Ap Team dan Pemuda Pancasila Toraja Utara Bantu Korban Rusuh Wamena, Segini Jumlahnya

Sementara 11 orang lainnya, asal pulau Jawa.

Baca: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Properti Cari Karyawan Lulusan SMA SMK Sederajat, Cek Info Lengkapnya

Dicky Sondani membagikan boneka dan aneka jenis mainan kepada anak-anak korban pengungsi yang baru saja tiba.

Selain itu, Dicky yang didampingi Kasat Lantas Polres Maros, AKP Amalia Normadiah dan sejumlah polwan, juga mengajak anak-anak tersebut bernyanyi bersama.

"Ini salah satu upaya untuk menghibur anak-anak kita, yang saat ini tengah mengungsi akibat rusuh di Wamena," kata Dicky Sondani, kepada tribun-maros.com.

Baca: Tarif Cuci dan Perawatan Mobil di Auto Clean Mulai Rp 30 Ribu

Selain itu, kata dia, dengan membagikan boneka, mainan, serta bernyanyi bersama, diharapkan bisa memulihkan trauma anak pengungsi Wamena.

Apalagi sejumlah anak-anak mengaku, mainannya di Wamena telah hangus dibakar perusuh, bersama rumah dan sekolahnya.

"Program ini diharapkan bisa memulihkan trauma anak-anak kita," ujarnya.

Salah seorang anak pengungsi, Tasya (5), mengaku sangat senang mendapat boneka dan bisa bernyanyi bersama polisi di tenda pengungsian.

Baca: Nelayan di Luwu Timur Dapat Suntikan Dana Rp 109,9 Juta

"Sangat senang, dapat boneka baru," katanya, saat menerima boneka dari Dicky Sondani.

Pantauan tribun-maros.com, di tenda pengungsian, para pengungsi juga mendapatkan makanan, yang dibagikan oleh sejumlah relawan dan unsur terkait lainnya.

Pengungsi yang sakit, mendapatkan perawatan medis, di posko kesehatan yang telah disiapkan.

Setelah beristirahat dan santap siang, pengungsi asal Sulsel dibawa menuju Asrama Haji di Sudiang Makassar.

Di tempat tersebut, pengungsi asal Sulsel ditampung sementara, sebelum pulang ke daerahnya masing-masing.

Sementara itu, pengungsi yang berasal dari luar Sulsel, diterbangkan kembali menuju daerah asalnya menggunakan Hercules.

11 pengungsi luar Sulsel tersebut, diterbangkan menuju Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.