Tak Masalah Gerindra di Luar Pemerintahan, tetapi...
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku siap membantu pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin jika memang dibutuhkan.
Meski begitu, menurut Prabowo Subianto, Partai Gerindra juga tidak masalah jika memang harus berada di luar pemerintahan.
Hal ini diungkap Prabowo Subianto usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jumat hari ini.
"Jika tidak masuk kabinet, kami akan loyal di luar sebagai check and balances, sebagai penyeimbang," ujar Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo Subianto, Partai Gerindra akan menjalankan perannya bukan sebagai oposisi.
"Karena di Indonesia tidak ada oposisi," ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI AD itu.
Meski begitu, jika Jokowi memutuskan akan menggandeng Partai Gerindra ke dalam pemerintahan, maka Prabowo Subianto siap membantu.
Sebab, Prabowo Subianto yakin kerja sama yang dilakukan ini akan membawa kemajuan bagi Indonesia.
Salah satu target yang disebutkan Prabowo Subianto adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia naik hingga di atas 10 persen.
"Kami akan memberi gagasan yang optimis. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit," kata Prabowo Subianto.
"Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami siap membantu bila diperlukan," ujarnya.
Ada Menteru Asal Papua
Jokowi memastikan akan ada menteri asal Papua di kabinetnya bersama Maruf Amin.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menerima siswa-siswi sekolah dasar dari Papua, beranda di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat hari ini.
"Saya pastikan ada (menteri asal Papua)," kata Jokowi disambut tepuk tangan siswa-siswi SD yang hadir.
Namun Jokowi belum mau mengungkapkan berapa jumlah menteri asal Papua yang akan duduk di kabinet nanti. Ia meminta wartawan menunggu sampai susunan kabinet diumumkan.
"Nanti dilihat (setelah pengumuman kabinet)," kata dia.
Pada kabinet Jokowi - Jusuf Kalla, ada seorang menteri asal Papua, yakni Yohana Yembise.
Yohana Yembise menjabat sebagai Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak sejak awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menjabat pada 2014.
Selain itu, ada juga Staf Khusus Presiden bidang Papua, Lenis Kogoya.(*)
Karni Ilyas Posting Topik ILC TV One Misteri Penusukan Wiranto, Netizen: Kok Misteri? Rocky G Hadir?
Lowongan Kerja BUMN Bank BTN Cari Karyawan Baru, Lulusan S1, Cek Syarat & Daftar Online di Sini!
Curhat Ina Yuniarti soal Perlakuan Buruk dari Sesama Pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rocky Gerung Minta Kaum Cebong Usir Prabowo Dari Kubu Mereka, Nyatakan Oposisi Sekarang Juga,