Tribun Wiki
13 Pendaki Dikabarkan Terjebak di Gunung Raung, Ini Profil dan Lokasinya, Sudah 60-an Kali Meletus
Terdapat empat titik puncak, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan, yang tertinggi, Puncak Sejati (3.344 m).
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM - Jalur pendakian Gunung Raung terbakar, Jumat (4/10/2019) malam.
Melansir dari Surya Kapolsek Kalibaru, Banyuwangi, AKP Jabbar mengatakan, kawasan yang terbakar masuk wilayah Bondowoso.
"Yang terbakar masuk wilayah Bondowoso. Meskipun masuk wilayah Bondowoso, kami masih melakukan investigasi, karena dikabarkan ada pendaki yang terjebak," kata Jabbar.
Jabbar mengatakan, dikabarkan ada 13 pendaki yang diduga terjebak dalam kebakaran tersebut.
Menurut Jabbar wilayah yang terbakar di sekitar pos 7 hingga 9.
Dari kejauhan di wilayah Kecamatan Songgon, kebakaran telah terlihat.
Hingga Jumat malam, kebakaran masih terjadi.
"Kebakaran dikabarkan terjadi sekitar pukul 12.30. Hingga malam ini api masih terlihat di Gunung Raung," tambah Jabbar.
Di mana Gunung Raung terletak?
Profil Gunung Raung
Mengutip dari wikipedia.org Gunung Raung puncak tertinggi: 3.260 m dpl adalah gunung berapi kerucut yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia.
Secara administratif, kawasan gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.
Secara geografis, lokasi gunung ini berada dalam kawasan kompleks Pegunungan Ijen dan menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut.
Dihitung dari titik tertinggi, Gunung Raung merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno, serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa.
Kaldera Gunung Raung juga merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
Terdapat empat titik puncak, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan, yang tertinggi, Puncak Sejati (3.344 m).
Dilihat dari vegetasinya, Gunung Raung memunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Letusan
Tipe Letusan
Letusan Gunung Raung bertipe letusan Strombolian, yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar.
Gunung Raung juga memiliki sistem kawah yang terbuka, yang menyebabkan lava pijar yang dihasilkan akan kembali ke dalam kawah dan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.
Sejarah Letusan
- 1586: Catatan paling awal letusan Gunung Raung.
- 1593-1903: Terdapat 20 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1593-1903, yaitu letusan pada tahun 1593, 1597, 1638, 1730, sekitar tahun 1804, 1812-1814, sekitar tahun 1815, 1817, 1838, 1849, 1859, 1860, 1864, 1881, 1885, 1890, 1896, 1897, 1902, dan 1903.
- 1913
- 1915-1924: Terdapat enam catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1915-1924, yaitu letusan pada tahun 1915, 1916, 1917, 1921, 1924, dan 1924.
- 1927-1928
- 1928-1999: Terdapat 31 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1928-1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995(?), 1997, dan 1999.
- Juli 2000
- Juni-Agustus 2002
- April-Oktober 2004
- Juli-Agustus 2005
- Agustus 2007
- 19 Oktober 2012: Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya satu lubang magma.
- Juli 2015: Aktivitas vulkanis Gunung Raung meningkat sejak tanggal 21 Juni 2015.
Letusan 2015
Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015.
Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar.
Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015.
Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah.
Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor.
Rangkaian letusan ternyata terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara.
Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, akibat dikeluarkannya notice to airmen dari regulator penerbangan udara (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia), lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin.
Lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
Pada tanggal 16 Juli 2015, tiga bandar udara utama Jawa Timur yaitu Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo; Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang; serta Bandara Trunojoyo, Sumenep juga ditutup.
Pada hari-hari berikutnya, secara tidak tetap bandar-bandar udara tersebut ditutup untuk sementara kemudian dibuka kembali.
Bandara paling terdampak adalah Bandara Notohadinegoro (Jember) dan Bandara Blimbingsari (Banyuwangi). Sampai tanggal 5 Agustus 2015, Bandara Blimbingsari adalah satu-satunya bandara yang masih ditutup.
Informasi tambahan
Titik tertinggi
Ketinggian: 3260 m (10700 ft)
Koordinat: 8°07'30?S 114°02'30?EKoordinat: 8°07'30?S 114°02'30?E
Geografi
Letak: Jawa Timur, Indonesia
Geologi
Jenis gunung: Stratovolcano
Letusan terakhir: 2015
Pendakian
Rute termudah: Sumberwaringin
Rute normal
Kalibaru
Glenmore
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Jalur Pendakian Gunung Raung Terbakar Malam Ini. 13 Pendaki Diduga Terjebak, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/04/breaking-news-jalur-pendakian-gunung-raung-terbakar-malam-ini-13-pendaki-diduga-terjebak?_ga=2.183927010.554075976.1569326072-406241985.1569326072.
Sumber foto: Kompas TV
