Dicetuskan Irman YL, E-Panrita Disdik Sulsel Jadi Top Inovasi
Indikator pelayanannya tercatat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2017 hingga 2018 yang mengalami peningkatan yang signif
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Meski sudah tak menjabat Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Selatan, prestasi Irman Yasin Limpo rupanya masih menjadi catatan khusus dilingkup Pemprov Sulsel.
Tim Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) Sulsel mengumumkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel memiliki skoring tertinggi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov, top inovasi.
Biro Perencanaan Polda Sulbar Punya Pejabat Baru
Nekat! Murid SD Inpres Paria Barru Sebut Gurunya Menghamili Wanita Lain, Apa Terjadi?
Istrinya Meninggal Dunia, Alm Gus Miek Jadi Trending Topik Google, Siapa Dia? Ini Profilnya
Indikator pelayanannya tercatat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2017 hingga 2018 yang mengalami peningkatan yang signifikan.
Ditahun 2017, OPD yang dipimpin None sapaan Irmn YL ini rata-rata 87,12 serta tahun 2018 dengan persentase 91,38.
Hal ini menjadi kebanggaan None, pasalnya penilaian yang dilakukan oleh Tim EKPPD melakukan dengan profesional.
"Saya tuh gak tahu kalau Disdik bisa raih peringkat pertama, padahal masih ada yang belum saya lakukan lagi disana," kata None, Selasa (8/10/2019).
Menurut dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Selatan tiga tahun terakhir bisa menghadirkan Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Menengah dan tata kelola sekolah.
Biro Perencanaan Polda Sulbar Punya Pejabat Baru
Nekat! Murid SD Inpres Paria Barru Sebut Gurunya Menghamili Wanita Lain, Apa Terjadi?
Istrinya Meninggal Dunia, Alm Gus Miek Jadi Trending Topik Google, Siapa Dia? Ini Profilnya
Selain itu, ada juga big data E-Panrita sistem absensi melalui online, pelatihan guru, pengadaan komputer sebanyak 2000 unit untuk SMA.
Yang menariknya, beberapa kali Dinas Pendidikan Sulsel disambangi oleh Wapres RI Jusuf Kalla, saya launcing E Panrita, dan peresmian Gedung Guru JK, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.
Atas prestasi ini, None mengaku bangga atas prestasi yang diraih ini.
"Prestasi ini kiranya dijadikan motivasi untuk bekerja yang lebih baik lagi," kata None yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balitbangda Sulsel.
EKPPD juga Nilai Daerah.
Sebelumnya, Tim EKPPD juga mengumumkan prestasi pelayanan kabupaten kota di Sulsel.
Hasilnya dari 24 kabupaten-kota, ada tiga kabupaten yang masuk zona kuning yaitu Kabupaten Jeneponto (2,9426), Luwu (2,9735) dan Enrekang (2,9757).
Sisanya 21 daerah masuk zona hijau, peringkat pertama diraih Kabupaten Bone (3,5440), Bulukumba (3,5226) dan Gowa (3,4920).
Hasil EKPPD Sulsel tahun 2018 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu. Di mana hasil EKPPD tahun 2017, ada delapan daerah yang berada di zona kuning.
Ketua Tim Validasi dan Evaluasi EPPD, Faebuadodo mengatakan masih ada perbedaan antara data capaian kinerja yang disajikan dengan hasil evaluasi. Pihaknya berharap LPPD disusun berdasarkan data atau dokumen pendukung yang sesuai dan valid.
“yang capaian kinerjanya rendah, perlu ditingkatkan koordinasi antara dinas teknis terkait provinsi dengan kabupaten/kota,” katanya. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)