Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

#SaveJapan, Dahsyatnya Typhoon Hagibis yang Ancam Jepang, Dampak Badai Topan ke Indonesia? Kata BMKG

TRIBUN-TIMUR.COM - #SaveJapan, Dahsyatnya Typhoon Hagibis yang ancam Jepang, dampak Badai Topan ke Indonesia? Ini kata BMKG.

Editor: Aqsa Riyandi Pananrang

4. Dampak ke Indonesia

Dampak ke Indonesia (ilustrasi)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengungkapkan adanya Typhoon Hagibis 915 hPa di Samudra pasifik Timur Laut Filipina yang berpotensi memicu gelombang setinggi 4 meter di wilayah perairan Indonesia.

Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG Agie Wandala mengatakan, Typhoon Hagibis ini merupakan Siklon Tropis yang saat ini terjadi di belahan bumi utara.

"(Lokasinya) cukup jauh dari Indonesia, sehingga dampaknya adalah dampak tidak langsung," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (10/10/2019).

Menurutnya, Siklon Tropis merupakan Badai atau Topan dengan kekuatan radius rata-rata mencapai 150-200 km.

Ia menjelaskan, Siklon Tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat dengan suhu 26,5 derajat celsius.

"Secara teknis, Siklon Tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan darah rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dan kecepatan angin maksimum setidaknya 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam," ujar Agie.

Sementara itu, kadangkala di pusat Siklon Tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut mata siklon.

Mata siklon ini memiliki diameter yang bervariasi, yakni 10-100 km.

Tak hanya itu, mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km di mana wilayah ini terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Adapun masa hidup suatu Siklon Tropis rata-rata berkisar 3-18 hari, sebab energi siklon didapat dari lautan hangat.

"Oleh karena itu, Siklon Tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan," ujar Agie.

Agie menambahkan bahwa Siklon Tropis dikenal dengan berbagai istilah di berbagai negara, yakni "Badai Tropis" atau "Typhoon" atau "Topan" jika fenomena itu terbentuk di Samudra Pasifik Barat.

Kemudian, penamaan istilah "siklon" atau "cyclone" jika fenomena itu terbentuk di sekitar India atau Australia, dan sebutan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved