Pakai Sepatu Masuk Masjid, Begini Nasib Oknum Polisi Polda Sulsel
Kabid Propam Polda Kombes Pol Hotman Sirait mengakui, dua oknum yang ditahan terlibat kasus masuk masjid pakai sepatu.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyidik Bid Propam Polda Sulsel baru menahan dua oknum polisi bermasalah, pasca demonstrasi penolakan RUU KPK.
Kabid Propam Polda Kombes Pol Hotman Sirait mengakui, dua oknum yang ditahan terlibat kasus masuk masjid pakai sepatu.
"Baru dua anggota sudah resmi kami tahan kemarin (jumat)," ujarnya saat dikonfirmasi tribun timur.com, Sabtu (5/10/2019) sore.
Tak Seperti Artis lain, Cara Irwan Mussry Cium Maia Estianty di Pesawat Jadi Sorotan Warganet
Minyak Goreng 2 Liter Sisa Rp 21 Ribu di Alfamart
JK Hadiri Takziah HZB Palaguna, Beri 10 Motor Sampah ke Pemkot Makassar
Dua anggota tersebut kata Hotman, adalah Brigadir Polisi Dua (Bipda) S dan H. Kasus masuk masjid Syuhadah, memakai sepatu.
Setidaknya, sepanjang demo penolakan di Makassar. Penyidik Propam Polda terima laporan dan memproses delapan oknum.
Delaoan oknum tersebut, terlibat didalam kasus masuk masjid pakai sepatu, kasus tabrakan Rantis, dan kekerasan jurnalis.
Hotman menyebutkan, kasus polisi masuk ke masjid Syuhada 45 Pengadilan Tinggi (PT) sudah dilakukan Sidang Kedisiplinan.
Tak Seperti Artis lain, Cara Irwan Mussry Cium Maia Estianty di Pesawat Jadi Sorotan Warganet
Minyak Goreng 2 Liter Sisa Rp 21 Ribu di Alfamart
JK Hadiri Takziah HZB Palaguna, Beri 10 Motor Sampah ke Pemkot Makassar
"Kasus ini kan sangat sensitif, maka dari itu kita cepat sudang disiplin. Dua anggota ditahan 14 hari," ungkap Kombes Hotman.
Sementara itu, kasus mahasiswa tertabrak kendaraan taktis, empat orang diperiksa. Dan kasus kekerasan jurnalis, dua polisi.
Hotman menyebutkan, dua kasis ini masih diproses. Seperti kasua tabrakan, penyidik masih menunggu korbannya sampai pulih.
Sedangkan kasus kekerasan jurnalis, bukti yang diberikan berupa foto dan video dari pengacara masih didalami pihak Propam.
"Kalau tabrakan rantis itu, kita menunggu korbannya. Untuk kekerasan jurnalis, kita masih pelajari bukti-bukti," jelasnya. (dal)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
A