MOTIF Iwan Bunuh Tetangga Lalu Umumkan Sendiri Lewat Pengeras Suara Masjid, Kronologi Lengkapnya
Entah apa yang ada di kepala Iwan, warga Jambearum, kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini. Pria bertubuh kekar hebohkan warga setelah me
Langkah ini dilakukan Aulia Kesuma dengan harapan membuka pintu hati suaminya agar bisa menjual rumah.
Namun, upaya itu gagal.
"Meminta bantuan kepada paranormal tapi gagal. Kemudian saudari AK ( Aulia Kesuma ) merencanakan menghabisi (pembunuhan) suami dan anak tirinya, dengan mencari para eksekutor ( pembunuh bayaran)," kata Kapolres AKBP Nasriadi.
Langkah Aulia Kesuma dalam menghabisi nyawa suami dan anak tirinya tak berhenti sampai di situ.
Bersama dengan KA dan RD, mereka menyusun rencana eksekusi dengan bantuan pembunuh bayaran dari Lampung.
Tanggal 23 Agustus 2019, Aulia Kesuma menjemput para eksekutor (pembunuh bayaran) sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Pupung Sadili.
Para eksekutor atau pembunuh bayaran ini kemudian dibawa oleh Aulia Kesuma ke rumahnya sekaligus korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK ( Aulia Kesuma ) Toyota Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," kata AKBP Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (29/8/2019).
Agar sang anak tidak tahu siapa yang dijemput, Aulia Kesuma mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.
"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.
Dalam perjalanan salah satu eksekutor AV tiba-tiba mengalami gejala sakit ayan di kawasan Pasar Minggu dan eksekutor RD turut menemaninya kembali ke hotel sehingga dua eksekutor ini tidak ikut dalam rencana pembunuhan itu.
Aulia Kesuma tetap melanjutkan rencana pembuhan dengan membawa dua eksekutor yang tersisa yakni SG dan AG ke rumah korban di Lebak Bulus.

Sebelum tiba di rumah, Aulia Kesuma mampir membeli jus timun campur jeruk, di Kalibata, Jakarta Selatan.
Lalu, jus tersebut dicampur obat tidur 5 butir atau dosis tinggi.
Saat sampai di rumah, Aulia Kesuma sempat bercengkrama dengan Pupung Sadili sang suami.
Setelah itu, mengajak sang suami ke dalam kamar tidur untuk istirahat sambil bercinta.
Tak lama kemudian, Pupung Sadili meminum jus pemberian Aulia Kesuma.
Namun, jus tersebut terasa pahit hingga dia bertanya kepada sang istri soal campuran di dalamnya.
Aulia Kesuma mengatakan jika rasa pahit itu bersumber dari campuran sayuran.
Setelah meminum jus, Pupung Sadili tertidur pulas di dalam kamar.
Sekitar pukul 21:30 WIB, saat Pupung Sadili tertidur pulas, Aulia Kesuma memanggil para eksekutor untuk membekap suaminya hingga meninggal dunia menggunakan handuk.
Jika Pupung Sadili diberi jus campur obat tidur, lain lagi dengan M Adi Pradana yang diajak minuman keras campur obat tidur oleh Giovanni Kelvin, ponakan Aulia Kesuma.
Setelah minum, M Adi Pradana ke kamar tidur, namun dia tak langsung tidur pulas.
Giovanni Kelvin pun sempat mengajak korban berbincang dan main game.
Pada tengah malam, saat M Adi Pradana tertidur pulas, para eksekutor masuk ke kamar untuk membekap korban.
Saat dibekap, korban sempat terbangun minta tolong dan melawan.
Eksekutor lalu mencekik korban hingga tak bernyawa.
Setelah dieksekusi, kedua korban diletakkan di SPBU Cirende, di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

Tak berselang lama, para pembunuh bayaran menyuruh Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin untuk mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut.
Aulia Kesuma dan Giovanni Kelvin kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tersangka Aulia Kesuma lalu membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian dan menyerahkannya ke Giovanni Kelvin untuk membakar mobil tersebut.
