Tribun Wiki
Bayi Irish Bella - Ammar Zoni Meninggal Dunia karena Twin to Twin Transfusion Syndrome, Ini Artinya
Adapun, bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia saat masih berada di dalam kandungan.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
Seorang dokter mungkin mencurigai twin to twin transfusion syndrome berdasarkan hasil USG prenatal rutin. Dokter dapat mengonfirmasi diagnosis dengan melakukan pengujian yang lebih rinci untuk mengukur volume cairan ketuban, pengisian kandung kemih dan aliran darah pada kedua janin.
Ketika ada peningkatan cepat volume cairan ketuban, rongga rahim juga mengembang dengan kecepatan yang lebih cepat, di mana kondisi ini menempatkan ibu dalam risiko persalinan prematur dan pemendekan serviks.
Karena alasan inilah, panjang serviks dan aktivitas uterus sangat penting pada semua wanita yang diduga menderita TTTS.
Faktor penting lainnya dalam menentukan prognosis TTTS adalah keadaan disfungsi kardiovaskular pada janin. Inilah sebabnya mengapa diagnosis TTTS akan mencakup pemeriksaan terperinci pada kedua jantung janin.
Beberapa tahapan diagnosis yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis TTTS adalah:
Tahap I: Perbedaan signifikan dalam volume cairan ketuban di kantung masing-masing janin.
Tahap II: Ketidakmampuan untuk melihat kandung kemih bayi yang lebih kecil dengan USG.
Tahap III: Aliran darah abnormal melalui tali pusat atau pembuluh janin di sekitar jantung
Tahap IV: Akumulasi cairan abnormal dilebih dari satu rongga tubuh, juga dikenal sebagai hidrops. Ini dapat terjadi pada satu atau kedua janin.
Tahap V: Kematian satu atau kedua janin kembar.
Bahaya Twin to Twin Transfusion Syndrome pada Kandungan
Selain membuat volume air ketuban abnormal, bahaya TTTS adalah membuat ukuran janin berbeda, mengalami gagal jantung, pembengkakan jaringan lunak, gagal ginjal, hingga menyebabkan kematian janin.
Perlu diketahui, karena pembuluh darah yang menghubungkan sirkulasi kedua janin melintasi plasenta bersama, jika satu janin meninggal, janin lainnya menghadapi risiko kematian yang signifikan atau kerusakan organ-organ vital.
Jika janin lainnya bertahan, ada risiko hingga 40% dari beberapa bentuk cedera otak.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, twin to twin transfusion syndrome akan menyebabkan janin meninggal.