VIDEO: Klarifikasi Guru SD Inpres Paria Barru yang Dilapor ke Polisi karena Tempeleng Murid
Ahyar Muntasir dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap Muh Zakir, muridnya di SD Inpres Paria, Kecamatan Tanete Riaja
Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBARRU. COM, TANETE RIAJA - Guru SD Inpres Paria, Ahyar Muntasir, memberikan klarifikasi setelah dilapor ke polisi karena menempeleng muridnya, Muh Zakir (11), Selasa (8/10/2019).
Ahyar Muntasir dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap Muh Zakir, muridnya di SD Inpres Paria, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel.
Menurut Ahyar, ia menempeleng Zakir karena tersinggung dengan perkataannya.
Zakir bilang, Ahyar menghamili salah satu guru yang juga mengajar di SD tersebut.
Perkataan itu membuat Ahyar marah kemudian memanggil Zakir ke kelas lalu menempeleng.
Apa saja kata Ahyar, simak videonya!
Nekat! Murid SD Inpres Paria Barru Sebut Gurunya Menghamili Wanita Lain, Apa Terjadi?
Seorang guru SD Inpres Paria, Ahyar Muntasir dilaporkan ke Polsek Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Selasa (8/10/2019).
Ahyar Muntasir dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu muridnya, Muh Zakir (11) di SD Inpres Paria di Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel.
Menurut keterangan keluarga murid, Saiful, Muh Zakir yang duduk di bangkus kelas V SD itu mendapat tindakan kekerasan dari oknum guru, Ahyar Muntasir.
Ahyar Muntasir, merupakan guru kelas di SD Inpres Paria.
Dosen Pembunuh Pegawai UNM Dituntut 14 Tahun Penjara Kotak
Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto Siap Sodorkan Nama Calon Menteri ke Presiden Jokowi, Asalkan
Lowongan Kerja BUMN PT Pelni Banyak Posisi, Terima Lulusan SMA, Daftar di Link Resmi, Cek Syarat
"Pengkuan adek saya (Muh Zakir), dia katanya ditempeleng sama pak Ahyar waktu di sekolah," kata Saiful kepada TribunBarru.com.
Saiful sendiri adalah kakak ipar Muh Zakir.
Saiful bersama keluarga keberatan atas tindakan yang dilakukan Ahyar terhadap Zakir.
"Tadi saya sudah laporkan ke Polsek Tanete Riaja bersama dengan adik Zakir, karena kami pihak keluarga keberatan," ujarnya.