Sore Ini, JK Bakal Beri 10 Motor Pengangkut Sampah ke Pemkot Makassar
JK akan menghadiri takziah mantan Gubernur Sulsel, HZB Palaguna, Sabtu (5/7/2019).
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bersama Mufidah Kalla, akan melakukan kunjungan kerja di Makassar, Sabtu-Senin (5-7/10/2019).
JK akan menghadiri takziah mantan Gubernur Sulsel, HZB Palaguna, Sabtu (5/7/2019).
Selain itu, JK juga akan memberikan bantuan armada pengangkut sampah kepada Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb untuk mendukung “Indonesia Bersih dan Zero Sampah Tahun 2025.”
Tiba di Toraja, 153 Pengungsi Kerusuhan Wamena Diberi Pelayanan Kesehatan Gratis
Pulang ke Bone, 3000 Personel Gabungan Amankan Kunjungan JK
Da Tergoda Jadi Suami CEO, Miliarder, tapi Beberapa Saat Setelah Nikah Malah Hal Tragis Terjadi
JK akan memberikan armada ini di rumah jabatan wali kota Makassar, Jl Penghibur, Makassar, Sulsel, Minggu (6/10/2019) sore.
JK akan memberikan 10 unit pengakut sampah 3 roda.
“Kegiatan sudah terjadwal dan kita sudah persiapkan untuk besok,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Iskadandar.
Kunjungan ini bakal menjadi hal terakhir dari JK sebagai wakil presiden. Ia akan mengakhiri masa jabatan sebagai wakil presiden, 20 Oktober 2019.
Sebelumnya Iqbal Suhaeb Jamu Investor
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb dan jajaran Pemerintah Kota Makassar menerima investor pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Rabu (11/9/2019).
Hadir langsung pengusaha dari Jakarta Japan Club, PT Sumitomo.
PT Sumitomo selama ini fokus membangun pembangkit listrik tenaga sampah di dunia.
PT Sumitomo Corporation menggandeng Hitachi Zosen dari Jepang, menawarkan secara serius kerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar untuk pembangunan PTLSa.
Dalam perjalanan presentasi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, datang langsung melihat presentasi PT Sumitomo.
Kabar Buruk untuk Petani Sawit Sulbar, Harga TBS Kembali Turun
Dorong Petani Ke Industri Pangan, Kementan Bentuk SP3T
Lahan Jati di Pegunungan Kukku Enrekang Terbakar, Sumber Api Diduga dari Puntung Rokok
Iqbal Suhaeb mengatakan, pengangkutan sampah di Makassar masih di angka 80 persen. Bahkan, setiap hari produksi sampah terus bertambah.
Sehingga, butuh langkah serius untuk menangani sampah ini.
"Belum ada proses pengurangan sampah di Tamangapa (Tempat Pembuangan Akhir). Malah setiap hari bertambah," katanya.
Sehingga, Pemkot mengundang investor supaya sampah lama bisa diolah untuk menghasilkan manfaat berupa listrik.
Rencananya, pembangkit listrik ini bakal mengolah 1 ton sampah menjadi energi listrik sebesar 400-800 kWh.
TPA Tamangapa Makassar menampung sampah 1.131 Ton per hari, dari estimasi jumlah penduduk kota Makassar 1,5 Juta jiwa.
PT Sumitomo bakal melakukan feasibility studi (studi kelayakan) paling lambat satu tahun.
"Hasil feasibility studi ini akan menentukan kapasitas mesin," katanya.
Ia lebih suka jika sampah Maros, Gowa dan Takalar bisa masuk ke PLTSa ini.
"Misalnya, dari Maros Gowa, kalau Maros membuat alat sendiri, maka potensi sampah terlalu sedikit. Makin banyak sampah makin bagus," katanya.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menjadi leading sector proyek ini.
"Pihak kementerian mengundang beberapa feasibility studi. Nanti Kemenko Kemaritiman yang tentukan itu," katanya.
Dasar hukum pembangunan PLTSa sangat jelas yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan pada 12 April 2018.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: