PSM Sesalkan Sikap PSSI, Panggil Asnawi dan Firza Andika Namun Ditolak
PSM Sesalkan Sikap PSSI, Panggil Asnawi dan Firza Namun Ditolak. Keduanya gabung Timnas sejak 1 Oktober 2019 untuk mengikuti pemusatan latihan
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Suryana Anas
"Kita mengontrol pertandingan, kita membuat peluang dan kita lebih dominan di pertandingan tapi tak ada gol yang tercipta," beber Darije.
Memasuki babak kedua, PSM kembali mendominasi jalannya pertandingan.
Meski terdapat momen tim hanya bermain 10 orang setelah Hasyim Kipuw diganjar kartu merah di menit 54.
Statistik menunjukkan, PSM menguasai 52 persen jalannya pertandingan dan Arema hanya 48 persen.
Dari segi peluang, PSM sukses membekukan 18, empat diantaranya on target.
Sementara Arema, membikin 17 peluang dengan empat on target.
Empat dari peluang tersebut dua diantaranya sukses dikonfersi menjadi gol.
Gol itu lahir setelah PSM hanya bermain 10 orang yakni melalui Silvano Comvalius di menit 64 dan Muhammad Rafli di menit 72.
"Di babak kedua, dengan tidak memanfaatkan peluang di babak pertama kita harus membayar dengan golnya Arema," keluh pelatih asal Bosnia ini.
Terkait kartu merah yang diberikan wasit kepada Kipuw, Darije sangat menyesalkan.
Menurutnya, tekel yang dilakukan Kipuw terbilang biasa saja.
Dibandingkan saat PSM melakoni pekan 21 atas tuan rumah Persipura Jayapura, terjadi tekel keras yang menimpah Aaron Evans.
Tekel itu dilakukan Boaz Solossa pada babak kedua berlangsung dan menghasilkan skor 3-1 di Stadion Delta Sidoarjo.
Telapak sepatu Boaz, mendarat tepat di paha kanan Aaron namun wasit hanya memberi kartu kuning.
"Kalau saya bandingkan dengan tekel yang diberikan pemain lawan di Sidoarjo, saya tidak bisa lebih pintar untuk memberikan komentar," tegas Darije.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)