Untuk hilangkan jejak pembunuhan
Berdasarkan keterangan AKBP Nasriadi, anggota Polsek Cidahui segera datang ke lokasi seusai menerima laporan dari warga terkait kejadian mobil terbakar.
Setelah itu, polisi dan warga menemukan dua jasad yang kondisinya tinggal tulang-belulang di mobil Toyota Calya dengan nomor polisi B 2983 SZH.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan dua jasad tersebut dibunuh sebelum dimasukkan mobil dan dibakar pelaku.
Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.
"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil, lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," tutur AKBP Nasriadi.
Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam
Sementara itu, kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap Aulia Kesuma di Jakarta pada Senin (26/8/2019).
"Alhamdulillah perkara dugaan pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam dengan mengamankan otak pelaku," kata AKBP Nasriadi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.
Dua dari 4 pembunuh bayaran alias eksekutor yang disewa Aulia Kesuma ditangkap.
Kedua tersangka berinisial S dan A.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan Polres Sukabumi dan Polda Metro Jaya.
"Sudah (ditangkap) oleh Polda Metro Jaya dan tim gabungan dari Polres Sukabumi," ujar AKBP Nasriadi saat dihubungi Selasa (27/8/2019).
Penangkapan ini terjadi lantaran lokasi eksekusi kedua korban diduga di wilayah Jakarta.
Untuk menghilangkan jejak, kedua jasad korban dibuang dan dibakar di Sukabumi.
"Kami hanya fokus TKP pembuangan. Pengembangannya dari Polda Metro Jaya," katanya.
Aulia Kesuma sewa eksekutor Rp 500 juta
Dalam pemeriksaan polisi, Aulia Kesuma mengaku menyewa empat eksekutor untuk membunuh suami dan anak tiri sebesar Rp 500 juta.
"Pelaku AK ( Aulia Kesuma ) menjanjikan uang Rp 500 juta kepada para eksekutor," kata AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).
Lalu, Aulia Kesuma mengaku baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor itu berhasil membunuh kedua korban. "Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya.
Giovanni Kelvin ternyata bukan anak Aulia Kesuma
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tersangka Giovanni Kelvin alias GK merupakan keponakan tersangka Aulia Kesuma, istri Edi.
Sebelumnya, Giovanni Kelvin disebut sebagai anak dari Aulia Kesuma.
"Ada yang bertanya kenapa umurnya ( tersangka Aulia Kesuma ) terpaut 10 tahun (dengan tersangka KV). Itu bukan anaknya, tapi itu tantenya ( Aulia Kesuma adalah bibi Giovanni Kelvin )," kata Kombes Argo Yuwono di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019)
Tersangka Giovanni Kelvin berperan sebagai pembunuh Dana dengan cara diberi minuman keras lalu dibekap.
Dana dan ayahnya dibunuh di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk dibakar di dalam mobil.
Saat ini, polisi tengah mendalami jumlah utang yang melilit Aulia Kesuma.
Pasalnya, Aulia Kesuma merencanakan pembunuhan Pupung Sadili dan Dana karena masalah utang.
Pembunuhan dilakukan setelah AK tidak diizinkan menjual rumah oleh Pupung Sadili.
"Itu masih kami komunikasikan dengan tersangka AK. Kami belum dapat secara pasti (jumlah utangnya)," kata Kombes Argo Yuwomno.
Giovanni Kelvin hingga kini masih menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta, karena luka bakar saat berusaha membakar Pupung Sadili dan Dana yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
Selain Aulia Kesuma dan KV, polisi juga menangkap dua tersangka lain, yakni SG dan AG, dua pembunuh bayaran.
Keduanya ditangkap di Lampung Timur, Lampung, oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya dengan dibantu Polda Lampung
Follow akun instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ini Motif Pria Bunuh Tetangganya yang Seorang Petugas SPBU, Habis Bunuh, IW Umumkan ke Warga Kampung, https://wow.tribunnews.com/2019/10/11/ini-motif-pria-bunuh-tetangganya-yang-seorang-petugas-spbu-habis-bunuh-iw-umumkan-ke-warga-kampung?page=all.