PSM Sesalkan Sikap PSSI, Panggil Asnawi dan Firza Andika Namun Ditolak
PSM Sesalkan Sikap PSSI, Panggil Asnawi dan Firza Namun Ditolak. Keduanya gabung Timnas sejak 1 Oktober 2019 untuk mengikuti pemusatan latihan
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Suryana Anas
PSM Sesalkan Sikap PSSI, Panggil Asnawi dan Firza Namun Ditolak
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar sedikit menyesalkan sikap induk sepak bola Indonesia, PSSI.
Tidak lain setelah adanya pemanggilan sejumlah amunisi di Timnas Indonesia U-23 untuk gabung tim namun tak diperbolehkan oleh PSSI.
Diketahui, ada dua pemain PSM Makassar yang bergabung Timnas Indonesia U-23.
Mereka adalah Asnawi Mangkualam Alam Bahar dan Firza Andika.
Baca: Lowongan Kerja SMA SMK D3 S1 - Indofood Terima Karyawan di Seluruh Indonesia, Syarat & Link Daftar
Baca: Hasil Liga Italia - Juve Gasak Inter, 3 Striker Argentina jadi Bintang. Gol Ronaldo? Lihat Video
Baca: Minyak Goreng Curah Dilarang, Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan hingga Bekas Ambil dari Selokan?
Keduanya diketahui gabung Timnas sejak 1 Oktober 2019 untuk mengikuti pemusatan latihan di Bogor.
Pemusatan latihan dalam persiapan mengikuti CFA Team China Chongqing Three Georges Bank Cup International Foodball di China, 9 hingga 11 Oktober 2019.
Bersamaan dengan gabungnya Asnawi dan Firza di Timnas, lantas mewajibkan mereka absen pada laga PSM kala dijamu Arema FC, pekan 22 di Stadion Kanjuruhan, Malang, (2/10/2019) lalu.

Laga itu berakhir skor 2-1 untuk tuan rumah Singo Edan julukan Arema.
Padahal sebelum melawan Arema, pihak PSM sudah mengajukan pemulangan kedua pemain.
Pengajuan melalui surat yang dikirimkan PSSI pada 28 September 2019 lalu.

"Tapi kami tidak diberikan. Padahal beberapa pemain yang dipanggil Timnas U-23 masih bersama timnya masing-masing dan bermain di beberapa laga," tegas Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, Senin
(7/10/2019).

Memang, beberapa pemain timnas U-23 masih terpantau memperkuat timnya masing-masing di Liga 1.
Seperti Syahrian Abimanyu yang juga gelandang Madura United masih tampil kala menjamu Persib Bandung di Gelora Bangkalan Madura, Sabtu kemarin (5/10/2019).
Atas absennya Asnawi dan Firza lanjut Sule sapaan akrabnya, tim jelas mengalami kerugian.
Sebab kedua pemain tersebut sangat dibutuhkan di dalam tim lantaran kurangnya amunisi yang dimiliki.
"Jadwal PSM kan lawan Arema tanggal 2 Oktober dan ini merugikan tim karena kita perlukan mereka. Sementara Madura malah main tanggal 5 Oktober tapi pemain masih bisa tampil bela tim," ucap Sulaiman.
PSM Unggul Statistik dari Arema, Sayang Kalah Telak
Berakhir sudah pertandingan pekan 22 antara Arema FC versus PSM Makassar.
Tuan rumah berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor telak 2-0, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (2/10/2019).
Meski kalah, statistik jalannya pertandingan dimenangkan Laskar Pinisi sejak dua kali 45 menit.
Pada babak pertama, Pasukan Ramang unggul dalam jumlah peluang on target.
Di mana ada delapan sepakan yang dihasilkan pemain PSM, empat diantaranya on target.
Empat peluang on target tersebut masing-masing dihasilkan Raphael Maitimo dengan dua sepakannya.
Kemudian sepakan Ezra Walian yang mampu ditepis Aji Kurniawan.
Menyusul sundulan M Rahmat namun sukses diamankan Aji Kurniawan.
Sementara dari kubu Arema, terdapat delapan peluang yang dihasilkan.
Hanya saja, peluang on target hanya satu melalui sepakan Makan Konate di menit 45+1 yang sukses ditepis Hilman Syah.
Dalam penguasaan bola, pun PSM unggul 58 persen dan Arema 42 persen.
"Kalian bisa melihat bahwa siapa yang lebih di atas dalam pertandingan ini terutama di babak pertama," imbuh Pelatih PSM, Darije Kalezic usai pertandingan.
"Kita mengontrol pertandingan, kita membuat peluang dan kita lebih dominan di pertandingan tapi tak ada gol yang tercipta," beber Darije.
Memasuki babak kedua, PSM kembali mendominasi jalannya pertandingan.
Meski terdapat momen tim hanya bermain 10 orang setelah Hasyim Kipuw diganjar kartu merah di menit 54.
Statistik menunjukkan, PSM menguasai 52 persen jalannya pertandingan dan Arema hanya 48 persen.
Dari segi peluang, PSM sukses membekukan 18, empat diantaranya on target.
Sementara Arema, membikin 17 peluang dengan empat on target.
Empat dari peluang tersebut dua diantaranya sukses dikonfersi menjadi gol.
Gol itu lahir setelah PSM hanya bermain 10 orang yakni melalui Silvano Comvalius di menit 64 dan Muhammad Rafli di menit 72.
"Di babak kedua, dengan tidak memanfaatkan peluang di babak pertama kita harus membayar dengan golnya Arema," keluh pelatih asal Bosnia ini.
Terkait kartu merah yang diberikan wasit kepada Kipuw, Darije sangat menyesalkan.
Menurutnya, tekel yang dilakukan Kipuw terbilang biasa saja.
Dibandingkan saat PSM melakoni pekan 21 atas tuan rumah Persipura Jayapura, terjadi tekel keras yang menimpah Aaron Evans.
Tekel itu dilakukan Boaz Solossa pada babak kedua berlangsung dan menghasilkan skor 3-1 di Stadion Delta Sidoarjo.
Telapak sepatu Boaz, mendarat tepat di paha kanan Aaron namun wasit hanya memberi kartu kuning.
"Kalau saya bandingkan dengan tekel yang diberikan pemain lawan di Sidoarjo, saya tidak bisa lebih pintar untuk memberikan komentar," tegas Darije.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)