Dosen UNM Terapkan Program Diseminasi Tepat Guna ke Petani Enrekang
Tim dosen ini tergabung dalam Tim Pengabdian Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti)
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), melakukan program diseminasi teknologi tepat guna ke petani di Kabupaten Enrekang, Selasa (15/10/2019).
Tim dosen ini tergabung dalam Tim Pengabdian Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) yakni Uca, Wahidah Sanusi, dan Amal.
Kegiatan tersebut dilaksakan pada dua desa yang berbeda belum lama ini.
Pelaku Pengeroyokan Anak di Bawah Umur di Wajo Masih Berkeliaran
Sadis & Ngilu, Jack Suntik Silikon ke Alat Kelamin Jadi Sebesar Bola Basket, Berakhir Mengenaskan
SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming TV Online Timnas Indonesia vs Vietnam, Live TVRI Akses via HP
Yakni Desa Mandatte dan Desa Marena Pekalobean.
Program diseminasi teknologi berupa Pengolahan Jagung dan Bawang Merah, menggunakan teknologi sederhana.
Uca menuturkan, kegiatan tersebut yakni memanfaatkan teknologi sederhana yang digunakan untuk memipil jagung dan tepung jagung.
Tahap selanjutnya mengolah bawang goreng renyah, dan dikemas dalam kemasan yang menarik dan tahan lama.
"Jadi sasaran dari kegiatan tersebut terdiri dari dua kelompok masyarakat petani yakni, kelompok tani Remaja Mandate di desa mandatte," katanya dalam rilis yang diterima Tribun, Selasa (15/10/2019).
VIDEO; Polres Barru Salurkan Air Bersih Ke Warga Kampung Lawae
Warga Keluhkan Tiang Listrik di Jalan Poros Tandukkalua - Mamasa
Irfan Saksinya Nagita Sering Dimarahi Raffi Ahmad di Depan Umum, Sahabat Ruben Sampai Nangis Ingatin
Sementara kelompok wanita tani Bunga Kemangi di dusun Marena Pekalobean Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrakang.
Program produk teknologi yang didiseminasi kan ke Masyarakat tersebut, memiliki beberapa tujuan yang sangat essensial.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, dalam memanfaatkan teknologi sederhana dalam memipil jagung dan tepung jagung," tuturnya.
Uca melanjutkan, pengolah bawang goreng renyah ini dikemas dalam kemasan yang menarik dan tahan lama.
"Kemudian memberikan motivasi dan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan mesin pertanian sederhana ramah lingkungan," bebernya.
Pihaknya juga mengolah bawang menjadi bawang goreng yang renyah dan sudah dikemas.
Selanjutnya meningkatkan pendapatan dan perekonomian kelompok masyarakat.
"Terakhir melatih menggunakan teknologi sederhana skala rumah tangga," tandasnya.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: